Teknologi.id - Setelah terjadinya insiden blue screen of death (BSoD) yang mempengaruhi jutaan komputer Windows di seluruh dunia minggu lalu, Microsoft kini meluncurkan alat pemulihan baru untuk mengatasi masalah tersebut. Alat ini dirancang untuk memudahkan pemulihan tanpa perlu mengakses Safe Mode atau memiliki hak admin pada perangkat. Sebaliknya, alat ini hanya memerlukan akses ke disk tanpa harus booting ke sistem Windows lokal.
Menurut pengumuman di blog resmi Microsoft, alat ini memungkinkan pembuatan perangkat bootable menggunakan drive USB atau flashdisk.
Pengguna atau administrator TI dapat mencolokkan flashdisk tersebut saat menghidupkan komputer yang terkena dampak BSoD akibat CrowdStrike.
Alat pemulihan ini tersedia untuk diunduh di Microsoft Download Center melalui tautan berikut: https://go.microsoft.com/fwlink/?linkid=2280386.
Microsoft juga telah menyediakan panduan langkah demi langkah untuk pemulihan di blog mereka, mencakup Windows client, server, serta OS yang di-hosting di virtual machine.
Jika harddisk perangkat dilindungi dengan enkripsi BitLocker, alat ini akan meminta kunci pemulihan BitLocker sebelum melanjutkan perbaikan terhadap pembaruan CrowdStrike. Microsoft juga telah menyediakan langkah-langkah pemulihan khusus untuk Windows Virtual Machines yang berjalan di Azure. Selain itu, langkah-langkah pemulihan untuk Windows 10 dan Windows 11 juga tersedia di situs dukungan Microsoft.
Penyebab Blue Screen di Perangkat Windows
Insiden blue screen ini disebabkan oleh pembaruan sistem keamanan endpoint yang disediakan oleh CrowdStrike. Meskipun CrowdStrike telah merilis perbaikan untuk masalah ini, tidak semua perangkat Windows dapat menerima pembaruan tersebut secara otomatis.
Beberapa administrator TI melaporkan bahwa reboot beberapa kali dapat menginstal pembaruan yang diperlukan, namun bagi yang lain, satu-satunya solusi adalah dengan booting ke Safe Mode secara manual dan menghapus file pembaruan CrowdStrike yang bermasalah.
Microsoft mengungkapkan bahwa sekitar 8,5 juta PC Windows terpengaruh oleh kejadian ini di seluruh dunia. Angka ini mewakili kurang dari 1 persen dari total PC Windows secara global.
Baca juga: Penjelasan Teknis Penyebab 8,5 Juta Perangkat Microsoft Down Massal Secara Global
"Meskipun persentasenya kecil, dampak ekonomi dan sosial yang luas menunjukkan betapa pentingnya CrowdStrike bagi perusahaan yang menjalankan layanan penting," ujar Microsoft dalam blognya, seperti dikutip oleh Teknologi.id pada Senin (22/7/2024).
Microsoft juga menekankan pentingnya penerapan pengoperasian yang aman dan pemulihan bencana.
"Seperti yang terlihat dalam beberapa hari terakhir, kita belajar, memulihkan diri, dan bergerak maju secara efektif melalui kolaborasi. Kami menghargai kerjasama seluruh sektor kami dan akan terus memperbarui pembelajaran serta langkah-langkah ke depan," tambah Microsoft.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(dwk)
Tinggalkan Komentar