Teknologi.id - Perkembangan kecerdasan buatan / artificial intelligence (AI) saat ini terus mengalami peningkatan yang signifikan, bahkan bisa dibilang telah mencapai puncaknya dalam beberapa tahun terakhir. Realita ini tentu memicu munculnya pertanyaan mengenai akankah manusia bakal benar-benar tergantikan oleh AI di masa depan.
Perdebatan tentang akankah manusia tergantikan oleh AI di masa depan juga menjadi topik yang kompleks dan kontroversial, terutama di kalangan para pekerja.
Dunia kerja menjadi satu bidang kehidupan yang paling terpengaruh oleh perkembangan AI pada saat ini. Perkembangan AI yang semakin canggih dan pesat, nyatanya mulai membuat banyak perusahaan yang menggunakan AI untuk mengerjakan pekerjaan rutin dan berulang.
Kenyataan ini tentu meningkatkan kekhawatiran di kalangan para pekerja karena penggunaan AI di dunia kerja membuat pengurangan tenaga kerja yang nantinya akan menimbulkan pengangguran massal.
Baca juga: Apple Berencana Hadirkan Fitur AI di iOS 18?
Keunikan manusia
Namun, pada realitanya manusia sampai saat ini masih sulit untuk tergantikan secara total oleh AI. Hal ini berkaitan dengan berbagai aspek dari manusia yang sulit untuk diimitasi oleh AI. Kreativitas, empati, intuisi dan sifat unik manusia menjadi aspek yang sulit untuk diimitasi oleh AI.
Meskipun penggantian manusia dalam beberapa pekerjaan dengan AI di masa depan masih mungkin terjadi, manusia tetap memiliki keunikan dan kemampuan yang sulit untuk ditiru oleh AI.
Terlepas dari tantangan yang dihadapi, kolaborasi antara manusia dan AI memiliki potensi untuk membentuk masa depan yang lebih baik.
Kesadaran akan perubahan ini harus diterjemahkan menjadi langkah-langkah konkrit dalam pendidikan dan pengembangan keahlian manusia agar dapat beradaptasi dengan perubahan teknologi.
Dengan memahami potensi dan batasan AI, manusia dapat menjelajahi dan membentuk masa depan yang memberdayakan kedua belah pihak.
Tinggalkan Komentar