Neuralink Milik Elon Musk Dapat Persetujuan FDA untuk Tes Implan Otak pada Manusia

Hayuni Alfiana P. . May 27, 2023

Foto: nypost

Teknologi.id - Perusahaan implan otak Elon Musk, Neuralink, mengatakan telah menerima persetujuan Food and Drug Administration untuk meluncurkan uji coba pertama pada manusia. Perusahaan ini mengumumkan pernyataan tersebut melalui akun Twitter resminya dengan menulis, "Ini adalah hasil kerja luar biasa oleh tim Neuralink dalam kerja sama erat dengan FDA dan merupakan langkah pertama yang penting yang suatu hari akan memungkinkan teknologi kami membantu banyak orang."

Beberapa kali sejak 2019, miliarder Elon Musk memperkirakan perusahaan chip otaknya akan segera mendapatkan persetujuan FDA untuk uji coba pada manusia. Tetapi persetujuan tersebut ditolak pada awal 2022. Alasannya, FDA mempunyai beberapa isu yang harus diselesaikan oleh Neuralink sebelum melakukan uji coba klinis di manusia.

Di antaranya ada masalah besar terkait baterai lithium di perangkat, kemungkinan kabel chip bergeser di dalam otak, dan tantangan mencabut perangkat tanpa merusak jaringan otak.

Namun, kini semua itu sudah diatasi oleh Neuralink. Terbukti, mereka mengumumkan telah mendapatkan izin dari FDA untuk melakukan uji coba klinis pertama di manusia. Calon pasien yang tertarik menjadi bahan uji coba bisa mendaftar, namun saat ini rekrutmennya belum dibuka.

Neuralink menambahkan bahwa perusahaan belum terbuka untuk uji klinis. Neuralink sedang mengembangkan implan otak yang diharapkan dapat membantu orang lumpuh berjalan kembali dan menyembuhkan penyakit saraf lainnya. Implan ini juga diharapkan bisa membantu pengguna untuk mengontrol teknologi eksternal hanya dengan sinyal dari otak, dan membantu pengguna disabilitas ketika menggunakan komputer atau teknologi lainnya.

Baca Juga: Telkomsel Dukung Uji Coba Robot Bedah Jarak Jauh Pertama di Indonesia

Agar chip bisa dipasang pada otak, pasien Neuralink harus menjalani operasi otak yang invasif. Chip ini memang dirancang untuk menerjemahkan sinyal yang dibuat di otak dan mengirimkan informasi ke perangkat lewat Bluetooth. 

Prosedurnya sendiri cukup rumit, oleh karenanya perusahaan yang mengembangkan brain-computer interface (BCI) seperti Neuralink harus melakukan rangkaian uji coba dan pengumpulan data yang menyeluruh sebelum mendapatkan izin FDA.

Meskipun teknologi antarmuka otak komputer sudah ada dalam sebuah gim, Neuralink mempunyai harapan untuk menjadi perusahaan pertama yang bisa meningkatkan fungsi kognitifnya pada manusia, tentunya dengan perangkat yang mereka kembangkan.

Dengan adanya persetujuan yang diberikan, menjadi langkah pertama dan harus melewati banyak jalan sampai menjadi produk yang dapat dikomersilkan. Elon Musk selaku pemilik sudah yakin dengan keamanan perangkat tersebut, bahkan dirinya mengatakan jka akan terlibat dalam pemasangan chip ke otaknya dan anak-anaknya di masa depan. 


Selain Elon Musk, banyak para ilmuwan di berbagai perusahaan yang tengah terlibat dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI) untuk otak manusia, di mana orang-orang dengan cedera tulang belakang yang parah dapat berbicara atau mengetik menggunakan gelombang otak. 

Baca Juga: Peneliti Amerika Kembangkan Aplikasi yang Dapat Mengidentifikasi Gejala Stroke

Teknologi ini juga akan memungkinkan manusia berkomunikasi secara bebas dengan komputer, tanpa harus bergantung pada perangkat eksternal seperti keyboard atau layar sentuh. Artinya manusia dapat mengendalikan mesin tanpa harus menggunakan tangan atau suaranya. Yang mereka butuhkan hanyalah pikiran mereka, yang dapat mereka akses dengan mudah melalui implan saraf di otak mereka.

Terlepas dari kelebihan yang dapat diperoleh manusia dengan penggunaan perangkat buatan Neuralink, ada satu yang masih dikhawatirkan, yakni dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan otak. Otak manusia sangat sensitif, luka kecil pun bisa menyebabkan kerusakan permanen atau kematian.

Jika Neuralink ditanam secara tidak benar, hal itu dapat menyebabkan infeksi dan pembengkakan di otak, yang dapat mengakibatkan peningkatan risiko penyakit Alzheimer di kemudian hari.

Kerugian lain dari Neuralink adalah dapat disalahgunakan oleh orang yang ingin mengontrol orang lain atau mencuri informasi dari mereka. Penyalahgunaan yang paling mungkin dilakukan oleh pemerintah, badan keamanan, dan institusi yang mungkin ingin menggunakannya untuk memanipulasi orang atau perusahaan yang ingin membaca semua email pengguna. Hal itu merupakan risiko keamanan siber baru.

Jika Neuralink berhasil mengembangkan teknologi ini, maka akan memberikan dampak yang luar biasa bagi kehidupan kita dan masyarakat secara keseluruhan. Di sisi lain, ada banyak risiko yang terkait dengan proyek ini yang perlu dipertimbangkan secara hati-hati sebelum pelaksanaannya. Gimana menurut kamu?

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar