Foto: Pexels
Teknologi.id - Militer Korea Selatan akan mengeluarkan larangan terhadap penggunaan iPhone oleh anggota militernya.
Tindakan ini dilakukan karena kebocoran data dan informasi rahasia dari Korea Selatan ke negara-negara lain yang terjadi akibat kerentanan perangkat tersebut.
Pimpinan dari Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan Angkatan Laut Korea Selatan telah mendiskusikan rencana ini. Laporan dari The Korea Herald menyebutkan bahwa larangan ini sebelumnya telah diuji coba oleh Angkatan Darat setempat sejak bulan April. Kemungkinan, aturan ini akan diperluas ke semua unit militer di seluruh Korea Selatan.
Berdasarkan laporan dari media lokal The Korea Herald, markas pusat Angkatan Udara Korea Selatan mengeluarkan pengumuman internal pada 11 April 2024. Pengumuman tersebut memerintahkan larangan terhadap perangkat yang dilengkapi dengan fitur perekam suara dan mengharamkan aplikasi pihak ketiga untuk mengontrol fitur bawaan perangkat.
Larangan ini didasarkan pada kekhawatiran akan potensi kebocoran informasi sensitif melalui rekaman suara. Kebijakan ini akan mulai berlaku pada 1 Juni mendatang dan secara spesifik menyebutkan bahwa penggunaan iPhone akan dilarang sepenuhnya.
"Membawa iPhone akan dilarang sepenuhnya," ujar seorang perwira tinggi yang tidak ingin disebutkan identitasnya menyatakan kepada The Korea Herald, yang dikutip oleh PhoneArena pada Jumat, 26 April 2024.
Baca juga: Setara 444 Target Per Hari, Militer Israel Gunakan AI untuk Menyerang Gaza
Sejumlah pejabat militer tinggi Korea Selatan yang memilih untuk tidak disebutkan namanya memberi tahu media lokal, The Korea Herald, bahwa perangkat-perangkat tersebut memiliki risiko untuk memperoleh informasi sensitif melalui fitur-fiturnya, seperti perekam suara.
Informasi sensitif yang dimaksud mungkin mencakup hal-hal terkait dengan kegiatan militer, seperti jadwal rapat, diskusi resmi terkait pekerjaan, pengumuman bisnis, dan pertemuan publik.
Penggunaan ponsel pribadi di dalam gedung militer, terutama menggunakan iPhone dan perangkat wearable, diyakini rentan terhadap kemungkinan kebocoran data, demikian seperti yang dilaporkan oleh The Defense Post pada minggu lalu, Rabu, 24 April 2024.
Seperti yang diketahui, perkiraan jumlah anggota yang bertugas di markas militer Gyeryongdae adalah sekitar 10.000 orang. Jika larangan ini diterapkan di semua unit, hampir 500.000 anggota militer Korea Selatan akan dilarang menggunakan iPhone sebagai alat komunikasi resmi mereka.
Larangan ini tidak hanya dipertimbangkan karena militer Korea Selatan menganggap iPhone tidak aman. Ponsel buatan Apple tersebut juga tidak kompatibel dengan sistem National Defense Mobile Security, sebuah aplikasi pengelola perangkat yang wajib diinstal oleh personel militer pada perangkat mereka.
Aplikasi ini dapat mengatur banyak fungsi ponsel, seperti kamera, Wi-Fi, USB, mikrofon, tethering, dan sebagainya. Namun, Apple tidak memperbolehkan aplikasi dari pihak ketiga untuk mengakses fungsi bawaan iPhone kecuali kamera. Oleh karena itu, aplikasi tersebut tidak dapat mengatur fungsi USB, mikrofon, dan lainnya.
Tidak seperti nasib iPhone, smartwatch dan perangkat wearable sejenisnya juga akan dilarang. Ponsel Android, termasuk yang diproduksi oleh Samsung, tetap diperbolehkan digunakan seperti biasa.
Hal ini dikarenakan Android tidak memiliki pembatasan fitur yang serupa, sehingga ponsel dari Samsung dan produsen lainnya masih dapat digunakan sementara iPhone dilarang. Larangan terhadap iPhone ini sedang dalam tahap uji coba dan efektif diberlakukan per 1 Juni 2024 mendatang.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ny)
Tinggalkan Komentar