Indonesia Luncurkan Satelit Nano Pertama Ke Stasiun Antariksa ISS

Muhammad Akhtar Jabbaran . November 23, 2022
Foto: Media Indonesia


Teknologi.id - Satelit Nano yang dikembangkan oleh ilmuwan muda Indonesia dan didukung penuh oleh PT Pacific Satelit Nusantara (PSN) diluncurkan menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) menggunakan roket SpaceX Falcon 9 pada Rabu (23/11) pukul 03.30 WIB.

Peluncuran satelit yang diberi nama Surya Satelit-1 (SS-1) ini menjadi sejarah bagi industri antariksa nasional karena merupakan satelit pertama yang dikembangkan secara mandiri oleh anak muda Indonesia.

“Kami sangat bangga karena keempat anak muda yang terlibat dalam pengembangan satelit nano ini merupakan para insinyur di PSN yang mewakili visi kami dalam mendorong inovasi di Indonesia,” kata CEO Pacific Satelit Nusantara, Adi Rahman Adiwoso, dalam keterangan resmi.

Baca juga: Starlink: Internet Satelit Elon Musk Sudah Bisa Digunakan di Indonesia!

“Satelit SS-1 juga merupakan bagian dari visi dan ambisi strategis PSN dalam memberikan kontribusi bagi Indonesia sesuai dengan komitmen perusahaan untuk menjadi perusahaan Indonesia berskala global. PSN akan terus berinovasi untuk mengakselerasi konektivitas digital di Indonesia,” kata Adiwoso.

Satelit SS-1 diluncurkan pada misi CRS-26 di atas roket SpaceX's Falcon 9 dari NASA Kennedy Space Center, Florida. SS-1 akan diluncurkan dengan menggunakan kargo Dragon SpaceX menuju ISS, dan akan menjalani proses peninggian orbit selama kurang lebih 11 hari untuk tiba di ISS.

Tahap selanjutnya yang akan dilalui adalah proses deployment yang tidak kalah pentingnya dengan proses peluncuran. PSN telah memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan satelit nano yang diprakarsai oleh sekelompok mahasiswa Universitas Surya sejak tahun 2016.

Foto: Antaranews

Ide dan proyek pengembangan satelit nano ini diprakarsai oleh Universitas Surya, didukung oleh kolaborasi berbagai pemangku kepentingan antara tim insinyur muda dan PT Pacific Satelit Nusantara, Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI), PT Pudak Scientist, serta dukungan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Pusat Teknologi Satelit. Penerbangan dan Antariksa Nasional (Pusteksat LAPAN), dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

“Peluncuran SS-1 yang dikembangkan oleh generasi muda Indonesia dengan dukungan seluruh stakeholder merupakan salah satu tonggak baru perkembangan satelit di Indonesia dan memberikan suntikan motivasi akan pentingnya penguasaan teknologi satelit bagi Indonesia,” ujar Kepala Pusat Riset Teknologi Satelit, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr. Ing Wahyudi Hasbi.

“Puslit Teknologi Satelit-BRIN akan selalu mendukung pengembangan satelit yang dikembangkan oleh perguruan tinggi & startup Indonesia dengan keahlian yang sudah dimiliki, baik dalam skema dukungan riset maupun fasilitas pengujian dan integrasi satelit yang disiapkan oleh BRIN,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Program Studi Teknik Fisika Universitas Surya yang juga merupakan Principal Investigator SS-1, Prof Sunartoto Gunadi yakin masa depan industri satelit di Indonesia akan semakin cerah. Dukungan penuh dari PSN dan stakeholder selama proses pembangunan juga menjadi bukti bahwa dukungan dari pelaku industri dapat melahirkan ilmuwan-ilmuwan muda yang dapat berkontribusi bagi Indonesia.

“Saya bersyukur atas keberhasilan anak-anak hebat saya, yaitu Zulfa Dhiyaulhaq, Setra Yoman Prahyang, Hery Steven, Suhandinata, Afiq Herdika Sulistya, dan Roberto Gunawan yang mampu menyelesaikan proyek satelit nano SS-1,” ujarnya.

“Semoga apa yang anak-anak saya lakukan dapat semakin mendorong dan meramaikan upaya generasi milenial, untuk berkontribusi sebagai anak bangsa dalam memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujar Prof. Sunartoto Gunadi.

Terobosan Baru dari Generasi Lama Satelit Nusantara


Setelah melalui proses desain dan serangkaian pengujian yang terdiri dari payload test, vacuum test, thermal test, vibration test, fitcheck test, functional test dan serah terima ke JAXA untuk pemeriksaan dan integrasi dengan sistem peluncuran, kini SS-1 memasuki tahap peluncuran dari SpaceX ke ISS.

Pada Agustus 2018, Tim Surya Satelit-1 diumumkan sebagai pemenang kompetisi ini agar satelit dapat diluncurkan dari ISS secara gratis.

“Hari ini pertama kalinya Indonesia memiliki CubeSat yang akan menjangkau luar angkasa. Melalui satelit nano ini, kami ingin menunjukkan bahwa ruang angkasa dapat dijangkau,” ujar Ketua Tim Pengembangan Satelit Nano, Setra Yoman Prahyang.

“Walaupun antariksa merupakan wilayah yang luas dan lingkungan yang tidak bersahabat dan banyak tantangan yang dihadapi, namun dengan semangat membangun Indonesia, kita terus maju. Seluruh tim juga berterima kasih atas dukungan penuh dari berbagai pihak sehingga proyek yang dirintis pada tahun 2016 ini dapat terealisasi. Kami berharap peluncuran kargo ini lancar, sehingga satelit dapat tiba di ISS dengan selamat,” ujar Setra Yoman.

Terkait pengembangan satelit-nano ke depan, Adiwoso berharap proyek satelit-nano ini akan mendorong inovasi teknologi ruang angkasa yang lebih maju di Indonesia, khususnya di bidang satelit. Diharapkan Indonesia mampu mewujudkan kemandirian satelit nasional.

“Tentunya kita harus siap menghadapi persaingan teknologi global yang diprediksi akan semakin ketat ke depan. Situasi ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi generasi muda untuk terus berinovasi agar kita bisa bersaing, khususnya di bidang kedirgantaraan dan antariksa. Saya yakin dengan kerjasama semua pihak dan dukungan pemerintah, Indonesia bisa menghasilkan teknologi yang berdaya saing,” ujar Adiwoso.

Baca juga: Ramai Open BO di MiChat, Rupanya 83% Penggunanya dari Indonesia!

(MAJ)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar