Foto: Pingpoint
Teknologi.id - ARIA, agritech startup yang menyediakan solusi terintegrasi untuk layanan pertanian telah menyelesaikan pendanaan sebesar USD 5 juta atau sekitar Rp 74 miliar.
Putaran pendanaan ini dipimpin oleh East Ventures dan melibatkan sejumlah investor pertanian dan logistik lainnya, seperti Triputra Group, Michael Sampoerna, Arkana Ventures, GK-Plug and Play, dan investor strategis lainnya.
"Kami senang menerima pendanaan baru ini setelah putaran pendanaan sebelumnya di awal tahun. Pendanaan ini merupakan bukti kuat dari keyakinan kami untuk mengembangkan sektor pertanian Indonesia dengan pemanfaatan solusi digital," ujar William Sjaichudin, Co-Founder & Chief Executive Officer di ARIA.
William percaya bahwa solusi yang ditawarkan ARIA dapat membuka potensi sektor pertanian di Indonesia dan "menciptakan dampak positif dalam perkembangan Indonesia secara keseluruhan."
Baca juga: 8 Tips Cybersecurity untuk Startup
ARIA berambisi untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan hasil panen melalui penggunaan drone dan solusi IoT sambil membantu mencegah dan memprediksi solusi pertanian bagi petani dan perkebunan.
Saat ini, ARIA memiliki jaringan infrastruktur dan titik distribusi di 17 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Ini bertujuan untuk menjangkau pasar potensial, mempermudah pembelian armada drone, serta mengembangkan aset IoT utama dalam bentuk teknologi pelacakan, sehingga membawa nilai tambah dan dampak signifikan bagi pelanggan ARIA.
Berkat pendanaan ini, ARIA juga meluncurkan aplikasi pertamanya, ARIA TANI, sebagai solusi lengkap bagi pengguna B2C dalam layanan pertanian terintegrasi.
ARIA TANI menerapkan IoT dan teknologi konektivitas untuk meningkatkan produktivitas di perkebunan skala besar di Indonesia. Selain itu, ARIA TANI menyediakan layanan utama menggunakan drone dan terintegrasi dengan layanan produk lain seperti pupuk, agrokimia, serta alat-alat pertanian, untuk memastikan petani dapat memperoleh layanan tepat waktu.
Selain itu, ARIA sedang mengembangkan solusi IoT untuk pelacakan pekerja yang bertujuan untuk meningkatkan visibilitas para petani di perkebunan skala besar dan mengatasi konektivitas yang buruk dalam kondisi yang buruk.
Worker tracker yang dipadukan dengan mekanisasi pemupukan dengan sprayer drone diharapkan dapat meningkatkan efisiensi waktu kerja dan penggunaan bahan baku di perkebunan pada tahap penyemprotan, pemupukan, hingga panen.
"Dengan solusi ini, petani mendapatkan hasil analisis tanah dan informasi yang akurat tentang kebutuhan pupuk di area yang ditentukan dan meningkatkan efisiensi pemupukan di ladang," kata Arden Lim, Co-Founder dan CPO di ARIA.
Umar Hadi Sucipto, Koordinator Remote Sensing di Sinar Mas Forestry, mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan ARIA untuk mendukung proyek presisi kehutanan di Provinsi Jambi pada tahun 2022 ini.
Baca juga: 4 Startup yang Punya Program Magang!
"ARIA dengan cepat beradaptasi dan mencapai lebih dari 95% pencapaian kuantitatif dalam 3 bulan, yang menjadi bukti performa yang memprioritaskan kepuasan konsumen. Kami berharap pencapaian ARIA dapat ditingkatkan lebih jauh melalui kolaborasi yang saat ini berlangsung dan di masa depan," tutur Umar.
Adapun pendanaan ini, ARIA akan mengalokasikannya untuk terus membantu petani membangun sistem pertanian termekanisasi dengan pemberdayaan drone, menjamin pengembangan produk yang baik dan terarah, serta pengembangan IoT dan sistem drone.
Melisa Irene, partner di East Ventures, mengaku antusias menggandakan investasi mereka di ARIA.
Kami telah melihat perkembangan positif yang dihadirkan oleh ARIA dalam menyediakan solusi digital yang lebih baik untuk para petani di Indonesia. Dengan besarnya potensi di bidang agrikultur Indonesia, kami percaya ARIA akan menjadi solusi yang tepat dalam mengintegrasikan solusi digital dan agrikultur untuk memberdayakan lebih banyak petani di Indonesia," kata Irene.
(aka)
Tinggalkan Komentar