Teknologi.id - Tim keamanan Microsoft baru-baru ini mengeluarkan peringatan mengenai sebuah malware bernama Astaroth, yang diketahui sebagai nama salah satu iblis mengerikan. Tak hanya dari segi nama, cara kerja malware ini pun mengerikan dan berbahaya.
Pasalnya,
malware ini didistribusikan menggunakan teknik
fileless (tak ada file yang disimpan) dan living-off-the-land (menggunakan tool yang sudah ada agar tak terdeteksi). Kedua teknik itu membuat malware ini sulit untuk terdeteksi oleh solusi keamanan maupun antivirus.
Dilansir dari laman
ZDnet, Kamis (11/7/2019), serangan
malware Astaroth dideteksi oleh tim Windows Defender ATP, versi komersial dari antivirus gratis Windows Defender.
Menurut Andrea Lelli, anggota tim tersebut, kecurigaan mulai muncul saat mereka mendeteksi adanya lonjakan besar dan secara tiba-tiba dalam penggunaan Windows Management Instrumentation Command (WMIC).
WMIC merupakan
tool yang ada di setiap Windows versi terkini. Lonjakan penggunaan yang tiba-tiba ini menyarankan pola khusus untuk adanya kampanye
malware.
Dari hasil temuan pihak Microsoft, malware ini ternyata menyebar spam besar-besaran lewat email dengan tautan ke situs web yang menampung file shortcut .LNK.
Jika pengguna mengunduh dan menjalankan
file tersebut, maka WMIC akan segera diaktifkan. Selanjutnya akan menyerang berbagai
file lainnya yang ada di Windows.
Selanjutnya,
tool akan mengunduh segala kode tambahan dan meneruskan hasilnya satu sama lain. Proses eksekusi ini hanya berlangsung dalam memori dan tidak tersimpan pada ruang penyimpanan.
Dengan begitu, antivirus tidak bisa mendeteksi karena tak ada
file apapun yang tersimpan (
fileless).
Pada akhirnya, serangan itu akan mengunduh dan menjalankan trojan Astaroth selaku pencuri informasi dan membuang kredensial berbagai aplikasi, serta mengunggah data curiannya ke sebuah server yang berlokasi jauh.
Astaroth pertama kali terdeteksi pada 2018 dan menjadikan pengguna di Eropa dan Brasil sebagai targetnya.
Juru bicara Microsoft mengatakan, 95 persen infeksi Astaroth berasal dari Brazil. Teknik eksekusi
fileless dan
living-off-the-land seperti yang dipakai Astaroth 3 tahun belakangan sering dipakai sehingga
malware jadi sulit terdeteksi.
(dwk)
Tinggalkan Komentar