AGENCE FRANCE-PRESSE
Mungkin terdengar seperti sebuah gurauan, tetapi pemerintah
Jepang memang berencana untuk mengembangkan
mobil terbang.
Pemerintah Jepang bersama pihak swasta memulai rencana mengembangkan mobil
terbang. Inisiasi yang dilakukan pada Rabu (29/8) ini dicanangkan sebagai komitmen pemerintahan untuk mewujudkan kendaraan futuristis masa depan.
Mobil terbang, yang dimaksud adalah mobil yang dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal atau beroperasi tanpa pengemudi. Harapannya, mobil terbang dapat membantu mengurangi kemacetan di perkotaan.
Gambaran peta jalan (road map) komersialisasi mobil terbang akan selesai pada akhir tahun, rencananya. Tetapi secara garis besar, saat ini konsep tersebut masih pada tahap teoretis.
Pemerintah Jepang menggandeng raksasa penerbangan seperti Boeing dan Airbus, serta perusahaan lokal All Nippon Airways, Japan Airlines, NEC, dan Cartivator yang disokong Toyota.
Pejabat Kementerian Perdagangan Jepang, Shinji Tokumasu mengatakan "(Mobil terbang) diharapkan bisa jadi solusi bagi permasalahan transportasi di pulau terpencil atau area bergunung, hingga operasi penyelamatan dan moda pengangkutan saat bencana,"
Selanjutnya, Tokumasu mengatakan kalau inisiasi ini adalah langkah awal membentuk industri dan membuatnya bisa menghasilkan keuntungan di pasar global.
Perusahaan startup dan perusahaan dibidang teknik sedang terlibat dalam pengembangan teknologi kendaraan semacam ini, namun hanya sedikit kemajuan yang telah dibuat dalam hal legislasi dibidang keselamatan.
Sebelumnya di Jepang, para teknisi proyek Cartivator sudah mengembangkan kendaraan roda tiga yang dibekali teknologi
drone untuk terbang.
Toyota dan perusahaan afiliasinya sudah mengeluarkan dana hingga US$522,000 atau sekitar Rp7,7 miliar untuk proyek itu.
Cartivator berharap dapat memamerkan purwarupa mobil terbangnya yang dinamai "SkyDrive" pada akhir 2019, sehingga dapat digunakan untuk menyalakan api Olimpiade Tokyo 2020.
Ternyata, dalam lomba pengembangan mobil terbang Jepang tidak sendirian. Perusahaan seperti Uber, Google, Lilium Aviation, Safran, dan Honeywell juga ikut terjun ke sektor ini.
Penggunaan mobil terbang diyakini akan membantu memecahkan masalah kemacetan di kota-kota besar.
Meskipun, teknologi mobil terbang sudah mulai ada hal itu masih membutuhkan persetujuan pengaturan, yang bisa memakan waktu bertahun-tahun.
Tinggalkan Komentar