Banyuwangi merupakan kabupaten terbesar di Pulau Jawa dengan luas daerah mencapai 5782 kilometer persegi. Di satu sisi, luas Banyuwangi tersebut menawarkan banyak potensi yang dapat dikembangkan. Tetapi di sisi lain, hal tersebut memunculkan masalah baru seperti dalam melayani warga. Contohnya saat warga desa ingin mengurus dokumen kependudukan ke kota, mereka harus menempuh perjalanan hingga 2 jam.
Hal itulah yang membuat pemerintah Kabupaten Banyuwangi melirik pemanfaatan teknologi informasi. Di tahun 2016 mereka meluncurkan Smart Kampung. Dengan program tersebut, Pemkab Banyuwangi memiliki komitmen membangun infrastruktur jaringan internet yang menguhubungkan seluruh desa di Banyuwangi. Lalu, infrastruktur tersebut digunakan untuk melakukan layanan publik.
Saat ini, 115 dari 189 desa di Banyuwangi sudah terhubung dengan jaringan fiber optik. Abdullah Azwan Anas selaku Bupati Banyuwangi menuturkan “Karena connectivity bukan hanya sekedar membangun jalan, jembatan, ataupun pelabuhan. Tetapi juga connectivity dengan IT.”
Memang lagi lagi yang menjadi tantangan utamanya adalah anggaran. Karena walaupun masa bakti bupati memang lima tahun, tetapi masa kerjanya praktis hanya tiga tahun, hal tersebut karena anggaran untuk tahun sebelumnya sudah diputuskan. Tantangan ini mereka atasi dengan menekankan kemitraan.
Telkom dan Icon Plus menjalin kerjasama dengan Pemkab Banyuwangi untuk membangun 1400 titik hotspot tanpa dana APBD. Lalu, mereka juga mengeluarkan kebijakan untuk setiap desa membayar sewa koneksi internet menggunakan anggaran dana desa. Dengan program e-village budgeting, setiap desa harus belanja bandwidth.
Pemkab Banyuwangi juga bekerja keras mendorong masyarakat dalam memanfaatkan koneksi internet. Mereka mengadakan pelatihan internet marketing supaya warga desa dapat memasarkan sendiri produknya di pasaran yang lebih luas.
Program Smart Kampung juga mulai terasa manfaatnya dalam berbagai indikator ekonomi rakyat. Seperti turunnya angka kemiskinan dan pengangguran terbuka. Itu semua merupakan kombinasi dari beragam usaha yang dilakukan pemerintah, tetapi Azwar Anas sanagat percaya diri bahwa Smart Kampung menjadi instrumen penting keberhasilan tersebut.
Sumber: Dirangkum dari Infokomputer.grid.id
Tinggalkan Komentar