Foto: Evening Standards
Teknologi.id - Instagram dikabarkan akan melanjutkan komitmen mereka untuk melarang konten berupa foto, kartun, hingga meme yang mengandung unsur self-harm (menyakiti diri sendiri) dan bunuh diri. "Kami tidak akan lagi mengizinkan penggambaran fiktif tentang melukai diri sendiri atau bunuh diri di Instagram. Seperti gambar atau meme atau konten dari film atau komik yang menggunakan gambar grafis," ungkap Adam Mosseri, Head of Instagram, dalam posting blog yang diunggah pada Minggu (27/10).
Baca juga: Cara Hide Akun Instagram Agar Tak Bisa Dilihat Orang lain
Adam juga mengatakan Instagram akan tetap menghapus konten yang menggambarkan bahan atau metode yang terkait ‘self-harm’. Meskipun secara langsung tidak terlihat konten yang melukai diri sendiri maupun bunuh diri. Selain melarang konten terkait self-harm, Instagram juga akan menghapusnya dari Explore. Sebaliknya, sosial media populer milik Facebook ini akan mempromosikan konten pencegahan bunuh diri. Ataupun melukai diri sendiri yang diposting oleh organisasi-organisasi terkait.
Mulai memerangi konten self-harm
Pada Februari 2019 lalu, Instagram memulai komitmennya untuk memerangi konten self-harm dengan menyembunyikan konten tersebut dalam konten sensitif. Hasilnya, Mosseri mengungkapkan bahwa pihaknya telah menambahkan keterangan konten sensitif di lebih dari 834.000 konten, dan menemukan lebih dari 77 persen dari konten tersebut sebelum pengguna mereka melaporkannya.
Baca juga: Cara Mengatasi Tidak Bisa Upload Foto dan Video di Instagram
Sekadar informasi, komitmen Instagram terhadap isu pencegahan bunuh diri bermula sejak Mosseri bertemu dengan sekretaris kesehatan Inggris pada awal tahun ini. Pertemuan kedua belah pihak didasari atas kasus bunuh diri Molly Russell, seorang anak berusia 14 tahun yang mengakhiri hidupnya pada 2017 lalu.
Kasus bunuh diri Molly menimbulkan kritik bagi Instagram. Pasalnya, setelah dia meninggal, ayah Molly menemukan sejumlah konten self-harm dan bunuh diri di akun Instagram dan Pinterest-nya. Menurut Om Prakash Singh, seorang profesor psikiatri dari Nilratan Sircar Medical College, India, media sosial dapat membantu menanggulangi bunuh diri dengan membatasi konten terkait dan mempromosikan konten pencegahan.(dwk)
Tinggalkan Komentar