Foto: Mashable ME
Teknologi.id - Sebanyak 90 perusahaan teknologi di Tiongkok mengajukan permohonan untuk membentuk Komite Teknis Standardisasi Sirkuit Terpadu Nasional, sebagaimana diungkapkan oleh Kementerian Industri dan Teknologi Informasi Tiongkok.
Baca Juga: Xiaomi Resmi Gugat Pemerintah AS, Ada Apa?
Dikutip dari Gizmochina, Senin (1/2), para perusahaan tersebut nantinya berfokus pada industri semikonduktor mandiri.
Saat ini, salah satu kelemahan dalam manufaktur elektronik ialah industri semikonduktor Tiongkok. Perusahaan-perusahaan Tiongkok cenderung bergantung pada chipset dengan teknologi yang berasal dari Amerika Serikat.
Seperti yang terjadi pada Huawei dan ZTE. Sebelumnya, kedua perusahaan tersebut menggunakan chipset serta teknologi Qualcomm. Namun, larangan untuk menggunakan teknologi yang dikeluarkan AS membuat bisnis smartphone Huawei sempat terguncang karena lisensi paten chip yang dimiliki Qualcomm tidak boleh dipakai.
Perang dagang yang terjadi dengan AS membuat kesempatan Huawei untuk membuat chip-nya sendiri gagal. Sebab, AS telah memblokir akses Huawei kepada komponen yang paling krusial dalam manufaktur chipset itu sendiri, yakni perangkat lunak desain chip serta alat fabrikasinya.
Sebab itulah, sebanyak 90 perusahaan teknologi Tiongkok ini memutuskan untuk membangun industri semikonduktor mandiri bersama-sama.
90 perusahaan Tiongkok yang tergabung dalam kesepakatan tersebut antara lain Huawei, HiSilicon, Xiaomi, Datang Semiconductor, Unichip Microelectronics, Zhanrui Communications, ZTE Microelectronics, SMIC, Datang Mobile, China Mobile, China Unicom, ZTE, Tencent, dan lain sebagainya.
Baca Juga: WISE, Fitur dari Wuling yang Dapat Kendalikan Mobil Pakai HP
"Tujuan dari pembentukan komite ini adalah untuk mengkoordinasikan industri yang lemah dan promosi pekerjaan standardisasi sirkuit terpadu. Ini juga bertujuan untuk memperkuat team building terkait standarisasi (industri semikonduktor)," tulis Gizchina.
(rf)
Tinggalkan Komentar