Foto: Dok. FastGo via news.fastgo.mobi
Teknologi.id - President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menyambut baik
rencana layanan transportasi online asal Vietnam, FastGo yang berencana masuk ke Indonesia pada akhir tahun ini.
"Kami terbuka pada kompetisi di sini, itu hal yang baik buat industri dan masyarakat. Itu hal yang baik buat industri dan masyarakat," kata Ridzki kepada awak media di Perpustakan Universitas Indonesia, Depok, Kamis (16/05/2019).
Pada saat ditanya apakah ada rasa kekhawatiran dari Grab terkait masuknya kompetitor baru yaitu FastGo, Ridzki menyatakan pihaknya akan terus memberikan pelayanan terbaik agar tidak ditinggal pelanggannya.
FastGo memulai ekspansi ke Singapura pada April 2019. Kemudian, berencana untuk masuk ke pasar Indonesia, Thailand dan Filipina pada akhir 2019. Di pasar Vietnam, FastGo telah bersaing dengan Grab dan Gojek.
Dilansir dari KrASIA Jumat (17/5/2019), Founder FastGo Nguyen Huu Tuat mengatakan bahwa alasan dipilihnya Indonesia ke dalam sasaran ekspansi perusahaannya karena Indonesia dinilai memiliki pasar yang kompetitif.
Dalam melancarkan usaha ekspansinya ini, FastGo dilaporkan membuka sesi pendanaan Seri B dan berhasil mengumpulkan US$50 juta. Valuasinya pun disebut telah mencapai angka US$150 juta atau sekitar Rp2 triliun.
Layanan transportasi yang telah berdiri sejak 2018 ini mengatakan telah menjadi aplikasi ride-hailing populer di kalangan pengguna di Vietnam. FastGo mengklaim memiliki hampir 60.000 pengemudi yang melayani sepuluh provinsi di Vietnam dan saat ini juga beroperasi di Myanmar.
Tak hanya menyediakan layanan ride hailing mobil dan motor, namun FastGo memiliki jasa pesan antar makanan dan bergerak di bidang financial technology. Khusus di Vietnam, FastGo bahkan telah meluncurkan layanan perjalanan helikopter bernama FastSky.
(FM)
Tinggalkan Komentar