Foto: YouTube/Chuckiehands
Teknologi.id - Kecerdasan buatan (AI) semakin banyak digunakan pada beragam media dengan hasil yang juga beragam. Teknologi ini, bagaimanapun juga, masih dalam tahap awal dan sering kali perlu sedikit penyesuaian agar bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
Salah satunya adalah kamera AI yang digunakan oleh Inverness Caledonian Thistle FC (ICTFC) untuk merekam permainan mereka. Saat syuting pertandingan melawan lawan Ayr United minggu ini, kamera robot yang dilatih untuk mengikuti bola, terus salah mengira kepala botak wasit sebagai bola.
Hasilnya adalah pertandingan jadi sangat lucu bagi para wasit. Namun, tidak cukup lucu bagi para penggemar tim yang semuanya menonton dari rumah karena virus corona.
Baca juga: Cara Memperbaiki Kartu SD Rusak dan Tidak Terbaca, Ampuh!
Inverness Caledonian Thistle don’t employ a cameraman as their camera is programmed to follow the ball throughout the match. The commentator had to apologise today as the camera kept on mistaking the ball for the linesman’s head... pic.twitter.com/LeKsc2bEj7
— Tom Cox (@seagull81) October 24, 2020
Beberapa minggu yang lalu, ICTFC mengungkapkan bahwa mereka tidak lagi menggunakan juru kamera manusia. "ICTFC akan menyiarkan rekaman langsung dari sistem kamera Pixellot yang dipasang di Stadion Caledonian."
Sistem Pixellot menggunakan kamera dengan teknologi AI untuk melacak bola untuk menghasilkan rekaman HD langsung dari semua pertandingan.
Baca juga: Punya 2 Miliar User, WhatsApp Kirim 100 Miliar Chat Per Hari
Kejuaraan SPFL diadakan di Caledonian Stadium, yang kemudian akan disiarkan langsung untuk seluruh pemegang tiket ICTFC dan mereka yang membeli pertandingan PPV melalui platform streaming yang dioperasikan secara terpusat di StreamAMG.
Para pemirsa pertandingan mengeluh bahwa mereka tidak bisa menonton dengan nyaman karena kinerja kamera robot yang buruk.
Penonton menyarankan agar wasit mengenakan wig toupée atau topi untuk mengurangi kesalahan rekam oleh kamera AI.
Cerita ini lucu bagi siapa pun yang membacanya, tetapi para penggemar tentu akan merasa frustrasi. Mungkinkah sistem Pixellot akan disesuaikan agar bisa tampil lebih baik di pertandingan mendatang? Sementara itu, kejadian tersebut menunjukkan bahwa mungkin tidak semua manusia perlu digantikan oleh robot.
(im)
Tinggalkan Komentar