Bakal Masuk 2024, Starlink Wajib Pakai IP Address Indonesia

Ni'matul Rihhadatil Aisy . October 09, 2023

Foto: Mashable SEA


Teknologi.id – Layanan internet global berbasis satelit yang disediakan oleh perusahaan SpaceX milik Elon Musk, Starlink akan tersedia di Indonesia pada 2024. Meskipun baru beroperasi 2024 mendatang, layanan internet ini sudah membuka formulir berlangganan.

 

Seperti diketahui, kehadiran layanan Starlink memiliki potensi yang negatif terhadap keamanan siber di Indonesia. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Chairman CISRReC Pratama Persadha yang hingga saat ini masih mengkaji lebih lanjut terkait potensi-potensi ancaman terhadap keamanan nasional yang dapat ditimbulkan oleh Starlink.

 

Untuk mencegah terjadinya kerugian tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengungkapkan syarat wajib pada Starlink untuk beroperasi di Indonesia adalah dengan menggunakan IP address Indonesia.

 

Dihimpun dari detikINET, Pratama Persadha memberikan pernyataan jika penggunaan layanan komunikasi yang dimiliki oleh perusahaan asing juga dapat menghadirkan potensi ancaman terhadap keterbatasan kontrol dan pengawasan, sebab negara tidak memegang kendali penuh atas infrastruktur satelit yang dioperasikan oleh perusahaan asing.

 

Dalam hal ini pula, Starlink sebagai layanan internet dari perusahaan asing yang mempunyai kendali penuh terkait data dan informasi pengguna yang menggunakan jaringan mereka. Hal ini dapat menjadi masalah, terlebih jika data disalahgunakan atau diakses oleh pihak yang tidak berwenang.

 

Masalah tersebut juga dapat diperparah jika tidak ada stasiun bumi di Indonesia sehingga pemerintah tidak memiliki wewenang untuk menjalankan kebijakan terkait internet seperti kebijakan internet lokal yang sudah ditetapkan. Terutama saat mengetahui bahwa Starlink adalah layanan internet yang dirancang untuk penggunaan internet skala global. 

 

Pengguna Starlink tidak hanya dari Indonesia saja, melainkan dari berbagai negara. Sebab itulah sangat memungkinkan jika saat layanan Starlink melintasi perbatasan negara dapat tidak tunduk terhadap regulasi nasional tertentu.

 

Baca Juga: Dampak dan Peluang Kehadiran Starlink bagi Provider Internet Lokal

Oleh karena itu, persyaratan Menkominfo terkait kewajiban Starlink yang harus menggunakan IP address Indonesia secara tidak langsung memaksa Starlink untuk membuat stasiun bumi serta gateway di Indonesia. Dengan begitu, segala akses komunikasi atau internet yang digunakan Starlink di Indonesia akan melewati gateway itu terlebih dahulu.

 

Selain itu, syarat wajib menggunakan IP address Indonesia juga bertujuan agar ketika gateway Starlink telah dibangun di Indonesia, maka Starlink hanya bersifat sebagai penyedia akses saja dan inti jaringannya akan tetap melewati isp/nap/internet exchange di Indonesia yang dimana pemerintah dapat mengendalikan trafiknya.

 

Hal ini juga bentuk ketegasan pemerintah Indonesia, sebab ketika Starlink melakukan pertemuan dengan Kominfo beberapa waktu lalu, mereka mengungkapkan keinginannya untuk memiliki bisnis seperti over-the-top (OTT), yaitu bebisnis tanpa memperkerjakan pegawai dalam negeri.

 

Pastinya hal ini lebih banyak memberikan dampak negatif bagi warga Indonesia dibandingkan keuntungan yang ditawarkan. Bahkan sistem keamanan dari layanan Starlink masih memiliki potensi yang mengancam data dan informasi masyarakat lokal.

 

Menteri Kominfo Budi juga memastikan jika tidak ada perlakukan istimewa terhadap Starlink di Indonesia. Ia memastikan jika seluruh perusahaan yang berbisnis di Indonesia diperlakukan sama dan harus menaati peraturan yang berlaku di Indonesia.

 

“Bekerjasama dengan siapapun tapi juga harus comply aturan yang berlaku di Indonesia,” jelas Menteri Komunikasi dan Informatika itu.

 

Biaya Berlangganan Starlink di Indonesia

 

Terkait pengoperasian Starlink di tahun 2024, Menkominfo Budi Arie Setiadi telah mengonfirmasi kabar tersebut di akun resmi Instagramnya. Layanan Starlink juga sudah dapat dipesan, namun untuk waktu layanan tersebut akan beroperasi bergantung dari wilayah yang lebih dulu memesan layanan tersebut.


Dalam situs resminya, Starlink menuliskan, “Pesan sekarang untuk memesan Starlink Anda. Starlink menargetkan layanan di wilayah Anda mulai tahun 2024. Ketersediannya tergantung pada persetujuan peraturan. Dalam tiap wilayah cakupan, pesanan akan dilayani yang dating lebih dulu.”


Starlink meminta uang deposit pemesanan sebesar US$ 9 atau senilai Rp 140 ribu dan akan dikembalikan secara utuh jika batal melakukan langganan dengan layanan internet tersebut.

 

Pemesan juga akan mengisi informasi layanan yang mencakup nama depan dan belakang, nomor telepon, dan alamat email. Kemudian, pada informasi pembayaran, mengisi kode pos, nomor dan informasi kartu kredit, serta boks nama yang tertera dalam kartu.


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(NRA)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar