Awas! Aplikasi Ini Bisa Rekam Suara Diam-Diam dari HP Kamu

Mohammad Owen . June 30, 2025

aplikasi berbahaya Android

Sumber: Shane/Unsplash

Teknologi.id - Di era digital seperti sekarang, hampir semua aktivitas kita terekam oleh perangkat yang kita gunakan. Tapi, bagaimana jadinya jika ada aplikasi yang dengan sengaja merekam suara kamu secara diam-diam, tanpa kamu sadari, dan mengirimkannya ke server misterius?

Baca juga: Mari Berkenalan dengan AI Doppl, Aplikasi Google untuk Belanja Baju Lebih Mudah!

Kabar buruk ini datang dari laporan ESET, perusahaan keamanan siber ternama, yang menemukan adanya aplikasi Android berbahaya bernama iRecorder - Screen Recorder. Sekilas, aplikasi ini terlihat seperti perekam layar biasa yang sering dipakai content creator atau pelajar. Namun di balik tampilannya yang sederhana, ternyata aplikasi ini menyimpan niat jahat yang serius.

Merekam Suara Tanpa Izin, Tiap 15 Menit Sekali

iRecorder pertama kali dirilis di Google Play Store pada tahun 2021, dan awalnya tidak menunjukkan perilaku mencurigakan. Tapi, pada Agustus 2022, pengembangnya melakukan update besar-besaran yang menyisipkan malware jenis AhRAT (Remote Access Trojan).

Apa yang dilakukan aplikasi ini? Menurut ESET, iRecorder akan merekam suara dari mikrofon HP selama satu menit setiap 15 menit sekali, kemudian mengirimkan hasil rekaman tersebut ke server yang telah dienkripsi. Selain itu, aplikasi ini juga dapat mencuri dokumen, foto, video, hingga file halaman web yang tersimpan di HP kamu. Ngeri, kan?

Dipakai Malware Canggih AhRAT, Ancaman Nyata di Genggaman

iRecorder bukan sekadar aplikasi perekam layar biasa. Di balik antarmuka yang tampak sederhana dan ramah pengguna, aplikasi ini ternyata menyimpan senjata berbahaya: AhRAT, singkatan dari Android Remote Access Trojan—sebuah malware berbasis open-source AhMyth yang cukup terkenal di kalangan pelaku kejahatan siber.

AhMyth sendiri sudah lama dikenal sebagai alat favorit bagi para hacker untuk menyusup ke perangkat Android. Dengan sedikit modifikasi, para pelaku bisa membuatnya menjadi AhRAT, yang memiliki kemampuan luar biasa dalam mengendalikan dan memata-matai perangkat korban secara jarak jauh.

Apa saja yang bisa dilakukan oleh AhRAT? Jawabannya: hampir segalanya.

- Melacak lokasi real-time pengguna tanpa izin, membuat pelaku bisa tahu persis di mana korban berada setiap saat.
- Mengakses log panggilan, termasuk siapa saja yang dihubungi, kapan, dan berapa lama percakapannya.
- Mengintip daftar kontak, yang berarti pelaku bisa memetakan jaringan sosial korban untuk mencari target berikutnya.
- Membaca SMS masuk dan keluar, bahkan bisa menyamar dan mengirimkan SMS dari ponsel korban tanpa sepengetahuan mereka.
- Mengambil foto atau merekam suara, bahkan saat ponsel sedang tidak digunakan, menjadikan privasi pengguna nyaris tidak ada.

Yang paling mengerikan: semua proses ini berjalan di latar belakang, tanpa ada notifikasi, tanpa ikon mencurigakan, tanpa gejala yang mudah dideteksi oleh pengguna awam. Pelaku bisa dengan mudah merekam suara di sekitar ponsel, menyedot file penting, lalu mengunggah semuanya ke server command-and-control (C2) yang hanya bisa mereka akses.

iRecorder memang diketahui tidak menggunakan semua fitur jahat dari AhRAT. Namun, kemampuan merekam audio setiap 15 menit dan mencuri file tertentu saja sudah cukup untuk dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap keamanan dan privasi pengguna. Bahkan sebagian besar pengguna tidak akan sadar bahwa aktivitas ini sedang terjadi di balik layar.

Terlebih lagi, potensi penyalahgunaan lebih lanjut dari rekaman suara tersebut sangat besar. Bayangkan jika percakapan pribadi, rapat penting, atau data sensitif lainnya sampai jatuh ke tangan yang salah, bukan cuma soal pencurian data, tapi juga pemerasan, sabotase, atau penyebaran informasi palsu.

Itulah sebabnya AhRAT menjadi perhatian utama komunitas keamanan siber global. Ia bukan hanya tools teknis, tapi juga cerminan dari tren malware modern yang semakin sulit dilacak, fleksibel, dan sangat merugikan. Maka dari itu, pengguna Android wajib waspada. Jangan pernah anggap enteng aplikasi yang meminta akses terlalu banyak, bahkan jika kelihatannya hanya aplikasi biasa.

Sudah Dihapus Google, Tapi Masih Bisa Menyebar

Begitu menerima laporan dari ESET, Google langsung menghapus aplikasi iRecorder - Screen Recorder dari Play Store. Namun, seperti yang dikatakan oleh peneliti malware ESET Lukas Stefanko, banyak pengguna Android masih bisa menemukan aplikasi serupa di toko aplikasi pihak ketiga yang tidak resmi.

Hingga saat dihapus, aplikasi ini sudah diunduh lebih dari 50 ribu kali, angka yang menunjukkan banyaknya pengguna yang bisa jadi sudah menjadi korban tanpa sadar.

Yang lebih membingungkan, saat ini ada aplikasi baru dengan nama serupa di Play Store, namun berasal dari pengembang berbeda. Belum diketahui apakah versi baru ini aman, atau justru ada kaitannya dengan versi sebelumnya yang menyebarkan malware.

Tips agar Tidak Jadi Korban Aplikasi Jahat

  1. Selalu cek izin aplikasi: Jangan langsung izinkan akses mikrofon, kamera, atau file tanpa mengecek dulu. Jika aplikasi hanya untuk edit foto tapi minta izin mikrofon, itu patut dicurigai.

  2. Hindari toko aplikasi tidak resmi: Download aplikasi hanya dari Play Store atau toko resmi lainnya.

  3. Gunakan antivirus dan pemindai malware: Aplikasi seperti ESET, Avast, atau Bitdefender bisa membantumu mendeteksi aktivitas mencurigakan.

  4. Hapus aplikasi tak dikenal atau jarang dipakai: Jangan biarkan aplikasi asing mengendap lama-lama di perangkat.

  5. Update sistem dan aplikasi secara rutin: Patch keamanan terbaru sering kali menutup celah yang bisa dimanfaatkan oleh malware.

Baca juga: Menelaah Sertifikasi ISO CamScanner: Bukti Keamanan Aplikasi

Kasus iRecorder adalah pengingat bahwa tidak semua aplikasi bisa dipercaya hanya dari jumlah unduhan atau rating tinggi. Bahkan aplikasi yang kelihatan ‘biasa’ pun bisa berubah jadi ancaman lewat update yang membawa malware tersembunyi.

Dengan banyaknya data pribadi yang tersimpan di ponsel, mulai dari rekaman suara, foto, hingga lokasi, melindungi privasi bukan lagi pilihan, tapi kewajiban. Tetap waspada, dan jangan ragu untuk menghapus aplikasi mencurigakan sebelum terlambat.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(mo)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar