Teknologi.id - Tim pengembang aplikasi dari Jakarta, yakni Patrons, berhasil mengembangkan sebuah aplikasi bernama Aident.
Aplikasi ini berfungsi sebagai solusi untuk mendeteksi kejahatan secara
real-time melalui pola dan pengenalan perilaku. Selain itu juga analisis untuk mendeteksi aktivitas yang mencurigakan atau kriminal menggunakan kamera, seperti CCTV atau kamera dari
smartphone.
Fakhri Syihab mewakili Patrons, mengatakan bahwa Aident dikembangkan sebagai salah satu cara untuk mewujudkan aspirasi smart city atau kota cerdas.
Aplikasi Aident dirancang agar menurunkan angka kejahatan di Indonesia dengan cara memudahkan proses pelaporan aktivitas kriminal kepada aparat dan mencegah adanya laporan yang bias atau laporan saksi mata yang tidak dapat diandalkan.
"Berkat perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML), Aident dapat secara efektif menggunakan kamera untuk melacak aktivitas yang mencurigakan dan meneruskannya kepada otoritas terkait secara real-time," kata Fakhri seperti dikutip dari Liputan6, Senin (29/4/2019).
"Selain itu, mereka yang terdaftar dalam DPO (daftar pencarian orang) pihak keamanan dapat diidentifikasi oleh kamera, sehingga memungkinkan pihak keamanan, baik pemerintah maupun swasta untuk mengambil tindakan yang diperlukan. Ini semua dimungkinkan berkat layanan dan infrastruktur AWS Cloud," imbuhnya.
Dalam pengembangan aplikasi Aident dan layanannya, Patrons menggunakan berbagai layanan dan teknologi AWS, seperti Amazon Rekognition, Amazon SageMaker, Amazon RedShift, Amazon Kinesis Data Streams, dan masih banyak lagi.
Fahri mengatakan bahwa Teknologi AWS dapat diandalkan. Teknologi AWS memberi Patrons kesempatan untuk meningkatkan layanan sesuai kebutuhan. Selain itu juga memungkinkan untuk lebih fokus pada ide produk dan implementasi kode.
Patrons berhasil memenangkan AWS Hackdays 2019 Indonesia yang diselenggarakan di Jakarta beberapa waktu lalu berkat pengembangan aplikasi Aident.
AWS HackDays
AWS Hackdays merupakan acara pendidikan dan hackathon tahunan yang diadakan di enam negara di Asia Tenggara.
Tahun ini, para pengembang di Asia Tenggara akan didorong untuk menampilkan inovasi mereka dan mendemonstrasikan kemampuannya dibidang Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML), Internet of Things (IoT), Analisis Data, atau Aplikasi Modern yang bertemakan di bidang HealthTech, AgriTech, Smart City, atau FinTech.
AWS Hackdays 2019 diikuti 1.522 peserta dengan 345 tema yang didaftarkan secara online di seluruh kawasan ASEAN, dimana dalam pendaftaran solusi aplikasi mereka termasuk penggunaan layanan AWS seperti Amazon SageMaker, Amazon Polly, Amazon Lex, serta layanan AWS IoT.
Solusi tersebut kemudian dievaluasi oleh panel juri. Evaluasi didasarkan pada inovasi, dampak bisnis, implementasi, dan pengalaman pengguna. Di masing-masing negara yang berpartisipasi, lima tim dipilih untuk mempresentasikan dan mendemonstrasikan solusi mereka. Akhirnya Patrons menjadi pemenang di Indonesia.
Atas keberhasilannya sebagai pemenang AWS Hackdays 2019 Indonesia, Patrons akan mewakili Indonesia bersaing dengan pemenang dari negara-negara ASEAN lainnya. Negara ASEAN seperti Singapura, Vietnam, Malaysia, Filipina dan Thailand dalam AWS Hackdays 2019 ASEAN Grand Finale di Singapura.
(FM)
Tinggalkan Komentar