Foto: Deviant Art
Teknologi.id - Usai 20 tahun lamanya Adobe Flash menjadi software (plug-in) yang biasa digunakan untuk menjalankan aneka animasi interaktif di internet, kini saatnya Flash dikabarkan akan dihentikan selamanya (end-of-life, EOL) pada akhir tahun ini.
Kabar berhentinya Adobe Flash sebenarnya pernah diinfokan oleh Adobe pada tahun 2017 lalu agar para developer, desainer, serta pelaku bisnis web lain punya cukup waktu unntuk bermigrasi dari Flash ke standar lain.
Baca Juga: Mi Band 4 vs Mi Band 5: Perbedaan dan Perbandingannya
Setelah tanggal 31 Desember 2020 Flash diberhentikan selama-lamanya Adobe tak akan lagi menyalurkan update atau patch sekuriti apapun untuk Flash. Selain itu, Flash Player juga akan dihapus dari laman download Adobe dan konten Flash tidak akan bisa diputar lagi di Adobe Flash Player.
Selama lebih dari 20 tahun Flash Player diciptakan, plug-in ini memang merupakan pilihan utama bagi developer web untuk membuat aneka konten multimedia seperti game, video player, hingga aplikasi yang bisa berjalan di berbagai peramban (browser). Bahkan, ketika Adobe mengakuisisi Flash dari Macromedia pada 2005, Flash dikabarkan telah terpasang di 98 persen PC yang terkoneksi ke internet.
Baca Juga: Instagram Menyanggah Hasil Riset yang Sebut Lebih Memprioritaskan Foto Vulgar
Namun, setelah meraih popularitasnya itu, Flash dikabarkan mulai menurun saat Apple memutuskan untuk tidak mendukung platform tersebut pada iPhone. Menurut rumor yang beredar, alasan lain dibalik penurunan popularitasnya lantaran Flash dinilai tak populer di platform mobile lantaran plug-in ini disebut dapat membuat baterai cepat habis dan kerap kali mengandung celah keamanan berbahaya yang bisa dimanfaatkan oleh hacker untuk menyerang komputer.
Saat ini, seperti yang dilansir dari Blog Adobe (19/06/2020), Flash sudah semakin berkembang dengan digantikan oleh standar terbuka HTML5, WebGL, dan WebAssembly.
(ay)
Tinggalkan Komentar