Tips Dasar Menjadi Seorang Desainer Grafis

Muhammad Iqbal Mawardi . February 05, 2021

Foto: Medium

Teknologi.id – Desain grafis merupakan pekerjaan yang mengharuskan kita untuk terus berpikir kreatif. Seorang desainer grafis selalu berhadapan dengan dunia kreatif yang setiap harinya selalu mengalami perubahan.

Kalau kamu tertarik akan dunia seni, cobalah untuk belajar desain grafis. Pasalnya, belajar desain grafis adalah salah satu jalan untuk mendapatkan keuntungan di dunia pekerjaan.

Perkembangan dunia digital menjadikan desain grafis sebagai salah satu kemampuan yang diperhitungkan. Dahulu, orang dengan kemampuan desain grafis hanya akan bekerja menjadi desainer. Namun, kini ia bisa memegang beragam peran dengan jenjang karir menjanjikan.

Pada tulisan kali ini, kita akan membahas tips-tips dasar untuk belajar desain grafis. Berikut, tips dasar untuk kamu yang ingin belajar desain grafis.

Baca juga: Mau Pakai iMessage di Android? Begini Cara Mudahnya

1. Niat

Memulai untuk belajar segala sesuatu tentu harus diawali dengan niat yang kuat. Karena menjadi seorang desainer grafis bukanlah sesuatu yang instan. Diperlukan niat yang kuat agar tidak goyah dan mudah menyerah ketika belajar desain grafis.

2. Kemampuan Menggambar Manual

Foto: Unsplash

Apakah seorang desainer grafis harus bisa menggambar manual? Jawabannya tidak harus. Namun, dapat menggambar secara manual merupakan nilai tambah bagi seorang desainer grafis. Karena menggambar manual merupakan basic dari seorang desainer grafis. Jadi, kalau kamu sebelumnya sudah dapat menggambar secara manual, maka itu akan menyempurnakan kemampuan desain grafis-mu.

3. Menguasai Software Pengolah Desain Grafis

Foto: Unplash

Inilah kunci untuk menjadi seorang desainer grafis. Dasar untuk belajar menjadi seorang desainer grafis adalah dengan mempelajari software pengolah desain grafisnya. Software yang mesti dikuasai oleh para desainer grafis pada dasarnya terbagi dua, yakni software pengolah gambar bitmap dan pengolah gambar vector.

Untuk software pengolah gambar, Adobe Photoshop dapat menjadi pilihan untuk para pemula. Sedangkan untuk software pengolah vector¸ Adobe Illustrator atau CorelDRAW dapat menjadi pilihan.

Baca juga: 4 Ponsel Samsung Lawas Ini Sudah Tak Terima Update Keamanan

4. Referensi

Foto: Unsplash

Ketika sudah menguasai software desain grafis, maka hal yang harus dikembangkan selanjutnya yaitu sense of design atau selera kita akan desain. Maka dari itu, memiliki referensi yang baik dalam membuat desain menjadi sebuah keharusan.

Misalkan seperti membuat poster. Bagi desainer pemula yang belum memiliki referensi desain pasti akan kebingungan dengan konsep yang akan dibuatnya. Hasil desainnya kemungkinan akan flat dan tidak menarik untuk dilihat. Berbeda dengan desainer yang sudah memiliki referensi desain yang banyak sehingga sudah memiliki sense of art yang baik.

Poster yang dibuatnya pun pasti akan bagus dan menarik karena mereka mempunyai acuan dan selera sesuai dengan referensi yang mereka lihat. Untuk sumber referensi desain sendiri bisa kita dapatkan melalui berbagai situs portfolio seperti Behance, Deviantart, Pinterest, akun-akun desain di Instagram, dan lain sebagainya.

Namun tentu, hal ini merupakan sebuah proses. Jadi, bukan masalah kalau desain pertamamu terlihat kurang maksimal. Terus coba dan cari referensi sebanyak-banyaknya.

5. Konsistensi

Yap, konsistensi menjadi faktor yang cukup menentukan berhasil tidaknya menjadi seorang desainer grafis. Karena walaupun sudah menjalankan empat faktor sebelumnya, jika tidak dibarengi dengan konsistensi tentu hal tersebut akan menjadi sia-sia. Karena seperti yang sudah dijelaskan, menjadi seorang desainer grafis bukanlah sesuatu yang instan. Diperlukan konsistensi di dalamnya untuk terus belajar dan berkembang hingga berhasil menjadi seorang desainer grafis.

(MIM)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar