Teknologi.id - Pada ajang Google I/O 2024 yang dihelat pada Rabu (15/5)dini hari waktu Indonesia, Google memperkenalkan sejumlah proyek kecerdasan buatan terbarunya yang menggemparkan dunia teknologi. Salah satu sorotan utamanya adalah Project Astra, sebuah model AI yang menjanjikan untuk merevolusi cara kita berinteraksi dengan perangkat pintar, khususnya smartphone dan kacamata pintar Google Glass. Project Astra mempersembahkan kemampuan luar biasa untuk menggambarkan berbagai objek yang terlihat melalui kamera smartphone atau Google Glass secara real-time melalui suara.
Konsepnya mirip dengan salah satu pencapaian terbaru OpenAI, GPT-40, yang mampu memberikan deskripsi objek secara real-time melalui kamera HP. Namun, Project Astra tidak hanya sekadar memberikan deskripsi visual, tetapi juga bisa diajak diskusi, menyelesaikan masalah pemrograman atau matematika, bahkan memberikan rekomendasi berdasarkan gambar yang sedang dilihat oleh pengguna.
Dalam sebuah video demonstrasi yang dirilis di YouTube, Project Astra terlihat mengesankan dengan kemampuannya untuk menjelaskan objek di sekitar pengguna dengan lancar. Misalnya, ketika seorang pengguna menanyakan tentang objek yang mengeluarkan suara di ruangan, AI tersebut dengan cekatan memberikan jawaban yang tepat berdasarkan pengamatan melalui kamera HP. Bahkan, AI ini mampu mengenali dan memberikan deskripsi atas kode pemrograman yang ditampilkan di layar monitor.
Yang lebih menarik, Project Astra juga memiliki kemampuan untuk mengingat lokasi barang-barang pribadi pengguna yang pernah dilihat melalui kamera ponsel. Hal ini memberikan pengalaman yang personal dan lebih terkait dengan kebutuhan individu.
Tidak hanya melalui kamera HP, Project Astra juga dapat digunakan melalui Google Glass. Lewat perangkat ini, pengguna dapat mengajukan pertanyaan atau teka-teki, dan AI akan memberikan jawaban atau rekomendasi yang relevan berdasarkan apa yang terlihat melalui kacamata pintar tersebut.
Google menyebut Project Astra sebagai model AI yang menggunakan model bahasa besar (Large Language Model/LLM) Google Gemini sebagai basisnya. Hal ini berarti semua jawaban atau rekomendasi yang diberikan oleh AI akan didasarkan pada data yang ada dalam LLM tersebut, menjanjikan respon yang lebih cerdas dan terkini.
Baca juga: Waspada! Fitur Tersembunyi Google Bisa Memata-matai Suara Anda! Ini Cara Mematikannya
Rencananya, Project Astra akan tersedia untuk pengguna melalui fitur Gemini Live di aplikasi Gemini sekitar tahun ini. Namun, belum ada informasi pasti mengenai tanggal peluncurannya atau model smartphone mana yang akan mendukung fitur ini. Yang jelas, Project Astra dipastikan akan tersedia juga untuk pengguna Google Glass, membuka potensi baru dalam interaksi manusia dengan teknologi.
Dengan kemampuan yang revolusioner dan potensi untuk mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia digital, Project Astra menandai langkah besar dalam perkembangan kecerdasan buatan. Ini bukan hanya tentang memberikan deskripsi visual, tetapi juga tentang membuka pintu untuk pengalaman yang lebih personal dan terhubung dengan teknologi.
Keberadaan Project Astra membawa dampak yang jauh lebih dalam dari sekadar fitur-fitur canggih pada perangkat pintar. Hal ini juga menggarisbawahi kemajuan besar dalam pengembangan kecerdasan buatan dan cara kita berinteraksi dengan teknologi di masa depan. Mari kita telaah beberapa dampak potensial yang dapat dihadirkan oleh Project Astra.
Pertama-tama, Project Astra membuka pintu bagi kemungkinan-kemungkinan baru dalam industri e-commerce. Dengan kemampuannya untuk mengenali dan memberikan deskripsi atas objek-objek di sekitar pengguna, AI ini dapat memperluas pengalaman berbelanja online menjadi lebih interaktif dan personal.
Misalnya, pengguna dapat dengan mudah mencari produk yang diinginkan hanya dengan menyorot kamera HP ke objek tersebut, dan Project Astra akan memberikan informasi yang relevan, ulasan, dan bahkan rekomendasi produk serupa berdasarkan analisis data yang ada.
Baca juga: Cara Mendaftarkan Alamat Toko di Google Maps, Gampang Banget!
Potensi Project Astra
Selain itu, Project Astra juga memiliki potensi besar dalam meningkatkan aksesibilitas bagi individu dengan kebutuhan khusus. Misalnya, bagi orang-orang dengan gangguan penglihatan, AI ini dapat berfungsi sebagai asisten yang membantu mereka mengidentifikasi objek di sekitar mereka, membuat pengalaman sehari-hari menjadi lebih mandiri dan nyaman.
Tidak hanya itu, penggunaan Project Astra juga dapat membuka peluang baru dalam pendidikan. Dengan kemampuannya untuk memberikan penjelasan dan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan pengguna berdasarkan apa yang terlihat melalui kamera, AI ini dapat menjadi alat pembelajaran yang interaktif dan menarik bagi siswa di semua tingkatan. Guru dapat memanfaatkan teknologi ini untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih mendalam dan terlibat, memfasilitasi pemahaman konsep-konsep yang kompleks dengan cara yang lebih intuitif.
Selain itu, Project Astra juga memiliki potensi besar dalam industri game dan hiburan. Dengan kemampuannya untuk memberikan respon yang cepat dan cerdas terhadap lingkungan virtual, AI ini dapat meningkatkan realisme dan interaktivitas dalam permainan, menciptakan pengalaman gaming yang lebih mendalam dan memuaskan bagi para pemain.
Baca Berita dan Artikel lain di Google News.
(bmm)
Tinggalkan Komentar