Foto: Wallpaper Cave
Teknologi.id – Proyek kabel bawah
laut besutan Facebook dan Google mungkin masih hangat dalam ingatan kita. Rupanya,
kini kedua perusahaan raksasa teknologi tersebut dikabarkan tengah membangun
kabel internet bawah laut untuk seluruh dunia. Teknologi ini diberi nama Apricot.
Kabel tersebut dibangun sepanjang 12
ribu kilometer yang akan menghubungkan berbagai negara di belahan dunia. Negara-negara
tersebut di antaranya Jepang, Indonesia, Filipina dan Taiwan. Apricot nantinya
akan menghadirkan internet dengan layanan 4G, 5G, dan juga layanan broadband.
Berdasarkan penuturan Nico Roehrich
selaku Manajer Investasi Jaringan Facebook, jaringan kabel Apricot mempunyai kapasitas
awal sebesar 190 terabit per detik guna melayani angka permintaan data yang
tinggi di Asia Pasifik.
"Kabel Apricot, bagian dari usaha kami untuk memperluas infrastruktur jaringan global dan menghadirkan layanan lebih baik ke lebih dari 3,5 juta penduduk di seluruh dunia yang menggunakan layanan kami," ucap Roehrich melansir dari NewYork Post.
Baca juga: Mahasiswa ini Buat 5 Software untuk Saingi Google Earth
Roehrich menuturkan bawha proyek ini akan
menggunakan kabel bawah laut lain yang menghubungkan Singapura, Indonesia, dan
Amerika Utara. Ini merupakan fitur pertama kali diluncurkan bersama oleh
Facebook dan Google pada. Proyek ini juga bekerja sama dengan beberapa perusahaan
telekomunikasi Asia.
Rencananya, Apricot akan rampung di 2024
mendatang. Kabel bawah laut akan melengkapi sistem kabel lain yang dicetuskan
oleh Google di awal 2021 lalu, yakni Echo dan Bifrost. Kabel Echo menghubungkan
Singapura, Guam, Indonesia, dan Amerika Serikat.
"Kabel Echo dan Apricot adalah
sistem bawah laut pelengkap yang akan menawarkan manfaat dengan berbagai jalur
masuk dan keluar Asia, termasuk rute unik melalui Asia selatan, memastikan
tingkat ketahanan yang jauh lebih tinggi untuk Google Cloud dan layanan
digital," ungkap Bikash Koley, Wakil Presiden Global Google.
Kabel Echo dan Bifrost akan menghadirkan
latensi yang lebih rendah bagi perusahaan bisnis dan startup di Asia. Selain
itu, akan hadir lebih banyak bandwidth dan peningkatan ketahanan dalam
konektivitas antara Asia Tenggara, Asia Utara, dan AS.
Selanjutnya, Facebook juga tengah
melebarkan sayap dari proyek kabel bawah laut sepanjang 23.000 mil yang akan
mengelilingi seluruh benua Afrika dan menghubungkan ke Eropa.
Proyek ini Bernama 2Africa, kabel yang
ini dirancang untuk menghubungkan 26 negara termasuk Nigeria, Afrika Selatan,
Uganda, dan Republik Demokratik Kongo.
Facebook juga membaut sebuah satelit senilai 200 juta dolar AS yang dirancang untuk memancarkan internet ke benua Afrika. Facebook menambahkan Angola dan negara-negara kepulauan Seychelles dan Komoro di Samudra Hindia pada proyek besutannya ini.
(MIM)
Tinggalkan Komentar