Industri fashion adalah industri kedua terbesar setelah oil & gas yang berkontribusi kepada pencemaran lingkungan termasuk estimasi 92 juta ton limbah tekstil setiap tahunnya dan juga kedua terbesar dalam konsumsi air dunia dan menghasilkan 8-10% karbon emisi di dunia.
Telah diprediksi jumlah pakaian naik sebesar 200% melebihi 100 milyar dari 2000 ke 2014.
“Produk fashion yang diproduksi, dipasarkan, dan digunakan dengan cara yang paling berkelanjutan, dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Memperhitungkan seluruh rantai pasokan dan siklus hidup pakaian, mulai dari mana dan bagaimana pembuatannya hingga saat berakhir di tempat pembuangan sampah.” -(Green Strategy)
Dengan meng-upcycle bahan-bahan produksi dari garmen dan pabrik kain berskala internasional seperti brand ternama Zara, H&M, Ralph Lauren atau juga DKNY, WIF membantu pergerakan bisnis untuk meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat, baik pada masyarakat lokal maupun masyarakat global.
Baca juga: Mudahnya Jalankan Bisnis Fashion di Jaman yang Digital Ini
Fokus kami adalah untuk memperkuat bagian terpenting dan akar industri fashion Indonesia dengan membuat rantai pasokan yang terintegrasi, ramping dan efisien sehingga memungkinkan sustainability.
Dan juga brand fashion dapat dengan mudahnya mendapatkan akses kepada kain yg berkualitas tinggi dengan harga terjangkau dan quantity sesuai kebutuhan bisnisnya.
Tinggalkan Komentar