Starlink Disebut Bahaya, Menkominfo: Lebih Bahaya WhatsApp

Karissa Anindya Ramadhani . June 13, 2024

Foto: ANTARA

Teknologi.id - Baru-baru ini Starlink menjadi topik pembicaraan hangat masyarakat Indonesia. Banyak yang penasaran dan ingin mencoba perangkat milik perusahaan Elon Musk tersebut. Namun, kehadiran Starlink ini sempat menjadi ketakutan baru bagi telekomunikasi Indonesia terutama soal keamanan.

Alih-alih Starlink, Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Budi Arie Setiadi berpendapat layanan WhatsApp jauh lebih berbahaya dibandingkan dengan Starlink. Hal ini dia ungkapkan saat ditanyai oleh sejumlah anggota Komisi I DPR terkait layanan Starlink di Indonesia.

"Memang soal OTT ini perlu kita atur, terutama WhatsApp. Kalau saya mau katakan lebih berbahaya mana Starlink? lebih berbahaya WhatsApp," ungkap Budi Arie, dikutip dari CNBC Indonesia (14/06/2024).

Baca Juga: Indonesia Bakal Buat Satelit Low Earth Orbit (LEO) Mirip Starlink, Potensi Saingan?

Dalam rapat di Gedung DPR tersebut, Budi Arie juga membandingkan keamanan WhatsApp dan Starlink. Menurutnya layanan pertukaran pesan itu lebih berbahaya, mengingat jumlah penggunanya yang mencapai ratusan juta di Indonesia.

"Di Indonesia dari 340 juta pengguna handphone Indonesia, 250 juta adalah pengguna WhatsApp. Sekarang mau ditanya kedaulatan data, WA-WA kita harus kita delete kalau enggak tersimpan di sana. Berbahaya," ujarnya menambahkan.

Berbeda dengan WhatsApp, Starlink saat ini baru digunakan sekitar 1.000-an pengguna. Jika dibandingkan dari jumlah pengguna, potensi data-data WhatsApp yang disalahgunakan lebih besar. Untuk itu dia menekankan perlunya pengaturan terkait platform tersebut.

"Makanya tadi kita soal OTT diatur, kita perlu diskusi khusus. Termasuk bagaimana mindahin data center ke Indonesia," ungkap dia.

Baca Juga: Starlink Investasi Rp 30 M dan Cuma Punya 3 Karyawan di Indonesia, Kominfo Buka Suara

Dalam kesempatan itu, Budi Arie juga memastikan Starlink mematuhi aturan yang berlaku di Indonesia. Dia mengatakan pihaknya menciptakan keadilan untuk semua pihak.

Budi Arie menambahkan pihaknya akan terus mengawasi operasional Starlink di Indonesia. Termasuk mengecek keberadaan Network Operation Center (NOC) yang diklaim telah dibangun di tanah air.

Baca Berita dan Artikel Lainnya di Google News

(kar)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar