Magang di Mercedes-Benz Inggris, Begini Cerita Mahasiswa ITS

Nurul Afifah . June 05, 2022
Dua mahasiswa ITS (duduk) saat ikut program magang di Mercedes Benz Inggris. Foto: DOK. ITS


Teknologi id – Dua mahasiswa dari Departemen Manajemen Bisnis Institut Teknologi Surabaya (ITS) yakni Muhammad Rakha Wirayuda dan Raja Rayhan Ramadhan mendapat pengalaman untuk menjalani magang di Mercedes-Benz, Inggris.

Mereka yang berasal dari program International Undergraduate Program (IUP) ITS ini berkesempatan mengikuti program magang di Mercedes-Benz di bawah skema United Kingdom-Indonesia Consortium for Interdisciplinary Sciences (UKICIS) Internship+ selama empat bulan. UKICIS sendiri merupakan jembatan kerja sama antara beberapa perguruan tinggi dari Indonesia dengan Inggris yang berfokus pada penggagasan riset.

Menurut Professor of Sustainability and Supply Chain Management Coventry University, Benny Tjahjono, PhD., program magang ini mampu memberikan banyak pengalaman bagi mahasiswa terutama karena adanya skema eksposur ke luar negeri.

"Kesempatan magang ini tentu dapat membantu mahasiswa untuk merasakan bagaimana atmosfer belajar sekaligus bekerja di Mercedes Benz Parts Logistics," ujarnya dikutip dari laman ITS, Minggu (17/4/2022).

Baca juga: Ini Dia Keuntungan Miliki Pengalaman Magang Bagi Mahasiswa

Benny mengatakan bahwa kegiatan yang mereka lakukan selama magang sangat berkaitan erat dengan riset. Dalam hal ini, kedua mahasiswa tersebut berhasil menjajal Robotic Process Automation. Yakni program komputer yang bisa mengotomatisasi aktivitas komputerisasi manual terutama terkait pendataan logistik barang yang ada di gudang Mercedes Benz Parts Logistics. Selain itu, mahasiswa ITS itu juga dapat pengalaman lain adalah menentukan keputusan bisnis dalam perusahaan berdasarkan data.

Hal ini dilakukan melalui skema Business Intelligence dengan data yang diolah oleh program otomatisasi. "Mereka membuat laporan bisnis yang diproses dari Robotic Process Automation tersebut," imbuh Benny.

Foto: DOK. ITS

Tak hanya itu saja, kedua mahasiswa ITS juga mencari pengalaman lain dengan mengunjungi perusahaan-perusahaan ternama di Inggris seperti Morgan Cars, Wedgwood, dan juga Triumph Motorcycles yang turut bergerak di bidang otomotif.

Ia pun berharap agar program ini dapat terus berjalan. Tak hanya dari ITS ke Coventry University saja tetapi juga sebaliknya. "Tak hanya dari ITS ke luar negeri saja, namun juga kami dapat mengirimkan mahasiswa Coventry University ke ITS,” tutup dia.

Baca juga: Sebelum Mengirim Email Magang, Perhatikan 4 Hal Ini

Kata Muhammad Rakha Wirayuda

Rakha mengungkapkan bahwa ia juga dapat mengembangkan jiwa kepemimpinannya melalui program Global Leadership Aspire Program (GLAP) yang diselenggarakan oleh Coventry University, Inggris. Dan dengan program tersebut, ia mendapat wawasan baru dari berbagai pembicara yang sukses dalam kewirausahaan dan bisnis. 

“Mulai dari pendiri berbagai bisnis, alumni Coventry, hingga berbagai orang lainnya,” terangnya.

Pada dasarnya program bertujuan memberikan wadah bagi mahasiswa untuk berpikir secara luas agar menjadi suatu cita-cita maupun solusi guna menyelesaikan permasalahan yang ada. Uniknya, program ini mendatangkan mahasiswa di berbagai negara lainnya. Sehingga, tercipta sesi diskusi dinamis karena adanya pandangan yang beragam.

Mahasiswa program international undergraduate program (IUP) ini selalu merasa tertantang untuk menyelesaikan segala permasalahan yang dialami oleh Mercedes-Benz. 

Selama magang, Rakha mengaku bahwa terdapat pandangan untuk menganggap semua orang itu sama. Seperti halnya pada staf Mercedes-Benz yang dinilai sama karena tidak memandang umur maupun latar belakang setiap orang.

Baca juga: Tips Mahasiswa ITB Lolos Beasiswa IISMA

Rakha berterima kasih kepada universitasnya, ITS, khususnya MB ITS karena telah memberikan kesempatan emas tersebut kepadanya. Ia berharap kegiatan ini dapat ditiru maupun ditingkatkan lagi oleh mahasiswa ITS lainnya. 

“Semoga kegiatan ini bisa menginspirasi mahasiswa lain untuk terus menuntut ilmu dan berani melakukan internasionalisasi,” tuturnya.

(na)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar