Download Teknologi App
Foto: Getty Images
Teknologi.id - Setengah dari populasi terumbu karang di dunia telah punah dan sisanya diperkirakan akan hilang pada abad ini.
Padahal menurut Moore, Manager Program Restorasi Terumbu Karang untuk National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), dalam konferensi EarthxOcean, karang yang menghilang itu punya peranan dalam menampung 25 persen keanekaragaman hayati lautan dan mendukung aktivitas perikanan bagi ekonomi global.
Baca Juga: Objek Hijau Misterius Terbang di Langit Malam Australia, Apa Itu?
"Kita harus menentang asumsi bahwa restorasi terumbu karang harus dilakukan oleh penyelam atau snorkel profesional," kata Moore. Bahkan jika penyelam harus meningkatkan efisiensi kinerja hingga 10 kali lipat, tidak akan mungkin bisa menyelamatkan seluruh terumbu karang yang hampir punah.
Moore menjelaskan, teknologi robot bawah laut yang digunakan oleh industri gas dan minyak lepas pantai, bisa dimodifikasi agar dapat mendekat ke permukaan karang yang halus dengan Artificial Intelligence (AI). Teknologi ini dapat merasakan objek atau spesies hewan dari citra bawah laut.
Baca Juga: Sinyal Misterius dari Luar Angkasa Memancar ke Bumi Tiap 157 Hari
"Kita harus memanfaatkan otomatisasi, robot, dan Artificial Intelligence untuk menghadapi tantangan global ini," jelas moore.
Namun, hal ini menjadi sangat rumit karena harus memiliki robot yang mampu menavigasi di sekitar karang dan AI harus dapat membuat keputusan yang cepat. Untuk itu, NOAA menyelenggarakan kompetisi bagi para inovator untuk menciptakan teknologi restorasi karang.
Tantangan dalam pembuatan teknologi ini memang sangat besar. Namun saat kita bisa menyelamatkan terumbu karang, kita juga bisa menyelamatkan dunia.
(nd)
Tinggalkan Komentar