Bagaimana Cara Kerja Anestesi pada Tubuh Kita?

Fahad Mulyana . December 20, 2018
Bagaimana Cara Kerja Anestesi pada Tubuh Kita?Teknologi.id - Saat kita tertidur, jika ada seseorang yang mencubit atau mengguncang tubuh kita maka kita akan terbangun bukan? Namun dalam pengaruh anestesi, meski kita dicubit, diguncang, atau saat tubuh dioperasi pun kita sama sekali tidak akan terbangun sampai efeknya habis. Kesimpulannya, cara kerja anestesi mampu membuat kita kehilangan kesadaran lebih dari saat kita tertidur. Saat terbangun setelah menerima efek dari anestesi, kita baru akan merasakan bahwa telah banyak waktu yang berlalu. Entah itu beberapa jam atau mungkin beberapa hari, dan kita tidak tau sama sekali apa yang berbeda.  Anestesi pertama kali digunakan dalam operasi pada tahun 1846. Obat yang digunakan pada masa itu adalah eter. Kini para ahli umumnya menggunakan kombinasi obat, seperti propofol dan fentanyl. Cara kerja anestesi ini dapat mengganggu jalur saraf sehingga kita tidak merasakan sakit dan mengingat apapun tentang operasi.

Ada 3 Jenis Anestesi

Tujuan pemberian anestesi kepada pasien adalah untuk membuat mereka merasa santai saat operasi berlangsung. Baik untuk meminimalisir atau menghilangkan rasa nyeri yang dirasakan maupun membuat pasien terlelap tidur. Tindakan ini sangat membantu seorang pasien. Terlebih, bagi mereka yang kerap takut dengan proses pembedahan atau tindakan medis lainnya. Berikut adalah jenis-jenis dari anestesi:

Lokal

Berfungsi untuk operasi kecil yang dapat membuat area yang akan dioperasi mengalami mati rasa. Namun, sang pasien akan tetap sadar saat menjalani operasi tersebut. Anestesi ini memengaruhi satu bagian kecil dari tubuh, misalnya pada gigi. Biasanya, anestesi ini bisa disuntikkan, disemprotkan maupun dioleskan pada kulit atau selaput lendir di area yang akan dioperasi.

Regional

Fungsinya adalah untuk memblok rasa nyeri di sebagian area tubuh. Berbeda dengan anestesi lokal, area yang akan mengalami mati rasa jauh lebih besar. Tidak hanya satu bagian kecil saja, misalnya sebagian area di bawah pinggang. Terdapat beberapa jenis dari anestesi regional, yaitu blok saraf perifer, epidural, dan spinal. Anestesi regional yang paling sering digunakan adalah epidural. Anestesi ini kerap digunakan untuk membantu saat melahirkan. Untuk jenis regional ini, pembiusan biasanya disuntikkan di bagian dekat sumsum tulang belakang dan saraf yang terhubung. Suntikan ini akan menghilangkan sakit pada beberapa bagian tubuh seperti pinggul, perut, atau kaki.

Umum

Jenis ini dapat membuat pasien tidak sadar sama sekali dan tidak ingat apa pun selama operasi berlangsung. Prosedur ini biasa disebut dengan bius total. Jenis ini biasanya diberikan untuk operasi besar, seperti saat melakukan operasi jantung terbuka, operasi otak, ataupun transplantasi organ yang memang sangat membutuhkan ketidaksadaran pasien. Pemberian anestesi ini bisa melalui dua cara, yakni dengan menghirup gas (inhalasi) ataupun dengan menyuntikan obat ke dalam pembuluh darah (intravena). Bius intravena akan menghilang dengan cepat dari aliran darah setelah operasi selesai, sedangkan untuk inhalasi memerlukan waktu lebih lama untuk menghilang. Baca juga: Obat Herbal Menyebabkan Kematian Lebih Banyak dari yang Kita Kira

Hal yang Perlu Diperhatikan tentang Cara Kerja Anestesi Umum

Terdapat 3 hal yang perlu diperhatikan pasien saat melakukan anestesi umum. Pertama, pasien akan mengalami amnesia sehingga pasien tidak akan mengingat sama sekali apa yang terjadi saat operasi. Kedua, adalah analgesia yang akan meredakan seluruh sakit yang seharusnya dirasakan saat operasi berlangsung. Dan ketiga, adalah bagaimana kondisi saat sebelum operasi. Beberapa ahli bedah menginginkan agar pasiennya berada dalam kondisi yang sangat rileks. Sehingga, dokter akan memilih relaxant otot sebagai anestesi. Atau ahli bedah lainnya hanya meminta pasiennya untuk tertidur, kemudian akan diberikan anestesi. Sehingga obat yang diberikan akan berbeda-beda, tergantung pada kondisi yang terjadi. Maka, beberapa ahli ada yang menekan kinerja saraf perangsang dan ada juga yang meningkatkan kinerja saraf penghambat. Saraf perangsang, sebagai contoh saat tangan kita dicubit maka akan merangsang saraf yang lainnya. Sehingga, otak akan menerima sinyal listrik bahwa tubuh kita merasakan sakit dan kitapun mulai merasakan sakit. Saraf penghambat melakukan hal yang sebaliknya. Mereka akan menyulitkan saraf untuk menghasilkan sinyal listrik. Keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mencegah saraf mengirim sinyal kepada otak. Karena saat otak tidak menerima sinyal tersebut, maka otak tidak tahu bahwa tubuh kita sedang disayat, dijahit, ataupun dipotong. Pada dasarnya, cara kerja anestesi ini bertujuan untuk mengganggu komunikasi antar sistem saraf pada tubuh. Setelah prosedur operasi selesai dilaksanakan, dokter kemudian melepaskan alat bantu medis. Saat kita bangun dan tersadar, mungkin kita akan merasakan efek samping dari obat yang digunakan. Namun hal itu tidaklah berbahaya, kita mungkin hanya akan merasakan lidah dan mulut yang terasa aneh. Kecuali, jika pasien memiliki riwayat penyakit tertentu. Tanpa anestesi, operasi vital mungkin akan sangat mustahil untuk dilakukan. Karena jika pasien dalam keadaan sadar, maka pasien akan mendapatkan trauma yang sangat hebat, dan bisa membuatnya ketakutan tanpa henti. (FM)
author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar