Foto : Voice&Data
Teknologi.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo) diketahui tengah mengkaji frekuensi dan ekosistem yang cocok guna menyiapkan roadmap untuk jaringan 5G. Spektrum frekuensi radio pun ditata kembali untuk menciptakan environment yang sesuai agar terjadi interferensi.
Dikutip dari Katadata, Johnny G Plate pada awal tahun lalu menyebutkan ada tiga faktor lain dalam pengembangan 5G. Pertama, teknologi yang dinilai kompetitif dan bermanfaat bagi masyarakat. Kedua, menyiapkan biaya investasi. Terakhir, memperhatikan letak dan posisi geostrategis, salah satunya terkait frekuensi jaringan 5G. Oleh karena itu, ia tidak terburu-buru menerapkan 5G di Tanah Air.
Beliau juga menjelaskan bahwa pemerintah harus menata 1.880 Mhz spektrum frekuensi supaya bisa digunakan untuk jaringan 5G. Kementerian berencana menggunakan 3,5 Ghz, namun frekuensi ini masih digunakan untuk satelit. Kementerian pun menguji coba penerapan frekuensi 3,5 GHz untuk 5G setiap pekan. Hasilnya tidak mengganggu satelit.
Baca Juga : Samsung Menangkan Tender Penyedia Teknologi 5G
"Jaringan 5G atau fifth generation (generasi kelima) adalah teknologi terbaru untuk telekomunikasi yang melebihi standar 4G. Teknologi terbaru seluler ini baru direncanakan dirilis pada tahun 2020. Jaringan 5G ini diprediksi memiliki kecepatan hingga tiga kali lipat dari kecepatan generasi sebelumnya," dilansir dari DomaiNesia.
Studi yang dilakukan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) memprediksikan bahwa implementasi 5G secara agresif di Indonesia dapat menambah Rp2.874 triliun bagi perekonomian negara secara kumulatif dari tahun 2021 hingga 2030 atau sekitar 9,5% PDB, dan Rp 3.549 triliun pada tahun 2035 atau sekitar 9,8% PDB. Implementasi jaringan 5G juga dapat menciptakan 4,6 juta hingga 5,1 juta peluang kerja terkait 5G, dan meningkatkan produktivitas per kapita sebesar Rp9 juta hingga 11 juta dalam periode yang sama.
Aplikasi jaringan 5G di Indonesia ini juga memperoleh perhatian dari Vice Presiden Qualcomm Asia Pacific, S.T. Liew yang menyoroti adanya peluang besar, terutama menekankan keragaman use cases termasuk Industrial Internet of Things (IIoT) yang sejalan dengan roadmap Making Indonesia 4.0 pemerintah yang bertujuan untuk memanfaatkan IIoT untuk merevolusi industri-industri penting bagi negara seperti manufaktur.
Hadirnya jaringan 5G di Indonesia memang sudah sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat yang mendambakan koneksi lebih cepat. Pengerjaan pun terus dilakukan untuk membuat 5G ini dapat diterapkan segera mungkin di Indonesia. Pada awal Oktober mendatang, pemerintah berencana untuk melakukan coexisting trial untuk 3,5 GHz, agar operator dapat menggelar 5G pada band existing kalau ekosistemnya sudah tersedia.
Baca Juga : Samsung Bakal Buat Chip Smartphone 5G untuk Qualcomm
(af)
Tinggalkan Komentar