Foto: danangmike.com
Teknologi.id - Perusahaan layanan telekonferensi Zoom baru-baru ini telah mengonfirmasi bahwa pihaknya tidak akan mengaktifkan enkripsi end-to-end untuk pengguna layanan gratisnya. Alasan dibalik keputusan ini disampaikan pihak Zoom lantaran mereka ingin memberikan akses penegakan hukum layanannya jika diperlukan.
"Kami pastikan pengguna layanan gratis tidak akan terenskripsi end-to-end karena kami juga ingin bekerja sama dengan penegak hukum setempat jika nantinya ada pengguna yang menggunakan Zoom untuk tujuan yang buruk." Ujar CEO Zoom Eric Yuan dalam sebuah pertemuan bersama investor, Selasa (02/06/2020)
Baca Juga: Zoom Akan Perkuat Fitur Keamanan Enskripsi, Umum atau Hanya Pelanggan Berbayar?
Seperti yang dilansir dari Reuters (04/06/2020), minggu lalu Zoom dilaporkan akan memperkuat keamanannya dengan meluncurkan fitur enkripsi end-to-end untuk pelanggan berbayarnya dan institusi seperti sekolah atau organisasi penting lainnya.
Rencana enkripsi end-to-end Zoom ini diyakini pihaknya sebagai upaya untuk membatasi kerugian dan menyeimbangkan privasi penggunanya dengan keselamatan kelompok rentan, termasuk anak-anak dan calon korban kejahatan rasial.
Jauh sebelum Zoom mengeluarkan rencananya ini, Departemen Kehakiman AS pernah keberatan dengan rencana Facebook yang mengaktifkan enkripsi end-to-end di layanannya. Bahkan, pemerintah AS pernah meminta Facebook untuk membuka akses komunikasi terenkripsi Whatsapp. Namun, terlepas dari semua ini, Zoom tetap optimis untuk melanjutkan rencananya ini guna mendukung pelayanan pada platformnya.
Baca Juga: Update Free Fire: Ada Mode, Senjata, dan Karakter Baru dengan Skill Unik
(ay)
Tinggalkan Komentar