Kerja Sama Google dan Ubuntu untuk Desktop Linux yang Lebih Baik

Indah Mutia Ayudita . July 10, 2020

Ilustrasi. Foto: YouTube/Popescu

Teknologi.id - Sistem operasi terbaik dengan keamanan terbaik tidak akan berguna tanpa aplikasi yang berguna untuk mendukungnya.

Perangkat lunak adalah salah satu poin utama dalam ekosistem komputer, yang menjadi daya tarik bagi para pengguna sehingga bisa memilih apakah mereka ingin menggunakan Windows, macOS, atau Linux pada desktopnya.

Linux sebagai salah satu sistem operasi open source memiliki keterbatasan pilihan aplikasi. Sampai berita tentang kerja sama pembuat Ubuntu, Canonical dengan Google keluar.

Kerja sama ini merupakan langkah besar dalam meningkatkan pilihan perangkat lunak yang akan tersedia pada Linux.

Flutter, UI framework buatan Google yang bisa digunakan untuk membangun beragam aplikasi dengan basis kode yang sama hanya dengan menggunakan bahasa pemrograman dari Google, Dart.

Baca juga: 7 Alternatif Google AdSense Biar Blog-mu Makin Cuan!

Flutter sebelumnya digunakan untuk membuat aplikasi cross-platform, iOS dan Android. Tahun lalu, Flutter SDK versi 1.5 diperluas mencakup perangkat desktop, mobile, dan embedded.

Secara efektif, Google ingin para pengembang berkonsentrasi pada pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan frameworknya tanpa harus memikirkan pengembangan layarnya.

Google menggemborkan setidaknya ada 80.000 aplikasi yang dibuat dengan menggunakan Flutter dan masuk ke dalam Google Play dan sekitar 500.000 pengembang menggunakan Flutter tiap bulannya.

Flutter digunakan oleh banyak perusahaan dan organisasi terkenal seperti Tencent, Realtor.com, The New York Times, Square, dan lain-lain.

Di sinilah peran Canonical dibutuhkan. "Dengan menjadikan Linux sebagai platform nomor satu untuk Flutter, Canonical mengajak para pengembang aplikasi untuk merilis aplikasinya untuk jutaan pengguna Linux," tulis Ken VanDine dari Canonical.

Baca juga: Perkuat Windows, Microsoft Tambahkan Linux, Android, dan Perlindungan Firmware

VentureBeat melaporkan Canonical tidak hanya meminjamkan nama, namun juga memberikan investasi yang signifikan dengan mendedikasikan tim pengembang untuk bekerjasama dengan Google.

Yang lebih menyenangkan adalah janji Google dengan Canonical untuk meningkatkan dukungan Linux dan menjaga paritas fitur dengan semua platform lain yang didukung Flutter.

Kemampuan mengembangkan dan mempublikasikan aplikasi untuk beberapa platform dengan menggunakan kode sederhana tentu akan mengheman waktu dan tenaga.

Harapannya, semoga dalam jangka panjang seluruh ekosistem desktop Linux bisa mendapat fitur ini. 

Canonical telah merilis beberapa instruksi tentang cara menginstall Flutter SDK (yang bisa diakses di sini) dan menyebarkan aplikasinya ke Snap Store.

(im)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar