WhatsApp Dituduh Bisa Baca Chat Pengguna, ini Faktanya

Fabian Pratama Kusumah . September 10, 2021

Foto: Hypebeast

Teknologi.id - WhatsApp baru-baru ini dituduh bisa membaca chat yang dikirimkan pengguna meski memiliki fitur unggulan yaitu perlindungan enkripsi end-to-end.

Hal ini diungkapkan dari laporan yang diterbitkan oleh organisasi nirlaba ProPublica. Dengan enkripsi end-to-end, pesan yang dikirimkan di WhatsApp hanya bisa diakses oleh pengirim dan penerima.

WhatsApp dan orang lain di luar percakapan tidak bisa melihat isi chat yang dikirim, dan hal ini juga selalu tertulis di kolom atas chat.

Laporan ProPublica mengatakan bahwa Facebook dan WhatsApp bisa membaca isi chat pengguna.

Mereka mengungkap WhatsApp memiliki lebih dari 1.000 karyawan kontrak di Austin, Texas, Dublin dan Singapura yang tugasnya memeriksa konten yang dilaporkan pengguna, dikutip dari XDA Developer, Jumat (10/9/2021).

Director of Communications WhatsApp Carl Woog mengakui bahwa WhatsApp memiliki tim karyawan kontrak yang tugasnya meninjau pesan yang dilaporkan pengguna untuk mengidentifikasi dan memblokir pelanggar yang parah.

Akan tetapi Woog tidak menggunakan istilah 'moderator konten' untuk tim tersebut. WhatsApp memakai software khusus Facebook yang menyaring jutaan pesan, foto dan video yang telah dilaporkan oleh pengguna untuk kemudian diteruskan ke sistem kecerdasan buatan (AI).

Selanjutnya, karyawan kontrak ini yang kemudian memutuskan apakah konten itu melanggar aturan atau tidak.

Namun, konten WhatsApp dilindungi enkripsi, sistem AI mereka tidak bisa secara otomatis memindai semua chat, foto dan video seperti di Facebook dan Instagram yang tidak dienkripsi.

Jadi karyawan kontrak WhatsApp hanya bisa melihat konten yang telah dilaporkan oleh pengguna.

Saat pengguna melaporkan sebuah akun ke WhatsApp, mereka akan meneruskan chat yang diduga melanggar aturan dan empat chat yang dikirimkan sebelumnya.

Ketentuan ini telah dijabarkan WhatsApp di FAQ mereka tentang memblokir dan melaporkan kontak, tapi jumlah chat yang dilaporkan tidak dijelaskan.

Menurut pandangan ProPublica, sistem pelaporan dan moderasi ini telah melanggar privasi pengguna WhatsApp.

ProPublica juga mengungkap bahwa lewat chat yang dilaporkan, sistem AI WhatsApp bisa mengumpulkan informasi tambahan.

Seperti nama dan foto profil grup WhatsApp yang diikuti pengguna, nomor telepon, foto profil, pesan status, level baterai ponsel, bahasa dan zona waktu, ID unik ponsel dan alamat IP, akun Facebook serta Instagram terkait, dan lain-lain.

WhatsApp dan Facebook menganggap ada kesalahpahaman dalam laporan yang dibuat oleh ProPublica.

Baca juga: Telegram Ejek WhatsApp karena Rilis Fitur ini

Dalam keterangannya, WhatsApp mengatakan saat pengguna memakai fitur Report, chat memang langsung diteruskan ke Facebook.

Akan tetapi tidak ada privasi yang dilanggar karena proses ini mirip seperti meneruskan pesan ke orang lain dan pesan sudah tidak lagi dienkripsi.

Saat memakai fitur Report, akan ada pesan baru antara pengguna dan moderator yang terlindungi dengan enkripsi end-to-end.

Jadi moderator tetap hanya bisa membaca pesan yang dilaporkan dan WhatsApp mengatakan mereka tidak bisa membaca chat yang tidak dilaporkan.

"WhatsApp menyediakan cara bagi orang-orang untuk melaporkan spam atau penyalahgunaan, yang mencakup membagikan pesan terbaru di chat," kata juru bicara WhatsApp.

"Fitur ini penting untuk mencegah penyalahgunaan terburuk di internet. Kami sangat tidak setuju dengan gagasan bahwa menerima laporan yang dikirimkan pengguna kepada kami tidak kompatibel dengan enkripsi end-to-end," ujarnya.

(fpk)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar