Tahukah Kamu Arti Nama Xiaomi? Berikut Penjelasan dari CEOnya!

Foto: EPA

Teknologi.id - Xiaomi Inc. merupakan perusahaan elektronik swasta dari China yang berkantor pusat di Beijing dan didirikan pada 2010. Sejak awal kuartal kedua tahun 2018, Xiaomi berhasil menjadi produsen smartphone terbesar ke-4 di dunia yang merancang, mengembangkan, dan menjual smartphone, aplikasi, dan barang elektronik. 

Tidak disangka, sekarang Xiaomi telah menjadi perusahaan teknologi yang cukup populer terutama di Asia dan Indonesia. Namun, siapa sangka dalam proses pembuatannya, perusahaan ini mau menggunakan nama lain.

Apakah arti nama Xiaomi sendiri?

Hanzi: 小米科技; Pinyin: Xiǎomĭ Kējì, dalam Bahasa Mandarin Xiaomi berarti “Teknologi Beras Kecil”. Ternyata, arti dari Xiaomi sendiri lebih dari itu. 

Dilansir dari Gizmochina, Lei Jun selaku pendiri Xiaomi bercerita bahwa waktu itu ia dan para pendiri perusahaan melakukan meeting resmi pertama pada 14 Januari 2010. Topik utama mereka adalah menentukan nama bagi calon vendor ponsel tersebut.

Baca juga: Xiaomi Book S Resmi Dirilis, Berikut Spesifikasinya

Nama pertama yang sempat dilontarkan adalah Red Star, akan tetapi tidak jadi karena hak cipta. Kemudian, tercetus nama Xuande yang mirip dengan nama tempat pertemuan mereka, akan tetapi pelafalannya dianggap kurang pas.

Setelah mendapat opsi nama lain seperti Red Storm, Qianqi, Linqi dan lainnya, nama Xiaomi lah yang dirasa cocok dan tepat dengan identitas perusahaan mereka.

Lei Jun menjelaskan bahwa selain memiliki arti “beras kecil”, perusahaan yang memiliki merek dagang ponsel “Mi” ini memiliki arti lain. “Mi” sendiri memiliki dua arti.

Yang pertama adalah Mobile Internet dikarenakan perusahaan ini bergerak pada bidang teknologi mobile. Sedangkan arti lainnya adalah Mission Impossible karena perusahaan akan berupaya menjalankan berbagai misi yang dianggap tidak mungkin, impossible.

CEO Lei Jun juga menjelaskan bahwa ada makna yang lebih besar dari nama Xiaomi. Dia menghubungkan "Xiao" sebagai konsep Buddha yang berarti "sebutir beras dari Buddha adalah sama besarnya seperti gunung". 

"Tetapi karena berbagai alasan, tidak ada nama yang diterima. Selama diskusi berikutnya, saya tiba-tiba teringat kutipan favorit saya, Buddha melihat sebutir beras, sebesar Gunung Tu Di," ujarnya.

Filosofinya, sebutir beras kecil pun nanti bisa tumbuh menjadi besar.

"Maka tercetuslah Xiaomi. Nama itu segera mendapat persetujuan semua orang. Jadi kami mulai menggunakannya," kenang Lei Jun.

Baca juga: Ini Dia Alasan Mengapa Logo Apple Berbentuk Buah Apel Digigit!

Kemudian Lei Jun menjelaskan pendapatnya mengenai seberapa pengaruh nama yang bagus dan berkelas jika tidak diimbangi dengan teknologi yang mumpuni. Apakah nama yang bagus dapat selalu mendorong perusahaan?

Menurutnya tidak. "Jika sebuah perusahaan kekurangan teknologi inti, produk yang kurang bagus, tidak memperhatikan pengalaman pengguna, maka perusahaan tidak bisa berhasil. Sebaliknya, meski nama perusahaannya sederhana, seluruh tim bisa bekerja keras melalui teknologi dan akhirnya mendapatkan imbalan, jadi semuanya tergantung pada pekerjaan dan orang-orangnya, nilai merek tidak pernah dihasilkan dari namanya," jelas Lei Jun.

(kssa)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar