Saatnya Belajar Membuat Buku Besar!

Onstock Indonesia . July 26, 2021

Beberapa artikel sebelumnya, sempat dibahas mengenai jurnal umum dan metode pembuatannya. Tetapi, pencatatan yang baik tidak hanya berhenti sampai di situ! Setelah jurnal umum, masih ada buku besar atau yang umum disebut general ledger yang perlu kamu buat.


Kali ini, kita akan melihat seberapa pentingnya buku besar untuk perusahaan dagang dan proses pembuatannya secara detil.



Apa Itu Buku Besar?

Buku besar adalah catatan beragam akun dan transaksi secara detil dan terperinci. Buku besar umumnya berisi beberapa kategori atau klasifikasi, yakni aset, liabilitas, modal, pendapatan, hingga beban atau biaya. Buku besar punya fungsi yang krusial dalam pencatatan bisnis, sebab buku besar memudahkan penggolongan setiap transaksi keuangan, pencatatan yang lebih akurat, dan membantu persiapan pembuatan laporan keuangan di perusahaan.


Bentuk-bentuk Buku Besar

Buku besar memiliki 4 jenis bentuk, yakni :

  • Bentuk T : Seperti namanya, buku besar ini memiliki bentuk yang sederhana seperti huruf T.

  • Bentuk Skontro : Bentuk ini memiliki dua kolom, yakni kolom debet dan kredit. Buku besar skontro banyak dipakai di dalam perusahaan.

  • Bentuk Staffle Kolom Tunggal : Bentuk buku besar ini banyak digunakan untuk perusahaan yang memang memiliki jumlah transaksi yang banyak.

  • Bentuk Staffle Kolom Rangkap : Bentuk buku besar ini serupa dengan staffle kolom rangkap, hanya saja kolom saldo memiliki kolom debet dan kredit.


Saatnya Mencatat!

Langkah-langkah pembuatan buku besar kali ini akan didasakan pada bentuk buku besar 4 kolom atau kolom rangkap. Pastikan kamu telah menyelesaikan jurnal umum sebelum membuat buku besar. Jika sudah siap, mari mulai mencatat!

  1. Awali pembuatan buku besar dengan mengisi tanggal. Sesuaikan tanggal di buku besar dengan tanggal transaksi yang ada di jurnal umum.

  2. Isi kolom keterangan atau nama akun buku besar sesuai dengan kategori atau klasifikas yang tersedia. Jika belum ada saldo awal, maka diisi dengan tulisan ‘posting’. Jika terdapat saldo awal, maka silahkan isi keterangan di tanggal paling awal dengan keterangan saldo awal.

  3. Isi kolom referensi dengan nama jurnal yang telah dibuat dan nomor halamannya.

  4. Isi kolom debet dan kredit sesuai dengan posisi akun tersebut pada jurnal umum. Pastikan kesesuaiannya dengan kategori transaksi dan posisi di jurnal umum.

  5. Mulai isi kolom saldo. Setiap hasil, baik penambahan atau pengurangan saldo di debet atau kredit, akan terlihat di kolom saldo.

Salah satu bagian yang paling panjang dalam melakukan pencatatan keuangan adalah saat membuat buku besar, apalagi jika bisnis kamu memiliki transaksi yang banyak dalam satu periode tertentu. Meski begitu, jangan takut untuk memulai pencatatan buku besar! Selama kamu memahami seluruh konsep dasar dalam pencatatannya, kamu bisa mulaai membuat buku besar. Ingat untuk tetap teliti dalam mencatat tiap transaksi ya!


author0
teknologi id bookmark icon
author

Onstock Indonesia

Onstock Indonesia

Tinggalkan Komentar

0 Komentar