Survei Menunjukkan Ada 4 Kepribadian Gelap Investor Kripto

Maudita . April 18, 2022


Kepribadian Ganda

Foto: Unsplash


Teknologi.id - Siapa sangka sekarang ini kepribadian investor dapat dilihat melalui survei? Nyatanya, hal ini telah dilakukan oleh The Conversation yang membagikan informasinya pada, Selasa (12/4).


Survei kepribadian investor ini berdasarkan hubungan antara ciri kepribadian seseorang dan sikapnya terhadap kripto.


Kripto adalah mata uang digital yang dalam beberapa tahun belakang ini digandrungi oleh banyak peminat. Sejak penemuan aset virtual Bitcoin 2009 lalu, mata uang kirpo secara global telah berkembang pesat, dari awal hanya nol hingga mencapai sekitar $2 triliun US.


Karena hal tersebut, beberapa orang mulai tertarik dengan mata uang digital tersebut, tak terkecuali dari sudut pandang kepribadian investor.


Survei yang dilakukan oleh The Conversation mengungkapkan sebagian pembeli kripto punya kepribadian beragam.


Para peneliti menganalisis sisi dark tetrad atau dalam psikologi melambangkan kelompok dengan empat ciri kepribadian, yaitu narcissim, psychopathy, machiavellianism, dan sadism.


Arti dari dark tetrad sendiri terbagi menjadi dua. Dark mengartikan sifat jahat atau gelap, yakni egoisme tinggi sampai mengambil keuntungan dari orang lain tanpa merasa bersalah. Lalu, tetrad dalam bahasa Indonesia artinya serbuk sari dalam kelompok empat-empat.


Sebelum pembahasan soal survei, The Conversation juga melakukan identifikasi pada daya tarik kripto. Pertama, risiko tinggi serta potensi nilai besar dari perdagangan kripto membuat beberapa orang tertarik, khususnya para pejudi.


Lalu kedua, kripto tidak dikeluarkan dan didukung oleh pemerintah, sehingga ini menarik perhatian orang dengan tingkat kepercayaan rendah pada pemerintah.


Baca juga: Bukan Elon Musk, ini Orang Terkaya Hasil dari Kripto

Survei kepribadian investor kripto dari sisi ‘gelap’

Melalui situs resminya, The Conversation melakukan survei dengan mengikutsertakan 566 suara responden secara online untuk menjawab sikap masing-masing terhadap kripto.


Ditemukan, sebanyak 26 persen responden telah memiliki kripto dan 64 persennya hanya menunjukkan mintanya pada investasi kripto.


Setelah itu, para peneliti dari The Conversation mengukur kembali mereka dari sisi kepribadian gelap menggunakan tes psikologi standar, lalu dikaitkan dengan penilaian terhadap kripto.


Hasil yang keluar menunjukkan bahwasannya FOMO atau ketakutan tertinggal tren, penilaian positif, dan percaya akan teori konspirasi menjadi dasar responden menggandrungi kripto.


Dari survei yang dilakukan pada responden ditemukan alasan umum orang berinvestasi kripto tak hanya ingin menghasilkan uang, tetapi juga harapan untuk mendapatkan keuntungan tinggi.


Selain itu keinginan membagun kekayaan, penelitian ini menampilkan ciri-ciri kepribadian investor gelap kripto.


Pertama ada narsisme, yakni sifat kepribadian dengan pusat perhatian pada diri sendiri dengan tanda merasa istimewa dan mendominasi atas orang lain.


Orang dengan kepribadian investor ini mempunyai keyakinan besar untuk investasi di pasar saham. Mereka juga percaya kehidupan mereka akan meningkat.


Selanjutnya ada psikopati dengan penjelasan sifat kepribadian antisosial impulsif dan tidak berperasaan.


Orang dengan psikopat akan merasa sulit untuk memahami dan mengatasi emosi, karena kurangnya kecerdasan emosional maupun empati.


Sifatnya yang sembrono membuat kepribadian investor ini lebih tahan stres, sehingga risiko investasi pun tak menjadi masalah baginya.


Sifat kepribadian investor ini juga cenderung merasa takut kehilangan keuntungan investasi yang dialami orang lain.


Adapun machiavellianisme yang dinamai filsafat politik Italia bernama Niccolo Machiavelli. Orang dengan kepribadian investor ini pandai memanipulasi interpersonal.


Mereka tidak mempercayai politisi dan lembaga pemerintah. Karena hal itu, kripto yang bukan tanggung jawab pemerintah sangat digandrungi oleh mereka.


Lalu terakhir ada sadisme. Secara umum, sadisme berkaitan dengan kepribadian seseorang saat menikmati penderitaan orang lain.


Sadisme  sering kali menampilkan agresi dan perilaku kejam, misalnya menjebak orang lain di internet demi kesenangan.


Lantas, apa hubungannya dengan kripto? Sekilas, membeli kripto memang tak merugikan apalagi menyakiti orang lain.


Namun, peneliti menemukan konteks sadisme di sini ditujukan karena mereka juga tak ingin kehilangan keuntungan atas investasi kripto. Mereka merasa senang melihat penderitaan orang lain yang ketakutan kehilangan investasi kripto.

Survei kepribadian investor kripto bukan berarti secara umum

Melalui survei kepribadian investor kripto, The Conversation ingin memberikan wawasan tentang mengapa orang ingin membeli mata uang digital satu ini.


Tidak ada klaim bahwa hasil survei dari penelitian ini menunjukkan sifat kepribadian investor kripto secara keseluruhan.


Peneliti hanya mempelajari beberapa orang yang menjadi responden dengan minat terhadap kripto, ternyata memiliki sifat kepribadian investor seperti penjelasan di atas.



(mdt)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar