Orang yang Tertidur Ternyata Bisa Jawab Soal Matematika

Fabian Pratama Kusumah . February 22, 2021

Foto: Live Science

Teknologi.id – Dalam studi terbaru yang dipublikasikan di Curent Biology, para ilmuwan telah berhasil ‘berbicara’ dengan orang yang masih tertidur.

Orang yang sedang bermimpi tersebut dapat mengikuti instruksi, memecahkan masalah matematika sederhana dan menjawab pertanyaan ‘ya atau tidak‘ dalam keadaan masih tidur.

Dikutip dari Live Science hari Senin 22 Februari 2021, para peneliti berkomunikasi langsung dengan peserta yang sedang tidur dengan mengajukan pertanyaan kepada mereka dan meminta mereka merespon dengan gerakan mata atau wajah saat peserta sedang mengalami lucid dream (dapat mengontrol apa yang terjadi dalam mimpi mereka).

Baca juga: Tips Cari Kerja untuk Fresh Graduate yang Harus Kamu Ketahui

Orang-orang bermimpi setiap malam, tetapi para ilmuwan tidak sepenuhnya memahami mengapa kita bermimpi.

Mempelajari mimpi itu sulit karena orang sering lupa atau mengubah detail setelah bangun tidur. Hal itu karena sebagian otak tidak membentuk banyak ingatan saat tidur dan memiliki kapasitas terbatas untuk menyimpan informasi secara akurat setelah mimpi berakhir.

Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, peneliti berusaha berkomunikasi dengan orang-orang saat mereka masih bermimpi.

Baca juga: Cara Menambang Ethereum "The Next Bitcoin"

Karena peserta studi yang mengalami lucid dream berarti mereka dapat melakukan upaya sadar untuk menanggapi isyarat yang datang dari dunia luar, begitulah para peneliti berhipotesis.

Peneliti menempatkan elektroda di kepala peserta, untuk mengukur gelombang otak mereka, lalu di samping mata mereka, untuk melacak gerakan mata dan di dagu mereka, untuk mengukur aktivitas otot.

Mereka menggunakan data ini untuk menentukan kapan partisipan memasuki tahap rapid eye movement (REM) saat tidur atau kapan saat lucid dream terjadi kata seorang ahli saraf kognitif di Northwestern University di Illinois, Karen Konkoly.

Empat kelompok laboratorium independen di AS, Jerman, Prancis, dan Belanda melakukan empat eksperimen terpisah.

Para peneliti menggunakan beberapa teknik di seluruh eksperimen untuk berkomunikasi dengan ‘pemimpi’ selama tahap tidur REM.

Baca juga: Awas! Patah Hati Bisa Sebabkan Kematian

Foto: Science alert

Termasuk menanyakan pertanyaan lisan dan memberi mereka pesan yang dikodekan dalam cahaya berkedip, nada bip dan ketukan fisik, yang telah dilatih untuk diuraikan oleh para ‘pemimpi’.

Jika ‘pemimpi’ menerima dan memahami pertanyaan atau pesan selama lucid dream, mereka kemudian merespon dengan serangkaian gerakan mata atau wajah yang berbeda yang diinterpretasikan oleh elektroda.

Dimasa mendatang, penelitian ini diharapkan bisa dikembangkan misalnya dapat membantu meningkatkan kualitas tidur pada orang-orang dengan kondisi seperti depresi, kecemasan, atau gangguan stres pascatrauma.

(fpk)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar