Cara Menambang Ethereum "The Next Bitcoin"

Teknologi.id . February 20, 2021
Hasil gambar untuk mining ethereum
Foto: StormGain


Teknologi.id - Beberapa tahun terakhir ini mata uang digital (cryptocurrency) semakin menunjukkan taringnya, dibuktikan dengan harga-harga mata uang digital yang terus menanjak, misalnya seperti Bitcoin yang harganya sudah tembus lebih dari Rp 800 juta per hari ini (20 Februari 2021).

Lonjakan tersebut dipengaruhi oleh semakin banyaknya transisi pengguna dari transaksi dan investasi konvensional menuju masa depan digital, serta banyaknya pesohor dunia yang gencar mempromosikan mata uang digital. Sebut saja Bos Tesla, Elon Musk yang kerap mencuitkan tentang mata uang digital hingga berhasil mempengaruhi pengikutnya untuk mendongkrak harga.

Nah, bila berbicara mata uang digital, pasti yang terlintas di pikiran kebanyakan orang hanyalah Bitcoin. Padahal, ada salah satu mata uang digital yang juga populer di dunia kripto yakni Ethereum.

Ethereum ini digadang-gadang bakal menjadi "The Next Bitcoin" dengan harganya saat ini yang sudah mencapai Rp 27.9 juta (20 Februari 2021).

Sama seperti Bitcoin, selain membelinya langsung, Ethereum juga bisa didapatkan dengan cara menambang (mining). Lalu, bagaimana cara menambang Ethereum? Apakah sama dengan cara menambang Bitcoin? Simak artikel ini selengkapnya.

Baca juga: Cara Upgrade VGA Laptop Tanpa Bongkar Motherboard, Gampang!

Bagaimana Cara Menambang Ethereum "The Next Bitcoin"?

Hasil gambar untuk mining ethereum

Sebelumnya, perlu kita ketahui bahwa Ethereum adalah jaringan yang memiliki sistem blockchain-nya sendiri. Semua transaksi yang dilakukan menggunakan ethereum harus disetujui oleh para ethminer atau ahli cara menambang Ethereum.

Transaksi tersebut harus diverifikasi dan dimasukkan ke dalam blockchain Ethereum. Proses verifikasi ini disebut sebagai proof of work atau bukti hasil kerja. Ini adalah tugas mu sebagai seorang miner untuk memastikan tidak ada orang yang berbuat curang.

Untuk memastikan bahwa semua transaksi Ethereum adalah valid maka para ethminer harus memecahkan berbagai permasalahan matematika kompleks. Dengan menggunakan bahasa komputer canggih.

Semua penambang lain memeriksa apakah angka tersebut benar dan jika 51% dari mereka setuju bahwa angkanya benar maka sebuah blok baru akan ditambahkan ke dalam blockchain.

Blok baru tersebut menyimpan semua transaksi yang sekarang sudah diverifikasi dan penambang yang menemukannya akan mendapat hadiah!

Kemudian penambang-penambang itu mulai bekerja memecahkan permasalahan matematika baru untuk memverifikasi transaksi-transaksi dari blok lain.

Baca juga: Cara Menambah RAM Android dengan Menggunakan SD Card

3 Cara Menambang Ethereum

Ada tiga cara agar kamu bisa mining Ethereum gratis maupun berbayar dengan fee yang murah sehingga masih bisa menghasilkan cuan nantinya, berikut ini cara-caranya:

  • Pool mining (Direkomendasikan)
  • Mining mandiri (Tidak direkomendasikan)
  • Menggunakan layanan Cloud mining (Tidak direkomendasikan)

1. Pool Mining

Hasil gambar untuk pool mining ethereum
Foto: 2Miners


Pool Mining Ethereum adalah cara paling mudah dan paling cepat untuk memulai menambang Ethereum. Dengan cara ini, kamu akan bekerja sama dengan orang lain.

Semua orang yang melakukan Ethereum mining dengan pool tunggal setuju bahwa jika salah satu dari mereka menemukan angka rahasianya, mereka akan membagikannya dengan semua orang.

Seberapa sering kamu menemukan blok-blok dan membagikan hadiahnya akan sesuai dengan ukuran pool-nya. Namun, tidak semua pool sama. Di bawah ini merupakan hal-hal yang harus kamu pertimbangkan sebelum kamu bergabung dengan sebuah pool.

- Ukuran Pool

- Pendapatan Minimal

- Biaya Pool

Setiap pool mining Ethereum memiliki semacam biaya keanggotaan. Kamu harus membayar biaya kecil tersebut agar bisa terus menggunakan pool itu. Biaya ini akan dibayarkan secara otomatis, jadi kamu tidak perlu memusingkannya.

Pembayarannya biasanya berbasis % dan dikalkulasi dalam cryptocurrency yang kamu tambang. Jumlah yang harus kamu bayarkan biasanya berbeda-beda dari 1% sampai 3%. Kamu sebaiknya mencari pool dengan biaya sekitar 1% karena pool-pool ini biasanya lebih handal dibandingkan pool dengan biaya 0%.

Menjalankan sebuah pool merupakan pekerjaan full-time dan biaya komputasi serta pemusatan data tidaklah murah. Biaya 0% biasanya didukung oleh donasi, sehingga mereka cenderung tidak se-stabil pool dengan biaya keanggotaan. Jika biaya pool lebih tinggi dari 3% kamu sebaiknya mencari pool lainnya saja.

Baca juga: Cara Merekam Layar Laptop dan PC (Screen Record)

2. Personal Mining

Hasil gambar untuk personal mining ethereum
Foto: BlockBlog


Mining Ethereum sendiri kedengarannya lebih menggiurkan karena kamu tidak akan berbagi hadiah dengan siapapun. Kamu tinggal nyalakan komputer-mu dan membiarkan uang mengalir masuk begitu saja, kan?

Namun kenyataannya, ketika melakukan mining sendiri, kamu akan bersaing dengan orang lain dan hanya akan mendapatkan hadiah jika kamu memecahkan puzzle matematikanya terlebih dahulu.

Karena kamu bersaing dengan sebuah jaringan besar ethminer dan perusahaan yang memiliki sumber daya lebih banyak, peluang keberhasilanmu akan jadi sangat kecil. Mining secara mandiri hanya akan menguntungkan jika kamu memiliki banyak sumber daya yang bisa kamu gunakan, maksudnya di sini adalah 100+ kartu grafis.

Dengan sumber daya yang fantastis tersebut, tentunya cara ini memiliki kekurangannya sendiri. Kamu harus memperhatikan hal-hal berikut:

- Masalah heating

Jika peralatanmu jadi sangat panas, mereka bisa rusak. Sekali peralatanmu rusak, biasanya sangat tidak sepadan untuk memperbaikinya. Kamu lebih baik menghabiskan uangmu untuk mengganti rig mining Ethereum milikmu dan memperbaiki sebab masalah heating tersebut.

- Ventilasi

Untuk menjaga semua peralatan berfungsi, kamu harus memiliki banyak kipas angin yang menggerakkan udara dengan sangat cepat. Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, panas adalah masalah yang sangat genting.

- Bunyi berisik

Semua kipas angin yang berputar untuk mendinginkan peralatanmu akan membuat banyak bunyi dan tentunya akan sangat nyaring dan cepat. Biasanya, kamu akan butuh sesuatu seperti garasi/gudang atau sebuah lokasi yang jauh dari pemukiman untuk melakukan semuanya.

- Biaya listrik

Punya perlengkapan banyak yang memakai listrik juga akan membuat biaya listrikmu membengkak. Contohnya, dengan hanya sepuluh kartu grafis kamu akan menghabiskan sekitar 3-4 dolar (40-60 ribu rupiah) untuk listrik tiap harinya. Bayangkan jika kamu memakai 100 kartu grafis untuk lebih kompetitif. Biaya listrik untuk menyalakan semua kartu itu akan melonjak jadi 30-40 dolar per hari (400-600 ribu rupiah) hanya untuk satu hari saja.

- Ruang

Memiliki sebuah tempat untuk menyimpan lebih dari 100 rig mining Ethereum bukanlah sesuatu yang bisa dimiliki oleh kebanyakan orang.

Baca juga: Ingin Memasang WiFi di Rumah? Cermati Hal Berikut

3. Cloud Mining

Hasil gambar untuk cloud mining ethereum

Cara ketiga untuk menambang Ethereum adalah dengan cloud mining, dimana kamu mempekerjakan orang lain yang paham cara menambang Ethereum.

Cara kerja penambangan ini adalah kamu menyewa waktu mining Ethereum orang lain dan membayarnya, kemudian mereka memberimu semua reward yang bisa mereka dapatkan.

Keuntungan melakukan cloud mining adalah kamu tidak bertanggung jawab untuk peralatan yang rusak. Sekali kamu membayar untuk mining Ethereum, kamu sudah membeli sejumlah pekerjaan yang tinggal kamu terima jadi. Semua biaya perbaikan bukanlah tanggung jawabmu. Selain itu, kamu tidak perlu menyimpan sejumlah peralatan berisik yang mengganggu dalam rumahmu atau gudangmu.

Namun hati-hatilah, perusahaan tertentu akan membuatmu membayar biaya listrik dan perbaikan. Baca kontraknya dengan saksama dan hindari hal ini!

(dwk)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar