OpenAI Resmi Beralih Jadi PBC, Apa yang Berubah?

Sarah Shabrina . October 31, 2025

Teknologi.id – Sejak didirikan pada tahun 2015 sebagai organisasi non profit nirbala, kini OpenAI berevolusi menjadi Public Benefit Corporation (PBC).

Dengan beralih status dari organisasi nirbala menjadi PBC, OpenAI secara hukum memiliki kewajiban ganda yaitu menyeimbangkan finansial sekaligus mempertahankan misi publiknya untuk memastikan kecerdasan buatan umum (AGI) dapat memberikan manfaat bagi manusia.

OpenAI menegaskan bahwa struktur PBC akan memperkuat komitmennya terhadap pengembangan AGI yang aman dan bermanfaat secara global.

Apa itu Public Benefit Corporation (PBC)

Public Benefit Corporation adalah bentuk perusahan yang berorientasi pada keuntungan. Secara hukum, bagi perusahaan yang masuk ke dalam PBC diwajibkan untuk mengejar tujuan sosial atau manfaat publik di samping tujuan ekonominya.

Perusahaan dengan status PBC harus menyeimbangkan 3 hal

  • Kepentingan pemegang saham
  • Dampak terhadap masyarakat dna lingkungan
  • Tujuan publik yang telah disepakati


Setiap tahun, perusahaan PBC akan diwajibkan membuat laporan manfaat publik atau public benefit report yang menjelaskan sejauh mana mereka telah mencapai tujuan tersebut.

Di bentuknya Public Benefit Corporation ini merupakan solusi dari permasalahan antara “bisnis” dan “tanggung jawab sosial”. Sehingga dengan hadirnya PBC diharapkan menjadi jalan tengah bagi perusahaan yang ingin berkontribusi kepada masyarakat tanpa harus menjadi bagian dari organisasi nirbala.

OpenAI Beralih menjadi Public Benefit Corporation (PBC)

Sebagai salah satu perusahaan riset dan pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) terbesar di dunia, OpenAI pertama kali didirikan pada tahun 2015 sebagai organisasi nirbala. Tujuan awal dari OpenAI adalah mengembangkan kecerdasan buatan umum (AGI) yang bermanfaat bagi seluruh umat manusia.

Seiring pertumbuhan ambisi OpenAI untuk mengembangkan AGI dan skala riset yang semakin besar, OpenAI menyadari bahwa kerangka non-profit tradisional (nirbala) tidak cukup untuk mengakomodasikan kebutuhan modal dan operasional.

Maka dari itu, dalam pengumuman yang dirilis pada  blog resmi, OpenAI menyatakan bahwa mereka perlu mengumpulkan modal lebih banyak dan membutuhkan ekuitas konvensional dengan struktur khusus.

“Ratusan miliar dolar kini diinvestasikan oleh perusahaan-perusahaan besar dalam pengembangan AI menunjukan apa yang sebenarnya dibutuhkan OpenAI untuk terus menjalankan misinya. Sekali lagi kami perlu mengumpulkan modal lebih banyak dari yang kami bayangkan” tulis Bret Taylor - dewan direksi OpenAI pada pengumuman tersebut.

Baca juga: OpenAI Luncurkan ChatGPT Atlas: Browser AI Canggih Pengganti Google Chrome?

Pada 28 Oktober 2025 OpenAI mengumumkan sturktur baru dan menjadi bagian dari Public Benefit Corporation.

  • Lembaga nirbala tersebut sekarang menjadi OpenAI Foundation
  • Perusahaan yang mencari keuntungan itu sekarang menjadi perusahaan yang memberikan manfaat publik disebut OpenAI Group PBC yang tidak seperti perusahaan konvensional. Diharuskan untuk memajukan misi yang telah ditetapkan dan mempertimbangkan kepentingan yang lebih luas dari semua pemangku kepentingan guna memastikan misi perusahaan dan keberhasilan komerisal maju bersama
  • Yayasan OpenAI tetap mengendalikan OpenAI Group. Yayasan ini kini memegang ekuitas konvernsional di OpenAI Group – dengan semua pemegang saham berpartisipasi secara proposional dalam setiap peningkatan nilai OpenAI Group – menyelaraskan insentif jangka panjang dengan dampak dan pertumbuhan
  • OpenAI Foundation dan OpenAI Group memiliki misi yang sama

OpenAI Foundation akan memegang saham OpenAI Group PBC sebesar 26% atau setara dengan 130 miliar dollar AS (sekitar Rp 2.161 triliun). Selain itu, sekitar 47% saham OpenAI Group PBC milik karyawan dan investor baik yang masih aktif maupun sudah pensiun.

“Kami percaya bahwa teknologi terkuat di dunia harus dikembangkan dengan cara yang mencerminkan kepentingan kolektif dunia. Penyelesaian rekapitalisasi kami memberi kami kemampuan untuk terus mendorong batas-batas kecerdasan buatan dan struktur perusahaan yang diperbarui memastikan kemajuan melayani semua orang” tutup Taylor.

Kerjasama antara OpenAI dan Microsoft

Setelah OpenAI resmi berganti status menjadi PBC, OpenAI memperbarui perjanjian dengan perusahaan milik Bill Gates, Microsoft yang selama ini menjadi investor utama. Diketahui, Kini Microsoft menguasai 27% saham pada OpenAI.

“Memasuki fase selanjutnya dari kemitraan ini, kami telah menandatangani perjanjian definitif baru yang membangun pondasi kami, memperkuat kemitraan dan menyiapkan landasan bagi kesuksesan jangka panjang bagi kedua organisasi” tulis tim Microsoft pada blog resmi perusahaan.

 

Sebagai bagian dari kerjasama, OpenAI telah memperpanjang kontrak pembelian layanan Azure dengan tambahan senilai 250 miliar dollar AS atau sekitar Rp 4.160 triliun.

 

Baca artikel dan berita lainnya di Google News


(SS)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar