Mixue Ice Cream and Tea. Foto: Mixue Indonesia
Teknologi.id - Memasuki pasar Indonesia pada tahun 2020, Mixue Ice Cream & Tea yang merupakan gerai es krim yang didirikan sejak 1997 oleh pengusaha asal China saat ini sedang hangat jadi perbincangan hangat di media sosial.
Membuka gerai Indonesia pertamanya di Kota Bandung, Mixue saat ini sudah memiliki lebih dari 300 gerai tersebar di berbagai kota di Indonesia. Pembukaan gerai yang dilakukan secara cepat dan berkala selama tahun 2022, membuat Mixue bisa ditemukan di mana saja oleh warga Indonesia dan pada akhirnya menjadi perbincangan.
Selain karena menyediakan produk yang digemari banyak kalangan masyarakat, kesuksesan Mixue bisa dilihat dari popularitasnya di kalangan konsumen dan juga model kemitraan yang digunakan sebuah brand. Berikut beberapa hal dibalik kesuksesan Gerai Mixue Ice Cream & Tea selama tahun 2022.
Target Pasar
Foto: dream.co.id
Jika dibandingkan dengan brand lainnya, Mixue memiliki harga yang relatif sangat murah. Hanya denga Rp. 8.000 hingga Rp. 20.000-an saja, konsumen sudah bisa mendapatkan es krim dengan berbagai varian topping. Hal ini tentutnya menjadi salah satu rahasia sukses mengapa Mixue sangat populer di kalangan masyarakat.
Dengan strategi harga yang begitu murah, Mixue menetapkan target pasarnya untuk kalangan menengah ke bawah. Mulai dari pelajar hingga pekerja bisa mendapatkan es krim hanya dengan harga murah, menjadi pilihan untuk mereka yang biasanya selektif dalam mengatur pengeluaran.
Model Kemitraan
Foto: Ralali News
Mixue menggunakan model kemitraan berupa franchise, dimana Mixue memperbolehkan lisensi perusahaannya digunakan oleh pihak lain, baik perseorangan maupun korporasi. Hal ini tentunya membuat Mixue lebih mudah, cepat dan efektif dalam memperluas pasarnya di Indonesia. Selain itu, pemanfaatan lahan padat penduduk sebagai pilihan pembukaan gerai, menjadikan Mixue sukses semakin dikenal oleh masyarakat.
Mixue yang memiliki target pasar menengah ke bawah tentunya menarik perhatian calon mitra yang akan menjalin kerja sama, Hal tersebut dikarenakan, calon mitra memiliki tendensi bekerja sama dengan brand yang saat ini sedang viral atau ramai diperbincangkan sehingga bisa dipastikan membawa keuntungan.
Baca juga: Yuk Tes Wawasan Musik Kamu Lewat Whisperify yang Heboh di Twitter
Peran Media Sosial
[askrl] jadi kepikiran ninggalin kos kosan 2 minggu😠takut jadi mixue😠pic.twitter.com/eeut6WbOPB
Penggunaan media sosial sebagai alat pemasaran sebuah brand memang bukan hal yang mengejutkan di era digital saat ini. Di awali dengan penggunaan influencer dan akun resmi Mixue pada platform Instagram yang mempromosikan berbagai menu Mixue, saat ini peran media sosial terkait kesuksesan Mixue terjadi secara organik.
Ekspansi besar-besaran yang dilakukan Mixue, membuat masyarakat melihat hal tersebut sebagai sesuatu yang lucu dan tidak biasa. Akibatnya muncul banyak konten serta gambar-gambar lucu (meme) terkait ekspansi yang dilakukan oleh Mixue. Mulai dari banyaknya tweet dan kontent tiktok yang secara bercanda menyuarakan keresahan akan banyaknya gerai Mixue saat ini hingga Merambahnya Mixue ke dunia 2D (game). Hal tersebut tentunya secara tidak langsung memberikan promosi gratis bagi Mixue.
Inovasi
Foto: Pergi Kuliner
Selain itu, Mixue juga tidak berhenti untuk selalu berinovasi menghadirkan varian dan menu-menu baru sesuai dengan permintaan atau demand pasar. Hal ini membuat Mixue bisa mempertahankan konsumennya serta menarik perhatian bagi calon konsumen-konsumen baru yang berniat mencoba mengonsumsi produk dari Mixue.
(cta)
Tinggalkan Komentar