pexels
Teknologi digital yang dahulu masih kita anggap sebagai sesuatu yang terlalu visioner dan futuristik kini telah menjadi perbincangan di berbagai institusi. Sebagai bagian dari revolusi industri keempat, teknologi merupakan bagian yang tidak lagi dapat dihindarkan oleh para pelaku industri. Perusahaan tidak lagi berhadapan dengan manusia sebagai pekerja nya namun juga teknologi. Mari kita simak masa depan manajemen tenaga kerja digital di Industri Listrik.
Perusahaan yang sudah memikirkan masa depan industrinya mulai menimbang untuk menggunakan teknologi digital dalam meningkatkan produktivitas. Beberapa alternatif yang mungkin dilakukan oleh industri listrik adalah menggunakan augmented reality untuk memandu pekerja lapangan dari jarak jauh, menciptakan sistem yang dapat memberikan notifikasi apabila perangkat perlu melakukan pemberhentian dan pemeliharaan berdasarkan informasi dari sensor jarak jauh,
smart metersĀ dan perangkat portabel perorangan.
Selain itu smartphone yang semula hanya kita pakai untuk kehidupan sehari-hari sebagai alat komunikasi, di industri dapat pula digunakan sebagai alat penampil rincian pekerjaan dan data yang dapat dijadikan dasar pengambil keputusan. Jadi, pekerja tidak perlu melakukan banyak mobilitas ke dalam ruangan untuk sekedar melihat data di monitor.
Drone dan robot pun mendapat bagian penting, dengan menggunakan perangkat tersebut perusahaan tidak perlu mengirimkan inspektur lapangan setiap waktu. Kedua alat itu dapat digunakan sebagai pelaksana kegiatan dan monitor perawatan. Menyimpan alat pelacakan pada kendaraan pekerja dapat meningkatkan penjadwalan tenaga kerja dan perencanaan rute.
Namun untuk merealisasikan tenaga kerja yang terhubung secara digital, perusahaan melalui empat tahapan sebelum akhirnya akan terdigitalisasi secara penuh. Tahapan tersebut terdiri dari:
Sistem Legal
Berdasarkan sistem legal proses pengambilan keputusan dilakukan berbasis kertas dan tidak dapat dilakukan dari jarak jauh. Tahapan pertama yang yang dilalui adalah pergeseran sistem dimana pengambilan keputusan dapat dilakukan jarak jauh.
Standar Operasi
Dengan melakukan standarisasi prosedur manajemen tenaga kerja perusahaan dapat memperoleh manfaat yang signifikan berupa pengalokasian tugas oleh manajer berdasarkan data yang didapatkan dari GPS kendaraan, smartphone pekerja dan solusi IT berbasis spreadsheet. Standarisasi yang dilakukan berdasarkan data yang didapatkan dari pengamatan yang dibantu oleh teknologi dan merangkainya menjadi sebuah pedoman kerja dapat mengurangi waktu kerja umum rata rata 25%.
Pengoptimalan Jadwal
Ketika menggunakan teknologi maka perusahaan akan mendapatkan data real time dimana muncul sistem yang dinamis. Menugaskan pekerja sesuai dengan urgensi yang terjadi di lapangan, mempersingkat waktu respon dan meningkatkan produktivitas. Dengan penjadwalan yang dinamis, pekerjaan dapat dengan mudah ditetapkan kembali jika rencana berubah dan pekerja dapat mengisi pekerjaan ketika mereka mengerjakan tugas lebih awal. Untuk mendukung proses ini maka perusahaan perlu beralih dari sistem kertas ke digital.
Kekuatan Bidang Digital
Penggunaan manajemen tenaga kerja digital di lapangan meningkatkan efisiensi utilitas dan menurunkan biaya, tahap akhir ini perusahaan membutuhkan lebih sedikit orang untuk melakukan tugas. Kegiatan pengawasan dan pengecekan jaringan listrik atau jaringan pipa gas dengan robot atau drone dan menggunakan alarm yang memberikan sinyal ketika bagian sistem mengalami kondisi di luar normal. Data real-time yang didapatkan memungkinkan perusahaan mengambil keputusan investasi yang lebih baik tentang pemeliharaan dan penggantian peralatan.
Artikel ini pertama kali tayang dalam Bahasa Inggris di bcg.com
Baca Juga:
Mobil Otonomos: Bagaimana Kamu Menghabiskan Waktumu?
Tinggalkan Komentar