Foto : Genpi.co
Teknologi.id
- Mahasiswa
Indonesia kembali menorehkan sebuah inovasi menarik tentang pengembangan limbah
plastik. Kali ini 3 orang mahasiswa Universitas Brawijaya mengembangkan bahan
bakar minyak yang ramah lingkungan dengan bahan baku limbah plastik dan daun
jeruk purut.
Ketiga mahasiswa tersebut ialah Galuh Whayu Karti’a
(Kimia), Halifah Salsabila (Kimia), dan Fadhila Al Mardhiyah (Teknik Kimia).
Mereka bertiga bergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa-Riset Eksakta
(PKM-RE).
Penelitian ini masih berada di tahap awal, namun
eksplorasi bahan alam sebagai bioaditif dan formulasi bioaditif dengan sumber
bahan bakar minyak lainnya masih akan terus dilanjutkan.
“Karena hasil dari minyak pirolis sampah plastik memiliki
oktan yang cukup rendah, kami menambahkan bioaditif dari ekstrak daun jeruk
purut, karena komponen penyusunannya banyak mengandung oksigen, sehingga mampu
meningkatkan pembakaran bahan bakar dalam mesin dan meningkatkan nilai
oktannya,” ujar Fadhila, Minggu (1/8).
Kandungan oksigen dalam jeruk purut dapat
memaksimalkan proses pembakaran pada mesin yang artinya jumlah nergi yang
dihasilkan akan semakin besar, sehingga komsumsi bahan bakar pun akan semakin
menurun.
Halifah Salsabila menambahkan bahwa minyak daun jeruk
purut sangat berpotensi menjadi zat aditif untuk bahan bakar minyak terutama
RON 90 (Pertalite) dan RON 88 (Premium).
Untuk membuat bahan bakar ini, mereka akan
mencamputkan minyak daun jeruk purut kurang dari 1 persen volume minyak hasil
pirolisis.
Mereka berharap penelitian ini dapat memberikan alternatif
solusi dalam mengurangi tingginya jumlah sampah plastik di Tanah Air menjadi
produk yang layak ekonomi dalam rangka ketahanan energi nasional. Dan juga
dapat menambah wawasan akan kekayaan alam Indonesia yang masih bisa dikelola
potensinya.
(DR)
Tinggalkan Komentar