
Teknologi.id - Di era digital, gadget bukan lagi barang mewah. Ia hadir di ruang tamu, kamar tidur, bahkan meja makan. Tak hanya orang dewasa, anak-anak yang belum bisa membaca pun sudah akrab dengan layar. Namun, di balik kenyamanan dan hiburan yang ditawarkan, penggunaan gadget berlebihan bisa membawa dampak serius bagi anak.
Beberapa risiko yang sering muncul akibat anak terlalu lama menatap layar antara lain:
-
Gangguan tidur
-
Penurunan fokus belajar
-
Kesulitan berinteraksi sosial
Lalu, bagaimana cara membatasi anak bermain gadget tanpa memicu konflik? Berikut tips parenting digital yang bisa dicoba.
Baca juga: Kota di Jepang Batasi Penggunaan HP Hanya 2 Jam Sehari, Warganya Pro-Kontra
1. Bangun Rutinitas Tanpa Membuat Anak Merasa Dilarang
Pendekatan terbaik bukan dengan larangan, melainkan pengalihan aktivitas.
-
Ajak anak melakukan kegiatan fisik sore hari, seperti bermain di halaman atau jalan santai.
-
Sisipkan aktivitas menyenangkan seperti membaca buku bersama.
-
Libatkan anak dalam menyusun jadwal harian agar merasa ikut berperan.
Rutinitas yang konsisten akan lebih mudah diterima anak daripada aturan yang dipaksakan.
2. Ganti Larangan dengan Kesepakatan
Daripada berkata, “tidak boleh main gadget,” cobalah membuat aturan bersama.
Contohnya:
-
“Boleh main gadget setelah PR selesai.”
-
“Boleh main maksimal satu jam setelah makan malam.”
Kesepakatan ini membuat anak merasa memiliki kendali, sekaligus belajar tanggung jawab. Pastikan konsekuensi jelas: ketika waktu habis, gadget harus disimpan tanpa perlu dimarahi.
3. Jadi Teladan, Bukan Hanya Pengamat
Anak-anak meniru apa yang mereka lihat. Jika orang tua terus menatap layar, anak akan menganggap itu wajar. Karena itu:
-
Letakkan ponsel saat berbicara dengan anak.
-
Hindari bermain gadget saat makan bersama.
-
Luangkan waktu berkualitas dengan interaksi langsung.
Menurut laporan Musianapedia, anak yang tumbuh di lingkungan penuh interaksi langsung lebih mudah menerima aturan pembatasan gadget.
4. Ubah Gadget Jadi Alat Belajar
Gadget tidak harus dihindari sepenuhnya. Ia bisa jadi sumber pembelajaran jika digunakan bijak.
-
Gunakan aplikasi edukatif atau video pembelajaran.
-
Batasi durasi penggunaan sesuai usia anak.
-
Dampingi anak saat menggunakan gadget, lalu diskusikan konten yang mereka lihat.
Dengan cara ini, gadget bukan menjadi ruang isolasi, melainkan sarana interaksi antara orang tua dan anak.
Baca juga: Berapa Lama Anak Boleh Main Gadget ? Ini Rekomendasi Psikolog
Kesimpulan: Membatasi Tanpa Melukai, Mendampingi Tanpa Menghakimi
Membatasi anak bermain gadget bukan soal melarang, tapi soal mengarahkan dengan komunikasi yang sehat.
Teknologi akan terus berkembang, tapi nilai-nilai dasar seperti perhatian, kehadiran, dan kasih sayang orang tua tetap tak tergantikan. Anak-anak tidak butuh kontrol yang keras, mereka butuh teladan dan pendampingan yang penuh pengertian.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(ipeps)

Tinggalkan Komentar