Hacker Korea Utara Bobol Gmail, Tingkat Keamanan Dipertanyakan

Lusita Amelia . August 05, 2022

Foto: Interesting Engineering

Teknologi.id - Hacker atau penyusup merupakan seseorang yang memiliki kemampuan di bidang komputer untuk menyusup dan meretas suatu situs atau akun. Setiap hacker memilki tujuan yang berbeda-beda. Mulai dari yang hanya penasaran bagaimana caranya, untuk keuntungan pribadi, dan menjadi mata-mata yang diperintahkan oleh suatu organisasi. Tentu hal ini menjadi kekhawatiran para pengguna akun dan situs yang suatu saat akan dapat diretas oleh siapa pun. Begitu pula kejadian ini terjadi di Korea Utara, di mana seorang hacker berhasil masuk dan membobol akun gmail (Google Mail) seseorang walaupun harus melakukan verifikasi autentikasi terlebih dahulu.

Verifikasi autentikasi dasarnya adalah data-data atau informasi yang hanya diketahui oleh sang pemilik akun, seperti nomor handphone, tanggal lahir, nomor yang dapat dihubungi, dan sebagainya. Hacker asal Korea Utara ini berhasil melalui 2 tahap verifikasi yang cukup penting untuk dapat masuk ke akun seseorang. Hacker ini berada dalam satu naungan organisasi bernama Kimsuky. Kelompok ini melepaskan malware (perangkat lunak berbahaya, seperti virus) yang bernama Sharpnext.

Sharpnext ini dapat membobol akun gmail kalian apabila sedang dibuka melalui browser. Namun, kalian tidak perlu khawatir, malware ini akan membobol apabila sistem kalian sudah pernah terserang virus sebelumnya. Walaupun tidak menutup kemungkinan untuk Sharpnext dapat tetap membobol akun kalian. Maka dari itu, kalian perlu melakukan langkah pencegahan dan melindungi akun kalian dari serangan ini. Sekelompok hacker ini fokus mengambil data dari negara-negara lain, seperti Eropa dan Amerika Serikat. Hal ini menimbulkan kecurigaan di masyarakat mengenai tujuan dari para hacker tersebut.

Baca juga: Menkominfo Hadir di Close the Door, Ini Penjelasan Mengenai Judi Online

Kegiatan hacker dan serangan siber yang dilakukan oleh Korea Utara sudah dimulai sejak tahun 2020. Negara tersebut melakukan serangan siber kepada pihak PBB dengan mengirimkan pesan melalui WhatsApp dan Gmail. Dilansir dari Liputan6 News (2020), hal ini membuat Korea Utara mendapat teguran dan sanksi berat dari PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Tentu hal ini sangat disayangkan oleh berbagai pihak karena tidak adanya tanggung jawab dan kejelasan tujuan dari pihak Korea Utara. Selama menjalani sanksi ini, Korea Utara tetap melaksanakan kegiatannya dengan mengambil keuntungan. Ketidakbertanggungjawaban dari negara ini membuat risau penduduk akan keamanan privasi mereka. Kendati demikian, mungkin kalian bertanya-tanya bagaimana cara mencegah agar akun tidak dibobol oleh Hacker? Yuk, kita simak penjelasan di bawah ini

1. Menggunakan kombinasi password yang berbeda di setiap akun

Salah satu pemasalahan umum pengguna akun adalah mudahnya dihack atau dibobol oleh orang lain. Penyebab utamanya adalah mudahnya menebak password yang kalian miliki, misalnya seperti menggunakan nama lengkap, tanggal lahir, nomor handphone, dsb. Ditambah lagi terkadang pengguna menggunakan satu password yang sama untuk seluruh akun yang dimiliki. Hal ini akan semakin mempermudah peretas untuk masuk ke akun kalian. Maka dari itu, gunakan kombinasi password yang berbeda pada setiap akun yang kalian miliki. 

2. Menggunakan verifikasi autentikasi akun 2 langkah

Umumnya sekarang akun atau sosial media sudah menggunakan fitur ini. Kalian harus memasukkan pin atau keyword yang terhubung dengan nomor telepon kalian dan harus dimasukkan secara tepat. Informasi kegiatan asing yang mengakses akun kalian pun akan terlacak. Misalnya, ada seseorang yang berusaha memasuki email kalian, akan muncul peringatan dari kota atau negara mana orang tersebut berasal. Apabila kalian tidak merasa berhubungan dengan mereka, kalian dapat memilih opsi bahwa itu bukan diri kalian.

3. Waspada ketika mengunjungi situs dengan link atau URL mencurigakan

Belakangan ini banyak beredar link situs yang tidak valid keberadaannya. Biasanya link ini digunakan oleh para hacker untuk menjebak kalian untuk mengakses akun, password, dan data-data yang kalian miliki. Kegiatan ini dikenal dengan istilah Pishing yang sama dengan kata dasarnya yaitu "fishing" yang artinya memancing. Link resmi dan terverifikasi hanyalah yang diawali oleh "https" seperti link pada umumnya. Apabila tidak menggunakan link tersebut, ada baiknya kalian lebih berhati-hati.

Pemahaman yang kurang akan kepentingan privasi dan data yang kalian miliki menjadi salah stau tujuan dari para Hacker. Sebagai pengguna, kita hanya bisa memaksimalkan fitur-fitur pengamanan akun yang disediakan untuk mencegah terjadinya pembobolan oleh orang yang tidak berkepentingan. Dengan tujuan apapun, meretas dan mebobol akun seseorang bukanlah tindakan yang baik karena melanggar privasi orang lain. Tingkatkan kewaspadaan kalian terhadap akun yang kalian miliki.

(LA)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar