Golongan Darah Baru Jenis Er Dapat Bantu Obati Penyakit Hemolitik Mematikan!

Lusita Amelia . October 12, 2022

foto: Google Image

Teknologi.id - Perkembangan ilmu sains terus mengalami peningkatan dengan penemuan-penemuan terbarunya. Tentunya penemuan ini diharapkan dapat membantu kemajuan dunia medis dan mengobati penyakit-penyakit. Kali ini, para ilmuwan menemukan jenis golongan darah baru yang diberi nama Er. Selama ini, masyarakat hanya mengenal empat golongan darah, yakni A, B, O, dan AB (positif dan negatif).

Er menjadi golongan darah ke-44 yang ditemukan. Ada lima variasi dalam antigen Er, yaitu  Era, Erb, Er3, dan dua yang baru adalah Er4 dan Er5. Jenis golongan darah ini disinyalir dapat membantu menyelematkan para bayi dari penyakit mematikan. Simak berita di bawah ini untuk informasi lebih lengkap!

Golongan darah Er ini sebelumnya sudah pernah ditemukan pada tahun 1982. Namun, penelitian mendalam belum dilakukan sehingga belum dapat diidentifikasi manfaat dan pengaruhnya untuk tubuh. Golongan darah Er diperkirakan dapat membantu para bayi yang mengidap penyakit hemolitik. Hemolitik adalah penyakit yang umumnya menyerang bayi yang baru lahir dengan mengakibatkan anemia terhadap bayi. Penyakit ini terjadi karena rusaknya sel darah merah, sehingga menyebabkan anemia. Hal ini umumnya disebabkan oleh tidak sesuainya Rhesus (Rh) dan ABO antara sang ibu dengan janinnya. Menariknya, golongan darah Er ini memiliki klasifikasi di luar ABO yang telah kita kenal sebelumnya. 

Di luar sistem ABO dan rhesus, ada sekitar empat puluh lebih sistem klasifikasi golongan darah berdasarkan keberadaan protein atau gula tertentu. Dan sistem klasifikasi yang terbaru adalah Er. Klasifikasi ini nantinya akan membantu hal dalam kekrusialan untuk transfusi darah. Dengan demikian, para tenaga medis dapat menggunakan ini untuk membantu penyakit hemolitik yang menyerang para bayi baru lahir. 

Dilansir dari Kumparan, kasus hemolitik biasa terjadi karena janin di perut ibu dianggap sebagai ‘objek asing’, sehingga sel imun ibu menyerang janin melalui plasenta. Hal ini disebabkan tipe darah ibu dan anak tidak sesuai yang menyebabkan darah janin dianggap sebagai antigen asing. Sel imun ibu kemudian menyerang sistem peredaran bayi tersebut dan terciptalah penyakit hemolitik. 

Baca juga: Bank DBS Indonesia Berikan Pinjaman Rp500M untuk Startup eFishery

Bagaimana Golongan Darah Er Berfungsi untuk Tubuh?

Pada dasarnya, sel imun kita bekerja dengan mengenali antigen sebagai tanda sebuah apakah sebuah sel di tubuh adalah penyuap berbahaya asing yang belum dikenal. Antigen yang sudah ditandai ini kemudian menjadi sinyal penghancuran oleh sel imun. Sel imun melakukan ini kepada semua ‘objek asing’ tubuh.

Hemolitik pada bayi baru lahir sebenarnya bisa dicegah atau diobati dengan suntikan ibu hamil dan transfusi darah kepada bayi. Hanya saja, keberadaan alloantibodi bisa menimbulkan masalah selama transfusi jika ada ketidaksesuaian antara donor dan resipien. Alloantibodi adalah transfusi darah dari donor allogenik pada resipien karena adanya perbedaan antigen golongan darah antara donor dan resipien. Pasien-pasien thalassemia, hemodialisa, dan keganasan sebagian besar mengalami anemia selama sakitnya sehingga memerlukan transfusi ini secara berulang.

Baca juga: Riset: Panas dari Ujung Jari Bisa Digunakan untuk Memecahkan Kata Sandi

Dua antigen baru yakni Er4 dan Er5 berhubungan dengan penyakit hemolitik berat pada janin dan bayi baru lahir. Selama penelitian, dua ibu hamil dengan alloantibodi mengalami keguguran. Penelitian ini pun bisa membantu mengembangkan tes untuk jenis golongan darah langka dan mengoptimalkan perawatan pasien. 

Kasus ini juga sudah dianalisis dan ditangani oleh para ilmuwan. Dilansir dari Wired, "Kami menangani kasus yang jarang terjadi," ujar serolog Nicole Thornton dari National Health Service Blood and Transplant (NHSBT) Inggris. "Ini dimulai dengan pasien dengan masalah yang kami coba selesaikan."

Menurut mereka, keanehan ini berasal dari antigen darah pasien. Dari sini kemudian Thornton dan rekan yang dipimpin oleh serolog NHSBT Vanja Karamatic Crew, menganalisis darah 13 pasien dengan antigen yang dicurigai.

Walaupun golongan darah ini sudah ditemukan sejak beberapa tahun lalu, masih diperlukan penelitian mendalam mengenai manfaat dari golongan darah ini agar dapat digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit mematikan lainnya. Harapannya adalah dengan penemuan ini, membuat para ilmuwan lain pun dapat berkontribusi dan memberikan pengamatan terbaru mengenai kasus-kasus yang ditangani. Nantinya golongan darah langka ini pun dapat menyelamatkan nyawa-nyawa lainnya.

(LA) 

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar