Bisakah Ibadah Haji Pakai Metaverse? Ini Kata Kemenag Turki

Fabian Pratama Kusumah . February 08, 2022

Foto: Head Topics

Teknologi.id – Pemerintah Arab Saudi pada Desember lalu meluncurkan program metaverse yang memungkinkan umat Muslim di seluruh dunia mengunjungi Ka'bah secara virtual.

Program ini bernama 'Virtual Hacerülesved' atau Hajar Al-Aswad Virtual ini diluncurkan Imam Besar Ka'bah, Abdurrahman Sudeysi, dan bekerja sama dengan Universitas Umm al-Qura serta Kementerian Pameran dan Museum Arab Saudi.

Hal tersebut memunculkan ide, jika Ka’bah sudah ada di metaverse, bagaimana kalau ibadah Haji juga dilakukan di metaverse.

Perdebatan ini tampaknya tidak sampai ke Indonesia, tapi cukup ramai di Timur Tengah. Hal tersebut ditanggapi oleh Turki.

Kementerian Agama Turki atau yang lebih sering disebut Diyanet menyatakan bahwa mengunjungi Ka'bah melalui metaverse tidak dianggap sebagai 'ibadah haji sesungguhnya.'

Diyanet menyatakan pada Selasa (1/2) bahwa mengunjungi Ka'bah secara virtual tidak akan dihitung sebagai ibadah.

Baca juga: Game Duckie Land Tawarkan Cara Baru Bertani Virtual di Metaverse

"[Ibadah haji di metaverse] ini tidak dapat terjadi," kata Remzi Bircan, Direktur Departemen Layanan Haji dan Umrah Diyanet, seperti dikutip dari Hurriyet Daily News.

"Para kaum mukmin bisa membayar untuk kunjungan ke Ka'bah di Metaverse, tetapi ini tak bisa dianggap sebagai ibadah sesungguhnya," ujarnya.

Mereka memutuskan haji harus dilakukan di dunia nyata. Ka’bah lewat VR dianggap sama saja dengan layanan VR di sejumlah museum dunia.

(fpk)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar