
Teknologi.id - Di era mobilitas digital, laptop telah menjadi perpanjangan tangan dari produktivitas kita. Namun, di balik layar yang terang dan aplikasi yang lancar berjalan, ada satu komponen yang sering diabaikan: baterai. Mengetahui waktu ideal mengisi daya laptop bukan hanya masalah teknis, tetapi juga kunci agar perangkat tetap awet dan mendukung aktivitas sehari-hari.
Mengapa Baterai Laptop Perlu Perhatian Khusus
Laptop modern menggunakan baterai lithium-ion, yang memiliki karakteristik unik. Baterai jenis ini tidak menyukai kondisi ekstrem. Membiarkannya kosong hingga 0% atau mengisi hingga 100% terus-menerus bisa mempercepat degradasi. Strategi terbaik adalah menjaga daya antara 40–80%, sehingga umur baterai lebih panjang dan performa laptop tetap stabil.
Baca juga: Cara Cek Kesehatan Baterai di Laptop Windows dan MacBook Terbaru
Pola Penggunaan dan Dampaknya pada Baterai
Pengguna laptop mobile, yang sering berpindah tempat, biasanya lebih mudah menjaga baterai dalam rentang ideal. Saat daya menyentuh 40%, laptop diisi, lalu dicabut sebelum penuh. Pola ini menciptakan siklus pengisian yang sehat.
Sebaliknya, pengguna yang bekerja di meja dengan laptop terus terhubung ke charger menghadapi tantangan berbeda. Sistem manajemen daya bawaan, seperti Optimized Battery Charging di MacBook atau Smart Charging di Windows, dapat menunda pengisian otomatis. Namun, fitur ini tetap perlu dipahami dan, jika perlu, disesuaikan secara manual agar baterai tetap sehat.
Teknologi Modern Tetap Perlu Didukung Kebiasaan Baik
Meski laptop terbaru memiliki proteksi seperti auto cut-off dan trickle charging, kebiasaan pengguna tetap penting. Ahli dari Battery University dan praktisi teknologi menyarankan: isi daya saat baterai di bawah 40% dan cabut sebelum mencapai 100%.
Mengisi daya secara terus-menerus tanpa pengaturan bisa membuat laptop panas, yang mempercepat penurunan kapasitas baterai. Teknologi memang membantu, tapi keputusan bijak dari pengguna adalah kunci umur panjang baterai.
Aplikasi dan Pengaturan Manual untuk Kontrol Lebih
Bagi yang ingin lebih mengontrol pengisian daya, ada aplikasi pihak ketiga:
-
Mac dengan Apple Silicon: gunakan aplikasi open source Battery untuk membatasi pengisian hingga 80%.
-
Mac dengan Intel: AlDente menawarkan kontrol serupa dalam versi gratis dan berbayar.
-
Windows: pengaturan berbeda tergantung merek dan model; beberapa laptop memiliki fitur pembatasan pengisian, sedangkan yang lain membutuhkan aplikasi tambahan.
Yang terpenting bukan hanya fitur, tetapi memahami cara dan kapan menggunakannya.
Baca juga: Baterai iPhone Terkuras Saat Tidak Digunakan? Begini Cara Ampuh Menghematnya!
Menjaga Baterai = Menjaga Produktivitas
Baterai laptop bukan komponen sepele. Ia menopang aktivitas digital dari pagi hingga malam. Menjaga kesehatannya berarti menjaga ritme kerja, efisiensi, dan investasi perangkat. Dengan mengisi daya di waktu yang tepat, memanfaatkan fitur manajemen daya, dan menghindari pengisian penuh terus-menerus, laptop tetap optimal dan awet.
Dalam dunia yang semakin cepat, perhatian pada hal kecil seperti ini bisa menjadi pembeda antara baterai laptop awet dan cepat rusak.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(ipeps)

Tinggalkan Komentar