Foto: Channel YouTube Indonesia Stock Exchange
Teknologi.id – Salah satu startup asal Indonesia, Bukalapak resmi
melakukan penawaran saham umum perdana (IPO) pada Selasa 27 Juli hingga 30 Juli
2021 lalu.
Berdasarkan laporan prospektus
yang diterbitkan perusahaan pada tanggal 27 Juli, saham Bukalapak (BUKA)
ditawarkan kepada masyarakat dengan harga Rp 850 per saham.
Dalam IPO tersebut, Bukalapak
menawarkan paling banyak 25.765.504.851 lembar saham. Angka tersebut mewakili
25 persen dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan setelah IPO.
Jika dikalkulasikan, maka jumlah
pendanaan yang diterima Bukalapak dalam IPO ini mencapai sekitar Rp21,9
triliun.
Akhirnya pada hari ini (Jumat, 06 Agustus 2021), Bukalapak resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Baca juga: Cara Dapatkan Rp300 Ribu dari Kode Undangan TikTok
Nama PT Bukalapak.com TBbk sudah
masuk dalam daftar perusahaan tercatat di situs resmi BEI dengan kode BUKA.
Saham Bukalapak terpantau naik
24,71 persen dalam sesi pencatatan saham perdana, dari Rp 850 menjadi Rp 1060,
atau naik 210 poin.
Dengan tercatatnya BUKA di BEI,
maka rampung sudah seluruh tahapan IPO Bukalapak kali ini.
Dilansir dari Kompas, menurut
Ratna Karim, Direktur PT Buana Capital Sekuritas selaku penjamin pelaksana
emisi efek Bukalapak, perusahaan akan menggunakan sekitar 66 persen dana IPO
sebagai modal kerja.
Lalu, sisanya akan dimanfaatkan
untuk modal kerja sejumlah anak usaha Bukalapak. Di samping itu, Bukalapak akan
mengalokasikan saham untuk karyawan alias Employee Stock Allocation (ESA).
Yaitu sebesar 0,05 persen dari
total saham yang ditawarkan pada saat IPO. Angka itu setara dengan sekitar 14
juta saham.
(fpk)
Tinggalkan Komentar