Teknologi.id - Pengembangan Blockchain telah merevolusi berbagai aspek teknologi. Blockchain memiliki berbagai aplikasi terutama yang melibatkan penyimpanan data dan manipulasi. Saat ini, blockchain adalah salah satu teknologi yang paling dicari. Semua orang ingin memasukkannya ke dalam produk mereka. Sama seperti kebanyakan teknologi, akar pengembangan blockchain adalah bahasa pemrograman.
Bahasa pemrograman digunakan untuk merancang, mengkonfigurasi, dan mengembangkan fungsionalitas teknologi blockchain ini. Jadi, bahasa pemrograman apa yang diperlukan untuk teknologi blockchain? Jika kamu memiliki keinginan untuk menjadi programmer blockchain, cobalah untuk menguasai bahasa pemrograman berikut.
1. C ++
Setiap penggemar teknologi tahu tentang bahasa pemrograman C ++. Ini adalah salah satu bahasa pemrograman tertua yang telah berhasil mempertahankan relevansinya hingga hari ini. C ++ pada dasarnya adalah bahasa compiler tingkat tinggi yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi yang kompleks tanpa memaksakan memori atau kinerja perangkat. Itu adalah dua aspek utama dari teknologi blockchain.
Karena efisiensi manajemen memori dan kinerja, C ++ memungkinkan titik akhir yang berbeda untuk berinteraksi secara bersamaan. Ini adalah konsep utama teknologi blockchain dimana pengguna dalam jaringan dapat berinteraksi secara bersamaan. Efektivitas C ++ dapat dilihat pada beberapa aplikasi blockchain yang paling populer. Sebagai contoh, Bitcoin dan Ethereum ditulis dalam bahasa pemrograman C ++.
2. Java
Java telah menjadi kekuatan utama yang diperhitungkan sejak 1995. Java adalah bahasa pemrograman berorientasi objek yang dimiliki oleh Oracle. Salah satu faktor utama di balik popularitas besar Java adalah kebebasannya. Aplikasi berbasis Java dapat berjalan di komputer mana saja asalkan memiliki Java runtime environment (JRE).
Selama bertahun-tahun, Java telah digunakan untuk mengembangkan aplikasi berbasis web. Fungsionalitas ini membuatnya menjadi kandidat yang sempurna untuk teknologi blockchain. Ia mampu beroperasi dalam jaringan sementara pada saat yang sama menjaga independensi arsitekturnya. Perangkat yang berbeda dalam jaringan blockchain dapat tetap otonom bahkan saat mengakses jaringan.
3. Python
Bahasa pemrograman Python diciptakan pada 1991 oleh Guidi van Rossum, seorang programmer Belanda. Saat ini, Python adalah salah satu bahasa pemrograman yang paling disukai. Programmer menyukainya karena kesederhanaannya dan juga penggunaan sumber daya yang minimal. Komunitas programmer Python yang kuat juga memudahkan seseorang untuk mengakses sumber daya dan bahkan mendapatkan bantuan yang diperlukan
Untuk pemrograman blockchain, Python telah membuktikan dirinya sangat dapat diandalkan. Mengingat bahwa bahasa ini digunakan untuk membuat aplikasi mandiri dan berbasis web, Python dapat dengan mudah masuk dalam pengembangan blockchain.
4. Simplicity
Bahasa pemrograman Simplicity diciptakan oleh Russel O'Connor. Dia menggambarkannya sebagai bahasa pemrograman sederhana yang dapat digunakan untuk membuat 'smart contracts' dalam pengembangan blockchain. Dari gambaran umum, Simplicity adalah versi perbaikan dari dua metode populer untuk pengembangan blockchain. Keduanya adalah Ethereum Virtual Machine dan Bitcoin Script.
Bahasa pemrograman ini menggunakan algoritma Analisis Statis untuk membuat prediksi dan menganalisis biaya menjalankan aplikasi. Meskipun masih banyak penelitian yang dilakukan pada bahasa ini, banyak orang memprediksi bahwa Simplicity akan menjadi alternatif yang bagus untuk teknologi blockchain.
5. Solidity
Solidity adalah bahasa pemrograman yang diciptakan oleh tim Ethereum. Bahasa ini adalah bahasa pemrograman berorientasi objek yang digunakan untuk membuat 'smart contracts'. Banyak orang melihatnya sebagai versi yang lebih baik dari Ethereum Virtual Machine. Ini karena memanfaatkan kekuatan EVM dan meningkatkan kelemahannya.
Solidity adalah bahasa pemrograman yang diketik secara statis. Itu berarti bahwa bahasa ini memeriksa kesalahan selama tahap coding dan tidak pada tahap kompilasi. Saat ini, Solidity adalah bahasa pemrograman yang paling disukai untuk membuat smart contracts. Para ahli memperkirakan bahwa tren ini akan tetap sama selama beberapa tahun. Kabar baiknya adalah ada banyak kursus dan tutorial yang telah dibuat untuk bahasa pemrograman ini.
Seperti yang kamu lihat, ada beberapa bahasa yang berbeda untuk pemrograman blockchain. Kamu hanya perlu memilih salah satu yang cocok untukmu dan menguasainya sepenuhnya. Semoga bermanfaat.
(DWK)
Tinggalkan Komentar