Steam Deck: Sebuah Panduan Singkat Sebelum Kamu Membeli Konsol Portabel Ini

Steam Deck. Credits: The Verge

Teknologi.id - Tahun ini, terdapat konsol game yang baru rilis namun sangat sulit untuk dipesan karena barangnya yang terus sold out. Konsol game itu bukanlah PlayStation besutan Sony atau Xbox dari Microsoft. Walaupun sangat laris, konsol ini hanya dijual melalui platform daring, dan mungkin karena hal itu, sebagian besar gamer kasual belum pernah mendengarnya.

Ini adalah Steam Deck, konsol ini dijual seharga 399 dollar AS atau sekitar Rp 6 jutaan untuk versi 64GB, 529 dollar AS atau sekitar Rp 8 jutaan untuk versi 256GB.

Steam Deck merupakan sebuah perangkat genggam, dengan lempengan plastik hitam besar yang terdapat built-in controller, chip yang sangat bagus untuk memainkan game triple A, dan layar sentuh. Seolah-olah, Steam Deck merupakan sebuah bentuk jika komputer gaming dan Nintendo Switch memiliki anak.

Foto: Steam Deck

Valve, sebuah perusahaan di Bellevue, Washington, yang dikenal dengan platform toko game online-nya yang bernama Steam, mulai menerima pesanan untuk Steam Deck tahun lalu dan konsolnya baru saja tiba. Valve hingga saat ini belum mempublikasikan angka penjualan, tetapi perkiraan menunjukkan bahwa ratusan ribu konsol telah dikirimkan untuk para customer. Orang yang mencoba memesannya hari ini tidak akan menerima perangkat sampai setidaknya musim gugur dan harus inden untuk konsolnya.

Steam Deck merupakan hasil dari proyek ambisius Valve untuk memadukan keunggulan perangkat game modern. Termasuk mengadopsi komputer gaming; Nintendo Switch, yang berfokus pada game ramah keluarga; dan Sony PlayStation 5 serta Microsoft Xbox Series X, yang merupakan konsol dengan chip komputasi yang lebih cepat untuk memainkan game yang lebih intens.

Baca juga: 5 Fitur Penting yang Harus Ada Sebelum Membeli HP Gaming

Steam Deck mencoba menjadi pendongkrak dari semua lini konsol itu. Steam Deck menggunakan sistem operasi Linux, sistem operasi open-source yang membuatnya mampu memuat banyak game baru, termasuk judul game yang dibuat untuk PC dan beberapa game PlayStation dan Xbox. Seperti halnya komputer, Steam Deck dapat disesuaikan untuk menjalankan game lama dengan menginstal software emulator, yaitu aplikasi yang dapat menjalankan salinan digital game untuk konsol lama.

Tidak seperti konsol kebanyakan, seperti PlayStation dan Nintendo yang dapat memainkan game melalui penyimpanan kaset, Steam Deck sepenuhnya digital, artinya konsol ini hanya memainkan game yang diunduh melalui internet. Para Gamer Steam Deck akan mendapatkan game melalui toko aplikasi besutan perusahaan Valve yakni Steam. Jadi untuk mulai bermain, pengguna perlu menyiapkan akun Steam untuk mengunduh game. Dari sana, akan ada banyak pilihan game yang akan menggoda para gamer.

Untuk kamu yang ini pindah ke luar Steam untuk mendapatkan lebih banyak game. Konsol ini bisa melakukan switch ke mode desktop, yang mengubah Steam Deck menjadi komputer Linux mini yang dapat dikontrol dengan keyboard virtual dan trackpad kecil yang terpasang di pengontrol. Dari mode ini, kamu dapat membuka browser web untuk mengunduh beberapa file game guna menyiapkan Steam Deck agar berfungsi dengan Xbox Game Pass untuk memainkan game Xbox, atau menginstal emulator untuk menjalankan game yang dibuat untuk konsol lama seperti Atari klasik dari tahun 1970-an dan PlayStation portabel dari tahun 2005. Ya, Steam Deck memanglah sebuah komputer mini.

Baca juga: YouTuber Ini Modifikasi PS5 'Slim' Versi DIY, Tebalnya Cuma 2 Cm!

Meskipun begitu, Steam Deck dirasa tidak portable-portable amat. Konsol ini tidak memiliki daya tahan serta kepraktisan seperti perangkat game portable mainstream, yang membuatnya sulit untuk direkomendasikan kepada gamer kasual. Daya tahan baterainya dirasa masih di bawah standar, Steam Deck bertahan sekitar 90 menit sebelum perlu dicolokkan kembali.

Ukuran Steam Deck pun cukup besar jika dibandingkan dengan Nintendo Switch, konsol ini memiliki panjang sekitar 12 inci dan berat sekitar 1,5 pon. Bahkan Nintendo Switch yang lebih kecil dan lebih ringan pun dapat bertahan lebih dari empat jam dengan biaya pembelian yang lebih murah dari Steam Deck. 

Terakhir, mungkin beberapa dari kalian tidak keberatan dengan pendekatan khusus digital yang dilakukan oleh Steam Deck untuk membeli game, namun banyak yang lebih suka memiliki game fisik dan disk, yang tentunya dapat dengan mudah dibagikan dengan teman dan dijual kembali kepada orang lain. Steam Deck pun hingga saat ini belum menunjukkan tanda-tanda akan mengeluarkan game eksklusif untuk konsol mereka.

Jadi, itu beberapa pertimbangan buat kamu yang ingin membeli Steam Deck. So, Yay or Nay?

(aks)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar