Teknologi.id - Banyaknya iklan yang muncul di ponsel Xiaomi membuat beberapa pengguna merasa terganggu dan mengeluh tidak nyaman. Tapi, Xiaomi punya alasan sendiri untuk tetap menayangkan iklan di MIUI.
Menurut Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse, iklan merupakan salah satu model bisnis Xiaomi sebagai perusahaan internet.
Beberapa perusahaan raksasa internet seperti Google, Facebook, dan lainnya juga menjadikan iklan sebagai sumber pendapatan untuk keberlanjutan perusahaan.
Baca juga: Xiaomi Mi Note 10 Pro Resmi Masuk Indonesia, Dihargai Rp 7 Juta
"Meski Xiaomi berjanji hanya mengambil keuntungan penjualan hanya lima persen, tapi ini (iklan) adalah salah satu cara kami untuk bertahan," kata Alvin saat konferensi pers peluncuran Mi Note 10 Pro, di Jakarta, Sabtu (4/1/2020).
Alvin pun memberikan analogi bahwa iklan-iklan itu ibarat tip yang diberikan pelanggan saat makan di restoran.
"Jadi, soal iklan di MIUI, jika pengguna Xiaomi enjoy menggunakan perangkat Xiaomi, iklan di ponsel ibarat kasih tip. Seperti tip di restoran ketika kamu mendapatkan servis yang baik dan makanan enak," ujar Alvin.
Meski demikian, pihak Xiaomi memastikan bahwa iklan-iklan yang muncul sudah dipersonalisasi dengan harapan bisa bermanfaat bagi pengguna, tidak sekadar dianggap pengganggu.
Baca juga: Temi, si Robot Pintar yang Dapat Berinteraksi dan Mengikuti Pemiliknya
"Kami akan terus menerima masukan dari pengguna Xiaomi," tambahnya.
Sebelumnya, salah satu petinggi Xiaomi sempat disebut-sebut ingin menghilangkan iklan di MIUI. Namun, banyak orang yang ragu dengan wacana ini.
Hal ini karena, apabila iklan-iklan tersebut dihapus dari MIUI, Xiaomi akan kehilangan salah satu sumber pemasukan.
(dwk)
Tinggalkan Komentar