Foto: Shutterstock
Teknologi.id - Beberapa tahun terakhir, negara-negara di dunia berlomba-lomba menjadi yang terdepan. Berbagai inovasi diluncurkan, mulai dari transportasi, alat telekomunikasi, alat perang, dan lain-lain. Inovasi ini diterima dengan baik oleh masyarakat yang juga merasakan dampaknya.
Namun, tak jarang apa yang dilakukan oleh negara-negara ini kerap tidak memperhatikan lingkungan dan dapat mengancam kehidupan jangka panjang. Oleh karena itu, teknologi hijau muncul sebagai solusi pembangunan negara yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Teknologi hijau atau green technology adalah teknologi yang dirancang untuk memperbaiki kondisi lingkungan, dengan mengurangi efek negatif dari manusia terhadap bumi. Teknologi hijau mengacu pada jenis teknologi yang dianggap ramah lingkungan seperti produksi energi bersih, penggunaan bahan bakar alternatif, dan teknologi yang tidak terlalu berbahaya bagi lingkungan dibandingkan dengan bahan bakar fosil.
Baca Juga: Tim RI Juarai ICT Competition Asia Pasific di Huawei, Kalahkan 6.400 Lebih Peserta
Jenis-Jenis Teknologi Hijau
Foto: VideoHive
Dikutip dari Investopedia, teknologi hijau dibagi ke dalam 5 kategori yakni,
1. Energi Alternatif
Produksi energi mengakibatkan terjadinya polusi udara, polusi air, hingga efek rumah kaca, Oleh karena itu, teknologi hijau hadir dalam energi alternatif guna mengurangi hal-hal tersebut. Energi ini alternatif ini berbasis energi terbarukan dengan emisi karbon minimal atau bahkan nol. Misalnya panel surya, biomassa, turbin angin, dan lain-lain.
2. Kendaraan Listrik Ramah Lingkungan
Merujuk pada temuan World Economic Forum, sektor transportasi menyumbang setidaknya 16% emisi karbon di seluruh dunia. Dampak polusi yang ditimbulkan oleh kendaraan ini antara lain pemanasan global, penipisan lapisan ozon, hujan asam, dan gangguan kesehatan. Untuk menguranginya maka dibutuhkan teknologi dalam pengembangan kendaraan listrik yang ramah lingkungan.
3. Teknologi Pertanian Berkelanjutan
Teknologi pertanian berkelanjutan mencakup penggunaan mesin pertanian modern, penggunaan pestisida dan pupuk yang tepat, pengembangan varietas tanaman yang tahan terhadap hama dan penyakit, serta penggunaan teknik-teknik budidaya yang ramah lingkungan.
4. Teknologi Daur Ulang
Menurut UN Environtment Programme, produksi limbah padat perkotaan diprediksi akan tumbuh dari 2,3 miliar ton pada tahun 2023 menjadi 3,8 miliar ton pada tahun 2050. Dalam upaya melestarikan lingkungan, teknologi daur ulang menjadi hal yang krusial. Beberapa contoh teknologi daur ulang ini adalah pirolisis, mesin daur ulang plastik, dan lain-lain.
5. Teknologi Penangkapan Karbon
Teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon adalah metode penyerapan karbon dioksida dari kegiatan industri atau pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Teknologi ini terdiri dari pemisahan dan penangkapan CO2 dari sumber emisi gas buang, pengangkutan CO2 yang ditangkap ke tempat penyimpanan, dan penyimpanan di tempat yang aman.
Manfaat Teknologi Hijau
Teknologi hijau dapat menghasilkan manfaat bagi manusia juga planet yang dihuninya. Dilansir dari Indonesia Environtment & Energy Center, manfaat teknologi hijau antara lain:
1. Mengurangi Jejak Karbon
Teknologi hijau menghasilkan teknologi ramah lingkungan dengan memanfaatkan energi terbarukan seperti matahari, angin, dan air, serta mobilitas yang berkelanjutan, Hal ini dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan jejak karbon secara signifikan.
2.
Efisiensi Energi
Teknologi hijau juga berfokus pada pengembangan sistem dan perangkat yang lebih efisien dalam penggunaan energi, seperti penggunaan lampu LED yang hemat energi, perangkat pintar yang dapat mengatur konsumsi daya, dan teknologi bangunan hijau untuk mengurangi konsumsi energi pada bangunan.
3.
Peningkatan Kualitas Udara
Manfaat dari penerapan teknologi hijau juga membantu mengurangi polusi udara dan dampak negatifnya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Seperti penggunaan transportasi berbasis listrik atau bahan bakar rendah emisi untuk meningkatkan kualitas udara di perkotaan.
Penerapan di Indonesia
Pada bulan Maret lalu, Nezar Patria selaku Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika menyatakan bahwa pihaknya sedang melaksanakan proyek pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) dan Ibu Kota Negara (IKN) sebagai wujud nyata pemanfaatan teknologi hijau.
“Nilai-nilai Smart City di IKN dapat mendukung adopsi teknologi digital dalam kehidupan perkotaan dan keselarasan dengan alam. Selain itu, pelayanan publik di IKN akan mengadopsi teknologi internet of things (IoT) dengan tetap berupaya mengurangi emisi karbon,” jelas Nazar.
Selain itu, pembangunan PDN telah mendapatkan sertifikat Green Data Center dari Green Building Council Indonesia. “Pembangunan PDN di Cikarang, Jawa Barat, telah mendapatkan sertifikasi Green Data Center dengan fitur-fitur seperti panel surya, lampu LED, dan sistem pendingin evaporasi,” lanjutnya.
Akhir kata, teknologi hijau merupakan suatu upaya guna menangani krisis lingkungan akibat polusi dan emisi. Pemerintah dapat mengembangkan teknologi ini untuk masa depan pembangunan yang sejahtera. Sebagai masyarakat, kita dapat membantu dengan turut menjaga kelestarian lingkungan sekitar kita.
Baca Berita dan Artikel Lainnya di Google News
Tinggalkan Komentar