Picture: Superyacht Times
Teknologi.id – Pasti kamu pernah menonton kartun
SpongeBob SquarePants, ‘kan? Pada serial kartun tersebut, terdapat sebuah kapal
tak kasat mata yang bernama “invisible
boat” yang dimiliki oleh Mermaid Man dan Barnacle Boy. Kini, kapal tersebut
akan menjadi kenyataan.
Desainer Jozeph Forakis telah meluncurkan konsep 3D superyacht Pegasus (kapal pesiar Pegasus) sepanjang 88 meter yang dijadikan sebagai kapal yang “invisible” atau tak kasat mata. Forakis menyatakan bahwa konsep 3D kapal pesiar Pegasus ini tinggal memasuki tahap produksi dan akan merilis kapal pesiar ini pada tahun 2030.
Konsep 3D kapal pesiar Pegasus
Forakis menyatakan bahwa kapal pesiar
Pegasus akan dilapisi oleh cermin khusus. Cermin ini lah yang akan menjadi
kunci agar kapal pesiar ini bisa terlihat tembus pandang. Cermin akan
memantulkan lingkungan sekitar seperti langit, awan, laut, dan sebagainya, dan
membuat kapal pesiar Pegasus terlihat samar-samar.
Superstruktur kaca yang melapisi kapal pesiar Pegasus akan menggabungkan panel surya transparan untuk menggerakkan elektroliser yang mengekstraksi hidrogen dari air laut. Sel bahan bakar ini mengubah hidrogen menjadi listrik yang disimpan dalam baterai Li-on untuk menyalakan pod azimuth dan semua sistem.
Baca juga: Pangeos Terayacht, Desain "Kota Apung" Berbentuk Kura-kura Raksasa
Forakis berkata bahwa kapal pesiar
Pegasus ini akan menjadi proyek yang bersejarah. Ambisinya ditampilkan secara
luas baik dalam interior maupun eksterior.
Desain eksterior dimulai dengan lambung linier rendah dengan busur vertikal dan lapisan logam perak. Fitur ini mengaburkan garis pemisah antara kapal pesiar dan laut itu sendiri, seolah-olah kapal itu sejajar dan menyatu dengan air.
Daya tarik dari eksterior dan interior
Pegasus lainnya adalah monumen alam bertingkat, "Tree of Life" (Pohon Kehidupan), yang berada di tengah
interior kapal dan membentang di semua empat tingkat kapal. Tanaman hijau dan
kolam akan mengelilingi pohon simbolis ini dan dibingkai oleh tangga spiral
pahatan.
Tingkat paling atas merupakan ruangan
kamar untuk pemilik atau master-suite
yang menghadap ke depan, menampilkan teras pribadi yang besar. Sementara, klub
kolam depan memiliki kolam bergaya akuarium dan jendela horizontal lebar yang
terbuka ke balkon kiri dan kanan.
Terdapat penutup kolam serbaguna yang berfungsi
ganda sebagai helipad. Serta klub pantai terbuka memiliki hot tub besar dan dek
yang dapat dilipat di buritan kapal.
Jozeph Forakis dan Prestasinya
Picture: Lightform
Jozeph Forakis telah diakui atas
desainnya yang inovatif dan komitmennya untuk melambungkan pasar teknologi. Ia berusaha
mengoptimalkan apa yang dapat dilakukan oleh teknologi agar dapat menciptakan
model transformatif yang mulus dan baru.
Hal ini seperti saat ia berkolaborasi dengan
CL Yacht untuk mendesain CLX96, pemenang penghargaan (eksterior dan interior)
di Fort Lauderdale International Boat Show pada tahun 2022.
Mirip dengan kesuksesannya sebelumnya
dalam industri kapal pesiar dan lampu Havana tanpa kabel yang diunggulkannya
untuk Foscarini (sekarang menjadi perlengkapan permanen di MoMA, New York),
tidak diragukan lagi hal ini adalah waktu yang tepat untuk menyaksikan Pegasus
lahir melalui ciptaan yang menarik dari Jozeph Forakis.
Dengan latar belakangnya sebagai peneliti di bidang biomedis, tentu saja karya Forakis berbasis sains. Namun, kekagumannya pada seni budaya dapat ia tembus melalui desainnya yang teatrikal dan mulus, dan diselingi dengan elemen kejutan yang menakjubkan.
Saat membangun superyacht, pencetakan robot 3D digunakan untuk membuat kerangka jaring yang mengintegrasikan lambung dan superstruktur. Hasilnya adalah struktur yang sangat kuat dan ringan yang dapat dibuat dengan lebih sedikit bahan dan limbah.
Menurut catatan tambahan dari Forakis, Pegasus dibangun untuk menghasilkan nol emisi CO2 dan memiliki jangkauan yang hampir tidak terbatas. Untuk tenaga ekstra saat matahari tidak bersinar, energi matahari digunakan untuk mengubah air laut menjadi hidrogen. Hidrogen itu kemudian disimpan dalam baterai lithium-ion untuk digunakan ketika keadaan paling dibutuhkan.
Baca juga: Tokyo Bangun 'Bay eSG', Kota Berteknologi Tinggi yang Eco-Friendly
Kapal pesiar futuristik ini sedang
dibangun di pantai yang berada di pulau Koufonissi di Yunani. Jozeph mengatakan
bahwa dia sudah lama bermimpi membangun kapal pesiar yang dapat berjalan
seiringan dengan laut dan alam, seolah-olah terbuat dari awan yang mengapung di
atas air.
Dari sudut pandang filosofis, maksud Forakis untuk membuat kapal pesiar mirip dengan "awan yang mengambang di atas garis air" yaitu untuk menghormati alam dengan menyatu dengannya dan menjadi hampir tidak terlihat.
(gfr)
Tinggalkan Komentar