Mengenal DEX, Bursa Kripto Terdesentralisasi

Nusa Finance . November 06, 2023

Apa itu DEX

Sumber Foto: Freepik

Berkembangnya teknologi khususnya pada bidang keuangan, membuat sistem perdagangan mata uang kripto tidak lagi bergantung pada perantara atau pihak ketiga. Kini transaksi perdagangan mata uang kripto bisa dilakukan pada bursa terdesentralisasi atau biasa disebut dengan Decentralized Exchange (DEX).

Dengan menggunakan DEX, setiap transaksi perdagangan kripto terjadi langsung antara pengguna tanpa intervensi pihak ketiga, hal ini membuat transaksi menjadi lebih transparan dan terbuka. Jika kamu baru mengenal dunia kripto, artikel ini akan memberikan panduan lengkap untuk memahami DEX lebih lanjut.

Apa itu Decentralized Exchange (DEX)?

DEX (decentralized exchange) merupakan bursa mata uang digital yang memungkinkan pengguna untuk melakukan pembelian mata uang kripto secara langsung dengan mempertemukan pihak pembeli dan penjual aset kripto tanpa adanya perantara melalui platform online, hal ini disebut peer-to-peer. 

DEX berbeda dengan bursa konvensional yang melibatkan entitas pihak ketiga seperti bank, platform perdagangan, atau institusi pemerintah. Bursa konvensional memiliki otoritas untuk menyimpan dana pengguna, mengelola proses transaksi aset antara dua pihak, serta mengawasi keamanan. 

Dengan tidak adanya campur tangan pihak ketiga, maka DEX mengandalkan teknologi smart contract dalam operasionalnya. Smart contract adalah sebuah kontrak berisikan kode perintah atau aturan yang akan memungkinkan DEX beroperasi secara otomatis dan mencatat setiap transaksi ke blockchain. Teknologi ini memberikan pengalaman perdagangan yang transparan, aman, dan efisien.

Untuk bisa melakukan transaksi pada DEX, kamu perlu menghubungkan dompet digital ke dalam platform. Dengan begitu, kamu dapat melakukan transaksi dan memegang kendali penuh atas aset yang kamu miliki. Tentunya keuntungan ini tidak akan dirasakan pada bursa terpusat.

Apa Saja Tipe-Tipe Decentralized Exchange (DEX)?

Saat ini, terdapat beberapa jenis desain DEX yang tersedia. Namun, ada dua jenis DEX yang paling populer dan umum digunakan oleh pengguna kripto, yakni DEX dengan mekanisme Order Book dan Automated Market Maker (AMM).

  • Order Book DEX

Seperti halnya bursa keuangan konvensional atau bursa kripto, beberapa DEX menggunakan buku pesanan untuk mengelola perdagangan. Order book adalah sistem yang mencatat pesanan beli dan jual di pasar secara real-time.

DEX dengan mekanisme order book terdiri dari dua jenis, yaitu on-chain yang memproses transaksi langsung pada jaringan blockchain tanpa melibatkan pihak ketiga. Selain itu, ada juga off-chain yang menggunakan entitas terpusat di luar jaringan untuk memproses transaksi dan mengelola buku pesanan.

Namun, sistem yang populer digunakan oleh DEX adalah sistem hybrid order book. Dalam sistem ini, DEX melakukan pencocokan pesanan secara off-chain, sementara seluruh proses transaksi atau perdagangan akan dilakukan di atas blockchain (on-chain).

Contoh DEX yang menggunakan mekanisme order book adalah Stellar, dYdX, Loopring DEX, dan Bitshares.

  • Automated Market Makers (AMM)

AMM adalah salah satu sistem yang umum digunakan dalam DEX karena memberikan solusi yang baik dalam segi keamanan, efisiensi, dan akses yang mudah.  AMM merupakan mekanisme yang dijalankan menggunakan smart contract, untuk melakukan proses pertukaran aset digital secara otomatis dengan memanfaatkan liquidity pool (kolam likuiditas) agar pengguna bisa melaksanakan jual-beli aset kripto tanpa adanya otoritas pihak ketiga. Likuiditas merupakan elemen penting dalam ekosistem AMM karena berfungsi untuk menyediakan aset kripto yang diperlukan dalam proses perdagangan. Dalam sistem AMM, pengguna juga bisa memperoleh pendapatan pasif dengan berkontribusi untuk menjadi penyedia likuiditas.

Algoritma AMM mengatur semua aspek pertukaran aset digital melalui smart contract, yang berfungsi untuk menjaga stabilitas likuiditas dalam DEX serta mengatur penetapan harga. Algoritma yang digunakan pada mekanisme AMM dapat berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan DEX atau platform masing-masing. Penggunaan smart contract ini akan memastikan bahwa setiap pertukaran aset kripto dapat terlaksana secara seimbang, dan berjalan sesuai dengan prinsip dasar penawaran dan permintaan. Sehingga nilai aset token yang ada selalu memiliki nilai yang sama.

Beberapa contoh DEX yang menggunakan mekanisme AMM adalah Uniswap, Balancer, Aave, Curve, dan lain-lain.

Kelebihan dan Kekurangan Decentralized Exchange (DEX)

Walaupun DEX menawarkan solusi dari permasalahan perdagangan aset konvensional, tetap masih ada ruang untuk perkembangan teknologi. Pelajari lebih lanjut mengenai kelebihan dan kekurangan DEX untuk dapat memanfaatkan DEX secara maksimal.

Kelebihan dari Decentralized Exchange (DEX)

  • Minim Risiko Counterparty: DEX mengurangi risiko pencurian dan kehilangan aset karena pengguna tidak perlu mentransfer dana ke pihak ketiga atau bursa. Selain itu, DEX memungkinkan pengguna mempertahankan anonimitas karena kurangnya regulasi KYC (Know Your Customer), hal ini dapat menjaga privasi pengguna sambil masih memungkinkan mereka berpartisipasi dalam pertukaran aset crypto.
  • Banyak Pilihan Token: DEX memungkinkan pengguna dengan mudah memperdagangkan berbagai mata uang kripto, termasuk yang kurang populer yang sulit ditemukan di bursa konvensional.
  • Keamanan Terjamin: DEX lebih aman karena tidak ada entitas tunggal yang mengelola aset. Transaksi diotomatiskan melalui smart contract dan aplikasi terdesentralisasi (dApps), menjadikannya lebih sulit bagi peretas untuk mencuri aset. Walaupun demikian, smart contract yang buruk atau tidak dikembangkan dengan baik dapat menyebabkan masalah, dan hal ini perlu diwaspadai.
  • Manfaat di Negara Berkembang: DEX memberikan akses ke pasar kripto bagi pengguna di negara berkembang  yang kurang memiliki infrastruktur keuangan dan akses ke pasar kripto. Mereka dapat bertransaksi aset tanpa perlu melibatkan pihak ketiga yang mungkin tidak tersedia di wilayah tersebut.

Kelemahan dari Decentralized Exchange (DEX)

  • Kurangnya Pemahaman Terkait DEX: dalam mengakses DEX penting untuk memiliki pemahaman yang cukup mengenai beberapa hal, seperti cara kerja, teknologi yang digunakan, hingga risiko yang dihadapi. Ketika menggunakan DEX, semuanya ada di tangan pengguna, jadi pastikan kamu mempelajari dan memahami sistem DEX sebelum menggunakannya.
  • Likuiditas Rendah: DEX seringkali memiliki tingkat likuiditas yang lebih rendah dibandingkan bursa sentral, terutama karena ukurannya yang lebih kecil dan relatif baru. Upaya untuk meningkatkan likuiditas perlu dilakukan dengan mendatangkan lebih banyak pengguna atau dengan agregator yang mengumpulkan likuiditas dari berbagai platform CEX dan DEX.
  • Risiko pada Smart Contract: Kualitas kode dalam smart contract bergantung pada pengembangnya. Smart contract bisa menimbulkan masalah jika pengembangnya tidak cermat, sehingga bisa menimbulkan masalah seperti, bug, peretasan, eksploitasi, dan sebagainya. Untuk meminimalisir risiko tersebut, perlu dilakukannya audit keamanan dan pemeriksaan kode yang cermat.

Apa Hubungan DEX dengan Decentralized Finance (DeFi)


Bursa Terdesentralisasi
Sumber Foto: Freepik

DEX dan Decentralized Finance atau Sistem Keuangan Terdesentralisasi, merupakan dua elemen yang saling melengkapi. Decentralized Finance (DeFi) merupakan ekosistem keuangan berbasis blockchain yang beroperasi tanpa adanya otoritas pusat atau yang sering disebut dengan terdesentralisasi. Dalam ekosistem DeFi yang luas, DEX adalah salah satu layanan DeFI yang berfungsi untuk menyediakan sarana bagi pengguna untuk memperdagangkan aset tanpa otoritas pusat, menyediakan likuiditas yang dapat digunakan untuk transaksi aset kripto di berbagai protokol dan layanan DeFi.

Berikut merupakan beberapa contoh DEX yang populer dalam platform DeFi mencakup Uniswap, SushiSwap, PancakeSwap, Balancer, Curve Finance (CRV), dan lainnya. 

Hubungan antara DeFi dan DEX saling melengkapi, karena DEX merupakan salah satu layanan utama yang ditawarkan oleh DeFi untuk menciptakan sistem keuangan yang lebih adil dan dapat diakses oleh semua orang. Dengan adanya DEX pada platform DeFi, pengguna dapat mengakses likuiditas, memperdagangkan aset, dan berpartisipasi dalam berbagai aplikasi DeFi lainnya tanpa bergantung pada pihak ketiga, sehingga pengguna memiliki kendali penuh atas aset mereka.

Kesimpulan

Sistem DEX merupakan faktor penting yang dapat membuka peluang untuk mengubah sistem keuangan global menjadi terdesentralisasi. Penggunaan teknologi smart contract dan blockchain, pastinya akan menjangkau lebih banyak pengguna dari seluruh penjuru dunia. DEX memiliki dua jenis mekanisme yang paling populer yakni order book dan Automated Market Makers (AMM). 

Beberapa kelebihan yang ditawarkan DEX diantaranya, memiliki kendali penuh atas aset, aman, memiliki banyak pilihan token, serta dapat diakses secara global. Namun, DEX juga memiliki kekurangan yaitu, membutuhkan pengetahuan yang cukup, cenderung memiliki likuiditas rendah, dan rentan risiko pada teknologi smart contract. Maka, untuk bisa memaksimalkan potensi DEX, baiknya pengguna harus melakukan riset, mempelajari ulasan dan rekomendasi dari komunitas kripto terpercaya, dan terus memperbarui informasi terkait DEX.

Setelah kamu paham dan mengerti mengenai DEX, kamu bisa mencoba langsung pada Nusa Finance. Nusa Finance merupakan platform Web3 penyedia berbagai layanan DeFi termasuk DEX pada jaringan Binance, Polygon, dan Ethereum. Nusa Finance dapat menjadi opsi bagi kamu yang ingin mengelola aset kripto dengan aman dan memiliki akses ke berbagai layanan yang eksklusif dan kompeten.

Tentang Nusa Finance


nusa finance
Dokumentasi: Nusa Finance

Nusa Finance adalah platform Web3 penyedia layanan keuangan terdesentralisasi terlengkap pertama dari Indonesia. Fitur unggulan Nusa adalah pasar pinjaman kripto dimana pengguna dapat meminjamkan dan menjaminkan aset kripto untuk membantu proses trading. Bersama Nusa, fitur Web3 menjadi mudah diakses oleh siapapun dan dimanapun.


Kenali Nusa Finance lebih lanjut

Penjelasan lengkap : Docs Nusa finance

Kunjungi website : Nusa Finance

Bergabung di komunitas : Nusa Finance Indonesia

Referensi

Ivanontech. (2021, January 14). DeFi Deep Dive – What is a Decentralized Exchange (DEX)?. Moralis Academy. Retrieved October 27, 2023, from https://academy.moralis.io/blog/defi-deep-dive-what-is-a-decentralized-exchange-dex

WeAlwin. (2023, June 19). Breaking Down DeFi and DEX: Understanding the Key Similarities and Differences Prev. WeAlwin Technologies. Retrieved October 27, 2023, from https://www.alwin.io/breaking-down-defi-and-dex-similarities-and-differences#mcetoc_1h3rto92da

Warholak, M. (2022, November 08). What Is a Decentralized Exchange (DEX)?. Sofi Learn. Retrieved October 27, 2023, from https://www.sofi.com/learn/content/decentralized-exchange/

Dofany, G. (2023, August 22). Apa itu Decentralized Exchange (DEX)? Pintu. Retrieved October 27, 2023, from https://pintu.co.id/academy/post/apa-itu-decentralized-exchange-dex#kelebihan-decentralized-exchange-dex

TabTrader. (2023, February 25). What is a DEX?. TabTrader. Retrieved October 27, 2023, from https://tabtrader.com/academy/articles/what-is-a-dex-decentralized-exchanges#s1_how_does_a_dex_work

author0
teknologi id bookmark icon
author

Nusa Finance

Nusa Finance

Tinggalkan Komentar

0 Komentar